Semoga membantu,

KIAT BEPERGIAN JAUH DENGAN BAYI

P erjalanan dengan pesawat, kereta api, dan kapal laut aman bagi bayi.
Namun, ada syaratnya.

Agar perjalanan jauh terasa menyenangkan lakukan persiapan dengan matang.
Anjuran ini ternyata tak sesederhana yang dibayangkan jika Anda melakukannya
bersama bayi. Orangtua harus dapat mengantisipasi situasi selama perjalanan,
antara lain dengan mengenali karakter kendaraan yang akan ditumpangi, apakah
mobil pribadi, bus, pesawat, kereta api, atau kapal laut. Tidak ada yang
ideal dari pilihan-pilihan alat transportasi itu karena semuanya memiliki
kelebihan dan kekurangan. Inilah yang dapat Anda lakukan supaya bayi tetap
nyaman di perjalanan, seperti dipaparkan Dr. Iramaswaty Kamarul, Sp.A, dari
Klinik Pela 9, Jakarta.
JIKA NAIK PESAWAT TERBANG

Jarak ratusan kilometer bisa ditempuh pesawat dengan beberapa menit. Itulah
kelebihan utama pesawat dibanding angkutan lain. Inilah kiat nyaman di
pesawat:
* Jagalah selalu kesehatan bayi . Sedapat mungkin penuhi jadwal imunisasi
beberapa hari sebelum waktu keberangkatan. Kalau Anda tidak yakin dengan
kondisi kesehatannya, lakukan pemeriksaan ke dokter.
* Hindari jadwal keberangkatan sibuk dan superpadat seperti waktu liburan
atau akhir pekan.
* Selesaikan semua urusan sebelum naik pesawat, seperti menyiapkan makanan
atau minuman buat si kecil dan mengganti popoknya yang sudah kotor. Bawalah
bekal lebih untuk berjaga-jaga siapa tahu jadwal keberangkatan pesawat
ditunda. Beruntunglah ibu yang memberikan ASI kepada bayi karena tak mesti
repot menyiapkan susu di botol dan menjaga higienenya.
* Susui bayi atau beri ia apa pun yang aman untuk diisap, seperti empeng,
sendok plastik, atau biskuit bayi saat pesawat lepas landas. Ini berguna
untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinganya. Alangkah baiknya jika
telinga bayi disumbat dengan kapas bulat atau spons (biasanya disediakan
pihak maskapai) selama perjalanan. Tindakan menyumbat telinga wajib
dilakukan saat bayi sedang batuk atau pilek. Dalam kondisi itu, saluran di
sekitar hidung dan telinga bayi mengalami pembengkakan, sehingga menyumbat
saluran eustachius-nya. Tekanan udara yang berubah-ubah di pesawat membuat
pembengkakan bertambah parah. Akibatnya, telinga bagian dalam terasa nyeri
dan bayi gampang rewel akibat ketidaknyamanan ini. Dampak yang lebih buruk,
gendang telinga bayi terancam pecah dan mengganggu sensitivitas
pendengarannya.
* Jangan arahkan pengatur udara (AC) langsung ke tubuh bayi. Kecilkan jika
aliran udara dirasa cukup besar. Jangan segan untuk meminta bantuan
pramugari dan pramugara jika Anda tidak tahu cara melakukannya. Jika bayi
terlihat kedinginan, pakaikan baju hangat, topi, kaus kaki, dan sarung
tangan.
* Usaplah dengan lembut bagian punggungnya agar ia tenang jika deru pesawat
membuat bayi rewel atau terbangun dari tidurnya. Mintalah tempat duduk di
dekat jendela. Dengan cara itu, si kecil yang telah berusia 4 bulan ke atas
bisa sesekali melihat pemandangan indah di bawah.
* Perhatikan standar penyelamatan dalam keadaan darurat . Perhatikan di mana
pintu darurat, apa yang harus dilakukan jika tekanan udara di dalam kabin
menjadi tidak normal, dan apa yang harus dilakukan jika pesawat mendarat
darurat di laut. Patuhi semua aturan dan petunjuk perjalanan di pesawat.
Selalu pakai sabuk keselamatan di saat lepas landas dan mendarat. Sebaiknya,
pasang terus sabuk keselamatan untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu pesawat
turun atau naik secara drastis.
* Pastikan bayi berada di posisi yang aman dalam jangkauan Anda. Tidak perlu
membawa kursi khusus atau keranjang bayi. Selain repot, boleh jadi kursi itu
tidak bisa dipasang di kursi pesawat. Si kecil cukup didekap lembut atau
berada di pangkuan. Lewat cara itu, bayi merasa lebih aman dan nyaman. Toh,
perjalanan antarkota dengan pesawat tidak memakan waktu terlalu lama.
* Jaga kesehatan ibu dan ayah. Hati-hati jika ibu mudah mabuk udara karena
akan sulit mengurus si kecil. Untuk meminimalkannya, mintalah tempat duduk
di dekat tepi depan sayap. Posisi ini konon dapat mengurangi kemungkinan
mabuk udara. Mintalah pasangan atau orang dewasa lain yang pergi
bersama-sama untuk membantu menangani si kecil jika Anda mabuk selama
perjalanan.
JIKA NAIK KERETA API

