Bener sih, kita dengan bekerja kehilangan waktu untuk anak2 dan keluaraga.. Justru itu..kita ga akan bisa FIND waktu, tapi kita harus MAKE waktu untuk anak n keluarga.
So, BS n pembokat boleh rawat anak2, tapi monitoring jalan terus... saya mau share jg buat mums n dads nih.. ini kisah nyata loh.. beberapa waktu lalu diadakan retret untuk anak2 remaja. Memang untuk membangun anak2 secara rohani juga.. yg mengejutkan ada 2 anak laki2 (sekitar umur 13 th) yg maju pada akhir retret mengaku bahwa mereka baru saja lepas dari satu dosa besar.. Mereka ngaku bahwa semenjak mereka usia 9 th, mereka sudah jadi gay, karena baca buku porno, trus coba2 karena iseng, sampe akhirnya ketagihan.. Dari situ saya ambil keputusan bahwa saya sebagai ortu HARUS mengambil tanggung jawab untuk MENGAJAR, MENDIDIK, MENGARAHKAN mereka. Yg penting jg, bentengi anak2 kita dengan DOA. Saya percaya juga bahwa saya ga akan jadi saya yg sekarang kalo saya yg didoakan oleh mama saya di sby.. So, kalo mau bantu orang lain, bantu keluarga kita dulu.. PAY IT FORWARD.. :) setuju Yenn?? Sharon ----- Original Message ----- From: "Yenni Afrianti" <[EMAIL PROTECTED]> To: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:25 PM Subject: RE: [balita-anda] Fw: Pornografi dan Anak-Anak Madonna (OOT) Hehehe....benar sekali mbak, yang terpenting adalah bagaimana caranya kita mendidik anak2 kita untuk mengetahui mana yang baik dna mana yang buruk, TAPI mbak........tidak semua orang tua bisa seperti kita, masih banyaaaakkkkkk sekali orang tua di Negara kita ini yang memikirkan perut saja sudah setengah mati, sudah pontang panting kesana kemari.....dan kita tidak bisa menutup mata akan hal ini.......tidak bisa hanya melihat kepada diri kita sendiri dan lingkungan kita yang alhamdulillah sangat beruntung dari mereka........ Yenni -----Original Message----- From: MAMA JJ [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:07 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Fw: Pornografi dan Anak-Anak Madonna (OOT) Mums and dads, Menurut saya yg lebih penting sekarang adalah bagaimana caranya kita mendidik anak untuk tahu mana yang baik mana yang buruk. Peraturan akan selamanya jadi peraturan, kalo kita ga tahu gimana kita harus me- re program kita punya carapikir/mindset dan attitude kita terhadap apapun juga. Termasuk pornografi n pornoaksi.. Ada peraturan bukan berarti semua orang akan nurut kan ?? Yang "najis" kan bukan apa yg masuk ke kita.. tapi apa yg keluar.. ya omongan, ya pikiran, ya perbuatan. kalo attitude n mindset salah ya bakalan salah jg output nya .. Pertanyaan nya----> apa kita sebagai ortu sudah membekali anak dengan attitude dan mindset yang benar?? Bukannya saya mau nyombong lo ya.. tapi saya punya sepupu n saudara yg udah bertahun2 di Luar negeri, mereka tinggal n hidup di sana, byk teman n byk aktivitas, tapi ga keseret yg nggak bener tuh.. Ga ada yg minum, pake narkoba ada do free sex. malah lebih rajin ke tempat ibadah dan sekolah prestasinya jg selalu dapet best result. See?? bukan peraturan yg merubah orang.. tapi bagaimana kita mengatur/membentengi diri kita sendiri.. ----- Original Message ----- From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]> To: "depokmilis" <[EMAIL PROTECTED]> Cc: <balita-anda@balita-anda.com> Sent: Tuesday, March 14, 2006 12:20 PM Subject: [balita-anda] Fw: Pornografi dan Anak-Anak Madonna (OOT) *Pornografi dan Anak-Anak Madonna* Di tengah-tengah pro-kontra RUU Anti pornografi-Pornoaksi, saya teringat pada cerita Madonna tentang anak-anaknya. Ya, ini Madonna /as in/ Like a virgin, buku erotika berjudul SEX, dan adegan mencium bibir Britney Spears di acara MTV award. Dalam beberapa wawancara, antara lain dengan majalah Newsweek, Harpers &Queen, dan talk show Oprah, Madonna berkata, /"My kids don't watch TV"./ Selain dilarang menonton TV, Lourdes (9)dan Rocco (5) juga dilarang membaca majalah dan koran,/"We don't have magazines or newspapers in the house either."