Betul Bu Rini apa yg dibilang mamanya Kavin ( he he he sok kenal ya bu).
saya juga sudah pesen sama istri saya agar anak saya ( 3 bulan ) jangan
dikasih garam dan gula dulu.
pusing juga ya klo punya mertua kaya gitu ( seakan akan anak kita lebih
dikuasai oleh mertua dari pada kita sendiri ), saran saya pindah rumah aja
yg agak jauh ( sebaiknya jangan serumah atau terlalu dekat rmhnya ).
by the way, suami ibu jangan - jangan merupakan anak kesayangan / satu
satunya ya ( cuma nebak doang ).
oh iya, sekalian tanya dong ibu Rini, bulan Des 2005 lalu, ada teman saya
nawarin tentang cuci gudang barang barang panasonic, seperti downlight,
lampu belajar yg harganya diskon gede2an, tapi katanya malah kegiatan tsb
dibatalkan oleh manajemen panasonic ya ? apa benar nich.. ? mohon infonya
ya.
[EMAIL PROTECTED]
berikut artikelnya ...dari ayah bunda ( mengenai garam dan gula )
Panduan Pemberian Makanan Padat Pertama
Cari tahu kiat-kiatnya, dan ikuti langkah-langkahnya. Maka, kegiatan
memperkenalkan makanan padat pertama bisa menjadi saat-saat yang
menyenangkan, baik bagi Anda maupun si kecil.
Seringkali, di antara rasa bahagia dan bangga mengikuti proses
tumbuh kembang bayinya, terselip rasa cemas dalam hati sang ibu. Mungkin,
Anda juga kerap bertanya-tanya, "Kapan ya, buah hatiku siap menerima makanan
padat pertamanya?" Atau, "Jenis makanan seperti apa yang sebaiknya
diberikan, dan sebaliknya, yang harus dihindari?" Bagaimanapun juga, setiap
orang tua tentu ingin anaknya senantiasa tumbuh sehat, aktif, ceria dan
cerdas.
Cari saat yang tepat
Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, d engan manajemen laktasi
yang baik, produksi ASI dinyatakan cukup sebagai makanan tunggal untuk
pertumbuhan bayi yang normal sampai usia enam bulan. Selain itu, pemberian
ASI eksklusif hingga enam bulan ini dapat melindungi bayi dari risiko
terkena infeksi saluran pencernaan.
Setelah enam bulan, pemberian ASI saja hanya memenuhi sekitar 60-70%
kebutuhan bayi. Dengan kata lain, selain ASI, bayi membutuhkan makanan
pendamping ASI (MP-ASI). Selain itu, bila MP-ASI tidak segera diberikan,
masa kritis untuk mengenalkan makanan padat yang memerlukan keterampilan
mengunyah (6-7 bulan) dikhawatirkan akan terlewati. Bila ini terjadi, di
kemudian hari bayi akan mengalami kesulitan untuk menelan makanan, atau akan
menolak makan bila diberi makanan padat.
Pada usia 9-12 bulan, keterampilan mengunyah bayi semakin matang. Selain
itu, pada usia ini, kepala serta tubuh bayi juga semakin stabil, sehingga
memudahkannya mengembangkan kemampuan makan secara mandiri.
Berikan bertahap
Pemberian makanan padat pertama bayi sebaiknya dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.. Mutu bahan makanan . Bahan makanan yang bermutu tinggi menjamin
kualitas zat gizi yang baik.
a.. Tekstur dan konsistensi (kekentalan) . Mula-mula, beri bayi makanan
yang lumat dan cair, misalnya bubur susu atau bubur/sari buah (pisang,
pepaya, jeruk manis). Secara bertahap, makanan bayi dapat lebih kasar dan
padat. Bayi yang telah berusia enam bulan bisa diberi nasi tim saring
lengkap gizi. Memasuki usia delapan bulan sampai satu tahun, bayi mulai bisa
diberi makanan yang hanya dicincang.
b.. Jenis makanan . Untuk permulaan, bayi sebaiknya diperkenalkan satu per
satu jenis makanan sampai ia mengenalnya dengan baik. Tunggulah paling tidak
empat hari sebelum Anda memperkenalkan jenis makanan yang lain. Selain bayi
akan benar-benar mengenal dan dapat menerima jenis makanan yang baru, Anda
pun bisa mengetahui ada tidaknya reaksi alergi pada bayi.