Tidak ada deru mesin mengganggu dan tekanan udara yang berubah-ubah seperti
dalam kabin pesawat. Oleh karena itu, kereta api lebih nyaman buat bayi,
termasuk bayi yang sedang batuk pilek. Inilah yang disarankan:
* Mintalah duduk di dekat jendela dan menghadap ke depan agar bayi bisa
menikmati pemandangan indah dari pegunungan dan hamparan sawah yang
dilewati. Ajaklah bayi berkomunikasi tentang hal-hal yang baru dilihatnya.
Itulah salah satu kelebihan kereta api.
* Pesanlah tiket beberapa hari sebelumnya supaya dapat memilih tempat duduk
paling nyaman dan aman. Dengan cara itu, Anda tak perlu repot-repot terjebak
dalam antrean panjang demi mendapatkan karcis. Jangan pilih tempat duduk
dekat pintu gerbong atau toilet, karena Anda dan bayi akan sering terganggu
suara buka tutup pintu dan lalu lalang penumpang lain.
* Belilah tiket buat si bayi jika perjalanan dengan kereta makan waktu lama.
Dengan demikian, kita bisa meletakkan keranjang bayi di kursinya. Ikat
keranjang dengan sabuk keselamatan agar bayi tidak jatuh atau terguncang
seandainya kereta direm. Cara ini menghindarkan Anda juga bayi dari rasa
pegal karena dipangku dalam waktu lama.
* Usap-usap si kecil agar tetap tenang jika goncangan di kereta cukup
mengganggu. Di dalam gerbong yang berpendingin, pakaikan bayi baju hangat
bercelana panjang, topi, dan kaus kaki agar tetap nyaman.
JIKA NAIK KAPAL LAUT

Naik kapal laut sebenarnya lebih nyaman dan aman ketimbang pesawat atau
kereta api. Si kecil bebas dari suara bising pesawat juga goncangan keras
kereta dengan rel. Inilah kiat yang akan membuat naik kapal laut terasa
lebih nyaman:
* Anda dan bayi bisa memilih kelas kabin (ruang privat). Mintalah kabin di
tengah badan kapal sebab pada titik ini goyangan kapal paling tidak terasa.
* Sulap suasana kabin layaknya rumah. Tidak seperti di pesawat atau kereta
api, beragam permainan bisa dilakukan di dalam kabin tanpa takut mengganggu
orang lain. Ibu pun bisa lebih bebas berkreasi dan beraktivitas seperti
mendongeng. Rutinitas bayi seperti makan, tidur, minum susu bisa dijalani
tanpa ada masalah. Bayi juga lebih terisolasi demi menghindarkannya dari
kontak dengan orang asing yang sedang sakit.
* Ajak bayi berjalan-jalan di sekitar kapal agar tidak cepat bosan di
perjalanan.
* Pastikan ada orang dewasa lain yang menemani jika Anda gampang mabuk laut.
Ingat, perjalanan dengan kapal laut memakan waktu berjam-jam bahkan
berhari-hari. Selain itu, jika kehabisan karcis, si kecil pun harus tinggal
bersama dengan banyak orang dalam satu ruangan. Tentu ini akan memudahkannya
tertular penyakit.
Itulah mengapa, apa pun jenis transportasi yang dipilih, orangtua sebaiknya
melakukan persiapan matang agar perjalanan jadi menyenangkan.
DI USIA BERAPA BAYI BOLEH DIAJAK BEPERGIAN JAUH?

Ira mengatakan seorang bayi boleh dan aman diajak bepergian sejak usia
setengah bulan alias dua minggu. Pendapat ini mungkin "menentang arus",
sebab beberapa ahli menyatakan usia aman untuk bayi bepergian adalah di atas
dua bulan. Namun Ira memiliki argumen untuk itu. Salah satunya karena di
usia dua minggu hampir semua organ tubuh bayi sudah terbentuk dengan baik.
Termasuk saluran tube eustachius. Kematangan saluran yang menghubungkan
hidung dan telinga ini sangat dibutuhkan bayi untuk beradaptasi menghadapi
perubahan tekanan udara (terutama kala bepergian dengan pesawat). Karena
jika belum matang, perubahan tekanan udara di pesawat bisa merusak indra
pendengarannya.
Argumen lain, beberapa kelainan kongenital, seperti kelainan jantung atau
paru-paru, sudah bisa dideteksi setelah bayi berusia dua minggu. Dengan
demikian, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat. Jadi Ira tidak
melihat alasan mengapa bayi baru bisa bepergian lewat usia dua bulan. Dia
pun menyodorkan bukti, banyak pasien ciliknya yang sehat-sehat saja kala
bepergian ke luar kota dengan angkutan umum. "Dengan beberapa persiapan dan
ditunjang kondisi fisik bayi yang sehat, tidak ada masalah bagi bayi
bepergian."
RISIKO DAN KIAT MEMINIMALKAN