/ Alasan Madonna adalah,/ "TV is trash" /dan /"TV is horrifying/" selain juga," /TV is poison"/. Karena itu kata Madonna juga, di rumahnya, /"No-one even talks about it around here"./ Tidak hanya itu, Madonna juga melarang percakapan tentang seks di depan anaknya. /"I Protect Lourdes from sex, full stop.// // We've had conversations about where babies come from but sex is not, and shouldn't be, part of her repertoire right now."/ Anak-anaknya hanya dibolehkan menonton film, itu pun hanya akhir minggu dan membaca buku. Saya mengansumsikan bahwa ketika Madonna memutuskan untuk melarang anaknya menonton TV,dalam benaknya adalah acara semacam tayangan video klip seksi dari albumnya atau adegan mencium bibir Britney Spears dalam MTV award itu. Begitu juga dengan larangan membaca majalah atau koran. Dan film serta buku yang boleh dibaca anaknya pun bukan semacam /Madonna's erotic bestseller/, /Sex./// Dengan kata lain Madonna mengaku ia melindungi anaknya dari /what she does for a living/, or perhaps more importantly, /how// she does it./ Namun, /she has the audacity to not have a care in the world if OUR children are exposed to what she does/. Meminjam bahasa anak saya kalau protes, /"It's not fair". Indeed/ Apalagi kalau kita ingat bahwa Madonna berada pada dunia yang berbeda dengan kebanyakan orang tua di dunia, /as far as money concerned./ Saya kutip dari salah satu lagunya, American Life/, //"I got a lawyer and a manager. An agent and a chef. Three nannies, an assistant. And a driver and a jet. A trainer and a butler. And a bodyguard or five. A gardener and a stylist./.." Jadi Madonna bisa menghilangkan TV, majalah atau koran dari kehidupan anak-anaknya karena /she can afford to do that./ Ia punya uang yang lebih dari cukup untuk membeli pengganti TV, majalah dan koran dalam kehidupan dua anaknya. Yang Madonna lupa, banyak dari orang tua lain tidak bisa atau tidak mampu melakukannya. Untuk banyak orang tua di negara-negara berkembang seperti Indonesia, TV adalah bentuk hiburan yang termurah bagi anak-anak mereka. Kalau solusinya dilarang menonton TV, seperti anak-anak Madonna, apa lagi hiburan yang mereka punya? Kembali, /it's not fair./ Sekalipun kita paksakan untuk tidak menonton TV atau meniadakan majalah dan koran di rumah, dalam kehidupan 'normal' sulit anak kita untuk tidak melihatnya/membaca di tempat lain. Berbeda tentu dengan Madonna, yang beberapa waktu lalu memenangkan tuntutan untuk melarang pejalan kaki//hiker /untuk berada terlalu dekat dengan rumahnya, 1200-acre Ascombe estate di Wiltshire, Inggris. Dan, saya bisa pastikan tentang ini, sekolah anaknya di salah satu /private school/ paling elit di London, Lycee, terbebas dari pedagang kaki lima CD/DVD bajakan di jam istirahat sekolah. Saya membaca, banyak pihak di Indonesia tidak setuju menolak/ tidak setuju dengan RUU Anti Pornografi-Pornoaksi,sebagian diantaranya para tokoh dengan nama-nama besar. /"It's not fair"/ adalah juga salah satu alasan keberatan atas RUU itu. /Not fair/ pada perempuan, /not fair/ untuk seniman, dan banyak alasan '/not fair/ ' yang lain. Tentu saya tidak bisa memberikan argumen yang hebat seperti mereka-mereka itu. Bahkan saya sering bingung mencari jawaban tepat, setiap kali anak saya yang berusia 5 tahun protes/, "it's not fair"./ Jadi, bagi yang berargumen bahwa tayangan TV, video klip, gambar seksi dll itu tidak apa-apa bagi anak-anak kita, /just tell that to Madonna. / (Nurani Susilo, ibu dua anak tinggal di London) ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]