c.. Jumlah atau porsi makanan . Selama masa perkenalan, jangan pernah
memaksa bayi menghabiskan makanannya. Umumnya, pada awalnya bayi mau
menerima 1-2 sendok teh makanan. Bila ia telah semakin besar, Anda dapat
memberikan porsi yang lebih banyak.
d.. Urutan pemberian makanan. Urutan pemberian makanan pendamping ASI
biasanya buah-buahan, tepung-tepungan, lalu sayuran. Daging, ikan dan telur
umumnya diberikan setelah bayi berumur enam bulan. Bila bayi menujukkan
gejala alergi, telur baru diberikan setelah usianya satu tahun.
e.. Jadwal waktu makan harus luwes atau sesuai dengan keadaan lapar atau
haus yang berkaitan dengan keadaan pengosongan lambung. Dengan demikian,
saluran cerna bayi lebih siap untuk menerima, mencerna, dan menyerap makanan
pada waktu-waktu tertentu.
Perhatikan gizi seimbang
Selama minggu-minggu pertama, pemberian makanan padat hanya
ditujukan bagi perkenalan rasa dan tekstur makanan, bukan sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Perlu diingat, makanan utamanya masih ASI
atau pengganti ASI. Jadi, ia hanya perlu diberi makanan padat sekali sehari.
Selanjutnya, sejak minggu ke enam sampai ke delapan, tingkatkan jumlah dan
jenis makanannya, sampai akhirnya ia mendapat makanan tiga kali sehari.
Saat bayi mulai bisa makan makanan yang ditim, baik tim
saring maupun tim biasa, Anda sebaiknya mulai menerapkan gizi seimbang. Gizi
seimbang ini bisa didapat dengan pemilihan bahan makanan yang beraneka
ragam. Penganekaragaman disesuaikan dengan bahan makanan yang biasa
dikonsumsi sesuai usia bayi.
Zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi adalah karbohidrat, protein,
mineral (misalnya zat besi) dan vitamin (terutama vitamin C, B1 dan niasin).
Bagaimana dengan lemak? Anda sebaiknya tidak memberinya makanan yang terlalu
banyak mengandung minyak, santan, mentega atau margarin. Karena, lemak yang
dikandung oleh bahan-bahan makanan ini akan memperberat kerja sistem
pencernaan bayi.
Namun, mengingat beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamin A, membutuhkan
lemak agar dapat diserap oleh tubuh, maka nasi tim saring yang diberikan
pada bayi sebaiknya ditambahkan sumber-sumber lemak tersebut. Misalnya, pada
bayi usia enam bulan, nasi timnya dapat ditambah satu sendok teh
minyak/margarin, atau satu sendok makan santan.
Hal lain yang harus Anda ingat, saat makanan padat menyelingi
jadwal minum susu bayi adalah, ia perlu minum untuk memuaskan rasa hausnya
dan membantu melancarkan kerja pencernaannya. Kebutuhannya ini sebaiknya
Anda penuhi dengan memberinya minum air putih matang, sari buah segar atau
makanan yang berkuah.
Ciptakan pengalaman yang menyenangkan
Pada dasarnya, cara pemberian makanan jangan terlalu memaksa
bayi, yaitu dalam waktu yang cepat dan dalam jumlah yang banyak. Perlu
diingat, bayi yang frustrasi cenderung akan bersikap lebih baik melawan
daripada makan. Jadi, biarkanlah ia menikmati acara makannya. Bila
pengalaman pertama ini menyenangkan, maka untuk selanjutnya segalanya akan
menjadi lebih mudah.
Hal-hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:
a.. Yakinkan bahwa bayi Anda merasa aman dan nyaman , baik di kursi
makannya maupun di pangkuan/gendongan Anda. Bila menggunakan kursi makan
yang tinggi, selalu gunakan sabuk pengaman yang tersedia untuk mengikat
tubuhnya, agar tidak jatuh.
b.. Suasana makan yang nyaman akan menambah nafsu makan bayi. Pilihlah
ruangan yang sirkulasi udaranya baik, tidak berisik, dan bersuhu sejuk. Bila
perlu, beri ia makan sambil mendengarkan lagu kesayangannya atau sambil
mendongeng.
c.. Lakukan kontak mata dan komunikasi . Bujuk dan rayu ia agar mau
mencoba makanannya. Bayi perlu waktu untuk belajar mengunyah dan menelan.
Mungkin, ia akan lebih banyak memuntahkan makanannya dari pada menelannya.
Hal ini adalah normal.
d.. Sabar, sabar.... Jangan panik, bila ia mengalihkan pandangannya,
memutar kepalanya, menolak membuka mulutnya, atau mendorong sendok berisi
makanan yang Anda tawarkan padanya. Ajaklah dia bicara, lalu cobalah lagi.
Bila ia masih menolak, hentikanlah untuk kali ini, lalu cobalah esok hari.
Bila ia menolak, tunda pemberian makanan yang sama untuk beebrapa hari ke
depan, lalu cobalah lagi.
e.. Biarkan bayi belajar makan sendiri . Memang, kegiatan ini akan membuat
diri dan tempat di sekitarnya kotor, namun tanpa disadarinya keterampilan
makannya akan semakin berkembang.
f.. Ajak si kecil makan di meja makan bersama anggota keluarga lain .
Dengan demikian, ia akan melihat bahwa makan adalah acara yang
menggembirakan, sehingga selera makannya timbul. Selain itu, kegiatan ini
akan melatihnya bersosialisasi dengan orang lain.
Memang, perlu waktu dan upaya yang tak kenal lelah bila Anda
ingin menerapkan pola makan yang baik bagi si kecil. Anda harus
memprioritaskannya walau Anda mungkin disibuki dengan berbagai tugas, baik
urusan rumah tangga, keluarga, maupun pekerjaan lain. Namun, bila semua
berjalan lancar dan baik, Anda juga yang akan memetik hasilnya, selain si
kecil tentunya. Pola makan yang baik merupakan salah satu faktor penting
yang dapat menjamin kehidupan yang sehat dan masa depan yang baik bagi
sang buah hati tercinta.
Boks:
Tanda-tanda Bayi Siap Menerima Makanan Padat
a.. Bayi tidak puas hanya dengan diberi ASI saja.
b.. Bayi menunjukkan ketertarikannya pada makanan yang Anda makan.
c.. Bayi yang telah tidur sepanjang malam, kini bangun lagi tengah malam
dan menangis karena lapar.
Boks:
Bahan Makanan yang Sebaiknya Dihindari
a.. Bayi usia kurang dari 6 bulan
. Gandum, barley, havermout dan produk olahannya (aneka roti, aneka sereal)
yang mengandung gluten (sejenis protein).
. Telur
. Kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk produk olahan kacang tanah
seperti mentega kacang.
. Ikan dan kerang-kerangan
. Susu sapi segar atau susu formula, dan produk olahan susu, seperti
yogurt.
. Jus buah yang rasanya asam, seperti jeruk lemon dan jeruk nipis.
. Bumbu masak atau penambah cita rasa, seperti garam, gula, kecap, madu dan
bahan pemanis lainnya.
. Bayi usia 6-12 bulan
. Kacang-kacangan, terutama kacang tanah.
. Garam, gula, madu dan bahan pemanis lain.
. Bayi usia lebih dari 12 bulan
. Kacang-kacangan, terutama kacang tanah.
. Makanan diet atau makanan yang rendah lemak.
. Garam dan gula digunakan seminimal mungkin.
Boks:
Serba serbi Peralatan Makan Bayi
a.. Piring atau mangkuk yang baik untuk bayi adalah yang ukurannya tidak
terlalu besar dan berbentuk bulat. Kalau bisa, pilihlah yang ada
pegangannya, ada alasnya yang bisa menempel pada meja kursi makan, atau yang
ada lapisan untuk diisi air panas agar makanan tetap hangat. Wadah makanan
tersebut sebaiknya terbuat dari melamin atau plastik, sehingga tidak mudah
pecah.
b.. Untuk bayi yang baru pertama kali diberi makanan padat, Anda sebaiknya
menggunakan sendok yang tidak terlalu cekung, berujung bulat, dan tidak
punya tepi yang tajam. Selain itu, pilihlah sendok yang bergagang panjang,
terbuat dari plastik atau karet yang lunak dan fleksibel, sehingga tidak
melukai gusi bayi. Pada saat bayi mulai senang memegang-megang sendok (usia
9-12 bulan), Anda dapat menggunakan sendok yang agak lebar dan pendek dengan
gagang yang agak tebal.
c.. Cangkir yang tepat untuk bayi yang baru belajar minum adalah yang
bentuknya tidak terlalu besar, kokoh, dan stabil. Lebih baik lagi bila Anda
pilih cangkir bulat dengan dua pegangan dan bibir cangkir diberi tutup
dengan desain khusus sesuai kebutuhan bayi. Pilihlah cangkir yang terbuat
dari melamin atau plastik.
d.. Tadah liur dapat melindungi baju bayi dari makanan yang sedang
dimakannya. Pilihlah tadah liur yang berbentuk setengah lingkaran dengan
lingkar leher yang relatif longgar, sehingga memungkinkan bayi untuk bebas
bergerak. Bila perlu, pilihlah yang terbuat dari handuk atau kain yang
dilapisi plastik, sehingga makanan yang tumpah tidak membasahi baju bayi.
e.. Kursi makan khusus untuk bayi biasanya dilengkapi dengan sabuk
pengaman, meja kecil (sebagai tempat menaruh mangkuk), serta sandaran. Bila
bayi belum bisa duduk dengan tegak, Anda dapat menggunakan car seat atau
menyuapinya dalam gendongan Anda.
f.. Sapu tangan handuk untuk membersihkan mulut dan wajah bayi, serta
tikar/taplak plastik sebagai alas kursi makannya, agar Anda dapat
membersihkan makanan yang jatuh dengan mudah.
Boks:
Yang Perlu Diingat
. Selalu mencuci bersih setiap bahan makanan yang akan diolah menjadi
makanan bayi.
. Selalu mencuci tangan sebelum mulai mempersiapkan makanan bayi, terutama
bila kontak dengan daging, telur, atau ikan mentah, dan sebelum memberi
makan bayi. Selain itu, cuci juga tangan .bayi Anda.
. Talenan, pisau dapur serta peralatan lain yang digunakan harus segera
dicuci setelah digunakan. Biarkan kering dengan cara diangin-anginkan, atau
dikeringkan dengan lap bersih.
. Peralatan makan bayi, seperti mangkuk, sendok, dan cangkir, harus
disucihamakan dulu sebelum digunakan oleh bayi.
a.. Jangan lupa untuk selalu memeriksa suhu makanan yang akan disuapkan
pada bayi. Beberapa jenis mangkuk atau sendok makan bayi dilengkapi dengan
sensor panas, sehingga memudahkan Anda untuk mengetahui apakah makanan
tersebut masih terlalu panas untuk bayi atau tidak. Untuk tujuan yang sama,
Anda bisa menaruh sedikit makanan di sebelah dalam pergelangan tangan Anda.
. Jangan menyimpan makanan yang tidak dihabiskan bayi. Ludah yang terbawa
oleh sendok bayi akan menyebarkan bakteri.
. Makanan bayi hasil olahan sendiri dapat dibekukan dengan menggunakan
cetakan es batu, lalu tutup dengan plastik sampai rapat. Beri label dan
tanggal. Bila akan diberikan pada bayi, makanan beku tersebut dapat
dipanaskan dalam panci (ditim), dikukus, atau menggunakan microwave (periksa
apakah semua bagian makanan mendapat panas yang sama). Setelah mencair dan
mendidih, biarkan makanan mencapai suhu kamar, baru disuapkan pada bayi.
. Makanan bayi yang dibekukan sebaiknya tidak dipanaskan lebih dari satu
kali. Jadi, Anda sebaiknya mengambilnya dalam porsi sekali makan, dan
biarkan sisanya tetap dalam lemari pembeku untuk dipergunakan lain waktu.
. Jangan menambahkan garam, gula atau madu. Garam dapat memaksa ginjal bayi
yang belum berkembang sempurna untuk bekerja keras. Gula dapat merusak gigi
bayi, dan madu membawa risiko infeksi bakteri C.botulism (bakteri penyebab
keracunan makanan) .
Resep-resep:
. Bubur Kakap Brokoli
(6-9 bulan)
Bahan:
100 ml air
20 g daging ikan kakap, cuci, potong kecil-kecil
25 g brokoli, petik sesuai kuntum, cuci, potong kecil-kecil
10 g tomat matang, potong kecil-kecil
100 ml air masak hangat (+75° C)
2 sdm peres milna bubur khusus
Cara membuat:
. Rebus air sampai mendidih. Masukkan daging ikan kakap, masak hingga
matang.
. Masukkan brokoli dan tomat, masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit
atau sampai brokoli lunak, angkat.
. Haluskan dengan menggunakan blender atau saringan. Tuang dalam mangkuk
bersih, tutup dan sisihkan.
. Tuang air masak hangat ke dalam mangkuk saji bersih. Masukkan milna bubur
khusus, aduk hingga rata.
. Tuang bubur sayuran, aduk hingga rata.
. Suapkan pada bayi.
Untuk 1 porsi
. Bubur Susu Pure Apel
(6-9 bulan)
Bahan:
20 g tepung maizena
200 ml air
3 sdm peres susu formula bubuk
Pure Apel:
150 g apel manis, cuci, belah empat, buang bagian tengahnya
50 ml air jeruk manis
Cara membuat:
. Pure apel: panaskan dandang dan kukus apel selama 10-12 menit. Angkat.
Kupas kulit apel, lalu masukkan ke dalam blender. Tuang air jeruk, lalu
haluskan hingga menjadi pure. Sisihkan.
. Cairkan tepung maizena dengan sedikit air.
. Jerang sisa air dan tunggu sampai mendidih. Tuangi cairan tepung maizena,
aduk-aduk sampai mengental. Angkat.
. Campurkan susu formula. Aduk rata.
. Tuang adonan bubur ke dalam mangkuk saji bersih dan hidangkan dengan pure
apel.
Untuk 2 porsi
. Nasi Tim Hati Sapi
(9-12 bulan)
Bahan:
600 ml air
25 g beras
25 g hati sapi/ayam, cincang halus
15 g tempe, iris halus
15 g daun bayam, iris halus
20 g tomat, iris halus
1 sdt mentega tawar
Cara membuat:
. Rebus beras bersama hati sapi/ayam dan tempe. Aduk dan masak sampai
menjadi bubur.
. Masukkan daun bayam dan tomat, masak sampai sayuran matang. Angkat.
. Beri mentega, aduk dan hidangkan hangat-hangat.
Untuk 1 porsi
. Tim Makaroni
(9-12 bulan)
Bahan:
300 ml air, kaldu
25 g makaroni
25 g daging giling
25 g tahu, cincang halus
25 g wortel, parut halus
1 butir kuning telur
10 g keju parut
Cara membuat:
. Rebus air bersama makaroni, daging giling, dan tahu. Aduk-aduk sampai
kuah mengental.
. Masukkan wortel dan kuning telur. Aduk dan masak sampai matang. Angkat.
. Tambahkan keju parut, aduk rata.
. Sajikan dalam keadaan hangat.
Untuk 1 porsi
Regards
[EMAIL PROTECTED]
----- Original Message -----
From: "mama kavindra" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Friday, March 10, 2006 10:00 AM
Subject: Re: Re: [balita-anda] Artikel Garam Sumber Penyakit
Mbak,
Sharing dikit yah..
Baby di bwh 1 th itu hendaknya dikenalin rasa asli makanan. shg baby
ngenal macam2 jenis makanan..
Lagian klo dr sumber2 artikel yg ada garam n gula susah dicerna ginjal baby
di bwh 1th. ntar deh klo ketemu artikelnya aku posting.
So, hendaknya baby di bwh 1 th no gula n garam
Selain skalian utk membiasakan ga kebanyakan makan garam yg klo
terakumulasi bsa bikin penyakit salah satunya darah tinggi n gulaklo
kebanyakan ns uka manis bs bikin diabetes or obesitas..
Smoga bs dikit Bantu yah.
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Artikel Garam Sumber Penyakit
From: [EMAIL PROTECTED] Add to Contacts
Date: Fri, 10 Mar 2006 09:47:33 +0700
View Message Source
Attachments: Unknown
Masih ada hub dg garam, pernah denger kalo bikin makanan anak bayi
jangan dikasih garam en gula, bener nggak sih?
Memang efeknya apa ya bagi anak bayi?
Anakku sekarang umur 7 bulan. Tapi sama mertua suka dikasih garam kalo
bikin
makanannya.
Sampai bubur susu pun dikasih garam.
Aku udah pernah bilang ke beliau, tapi suka marah gitu kalo dibilangin.
Kalo aku bikin sendiri tanpa garam, suka ditambahin sendiri tuh garam.
Gimana ya parents,mohon sharingnya....
thanks
Uci mamaKavin
http://oetjipop.multiply.com
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
The information transmitted is intended only for the person or the entity to
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material.
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail
and delete this message including any of its attachments from your system. Any
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra
International Tbk and should not be construed as the views, offers or
acceptances of PT Astra International Tbk.
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]