Namun demikian, memang ada risiko yang dihadapi bayi jika mengajaknya
bepergian dengan transportasi umum, yaitu:

* Tertular penyakit, khususnya ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) dari
orang dewasa. Khususnya penyakit yang mudah menular, seperti batuk atau flu.
Ini karena di angkutan umum, bayi akan bertemu dengan banyak orang. Oleh
karenanya, usahakan bayi tidak bepergian kala sakit. Semua gangguan di
perjalanan berisiko menyebabkan sakit bayi bertambah parah. Juga harus
diingat, kondisi bayi yang sakit akan membuatnya lebih mudah tertular
penyakit lain seperti diare. Tunggulah sampai kondisi bayi relatif stabil.
Pencegahan:
Berikan nutrisi terbaik untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Bayi
berusia enam bulan ke bawah cukup diberi ASI eksklusif yang kaya akan zat
kekebalan tubuh. Untuk bayi di atas 6 bulan, lengkapi dengan makanan
semipadat dan padat yang bergizi cukup dan seimbang.
* Rewel karena bertemu orang, situasi, dan tempat asing . Boleh jadi situasi
dan kondisi yang dialaminya tidak senyaman di rumah. Dampaknya bayi lebih
mudah rewel karena rutinitasnya juga terganggu. Makan, minum, tidur, dan
lain-lain harus dilakukan di atas kendaraan. Perjalanan panjang juga
membuatnya lelah. Tentu ini akan menggerogoti ketahanan tubuhnya.
Pencegahan:
Agar kenyamanan bayi terjaga, lakukan persiapan perjalanan dengan matang.
Susunlah perlengkapan keperluan bayi yang harus dibawa sedemikian rupa agar
mudah digunakan di perjalanan. Jangan lupa bawa mainan yang dapat
mengalihkan kerewelan bayi. Kreativitas orangtua juga dituntut untuk
mengatasi semua hal yang tidak nyaman di perjalanan. Jika bayi rewel,
gendonglah bayi sambil diayun-ayun, atau ajaklah jalan-jalan sebentar. Jika
bayi merasa nyaman, maka semua rutinitasnya bisa dijalani dengan baik.
Sedapat mungkin lakukan semua rutinitasnya di rumah, seperti mengganti
pospak tiap beberapa jam, poop, memberi susu dan makanan/minuman lain.
bermain, tidur siang, membersihkan badan, mendendangkan lagu dan sebagainya.
APA SAJA YANG PERLU DIBAWA?

1. Obat-obatan resep dokter
Obat bayi tidak mudah ditemui di pasaran bebas selain dari resep dokter.
Mintalah resep atau obat cadangan yang sewaktu-waktu diperlukan seperti obat
penurun panas. Ingat, pemberian obat-obatan pada bayi tidak boleh
sembarangan karena dosis harus disesuaikan dengan berat badannya. Beri tahu
juga berapa lama kita dan si kecil pergi, agar dokter tahu jumlah cadangan
obat yang mesti disediakan.
Jangan lupa membawa buku riwayat kesehatan bayi. Seandainya ia mengalami
masalah begitu tiba di tempat tujuan, dokter di sana bisa melakukan
penanganan lebih tepat dan akurat berdasarkan riwayat perjalanan penyakit
bayi, obat yang biasa dikonsumsi, alergi terhadap obat-obatan tertentu, dan
lain-lain.
2. Makanan dan minuman
Jika bayi sudah berusia lewat 6 bulan dan mulai mendapatkan makanan
pendamping ASI, maka banyaknya makanan dan minuman cadangan yang dibawa
harus diseusaikan dengan lamanya perjalanan. Manfaatkan MPASI instan yang
praktis penyajiannya, seperti bubur susu dan biskuit bayi. Bayi 6 bulan atau
kurang cukup diberi ASI. Jika Anda menempuh perjalanan bersama si kecil
dengan kapal selama sehari penuh atau beberapa hari, tentu bekal yang dibawa
harus lebih banyak.
3. Perlengkapan makan dan minum
Setelah usai masa ASI eksklusif dan bayi mulai mendapat MPASI jangan lupa
siapkan botol susu beberapa buah, termos kecil, wadah susu bubuk, juga
berbagai perlengkapan makannya seperti piring, sendok, lap, dan gelas. Kalau
saja Anda masih terus menyusui bayi hingga selewat usia 6 bulan, tentu tak
perlu membawa botol dot kecuali untuk pemberian sari buah.
4. Pakaian dan mainan
Bawalah jaket, selimut, topi, dan kaus kaki bayi. Popok sekali pakai
cadangan juga wajib dibawa, meski perjalanan memakan waktu tidak terlalu
lama. Siapa tahu si kecil sering pipis atau bahkan poop sehingga perlu popok
baru. Beberapa buku bergambar dan mainan bisa dibawa agar bayi dapat bermain
di perjalanan.
Saeful Imam




.


######################################
CNI Mendapatkan Predikat Superbrands
Satu lagi bukti dedikasi kami pada kualitas dan pelayanan
######################################
.




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke