Mbak vitri, Mimisan sih bisanya krn ada pendarahan ringan di hidung ini terjadi krn terlalu sering di luar panasan so selaput hidung jd kering n pecah or bisa juga krn sering2 korek hidung
Gak perlu dikuatirkan kecuali halo tjd pendarahan hebat dr hidung n gak brenti2 lebih baik ke dokter aja.. takutnya kalo ada apa2 Aku punya dikit artikel nih Moga2 putranya cepet baikkan yah.. Uci mamaKavin igunting dari: Majalah anakku - Edisi Mei 2005 Mimisan 90% dapat diatasi sendiri. Jangan panik. Bagian dalam hidung dilapisi oleh selaput lendir yang selalu basah. Selaput lendir ini banyak mengandung jalinan pembuluh darah. Di bagian depan, jalinan pembuluh darah disebut sebagai pleksus Kiesselbach. Di bagian belakang juga ditemukan jalinan pembuluh darah. Bila pembuluh darah ini pecah, terlihat sebagai mimisan. Sebagian besar mimisan dapat berhenti dengan pertolongan sederhana atau bahkan berhenti sendiri. Yang sering terlihat menakutkan dan membuat ibu panik adalah bila anak mengalami muntah darah, padahal sebenarnya hanya memuntahkan darah yang tertelan. Demikian pula dengan batuk darah, bukan berasal dari paru melainkan karena batuk mendorong darah yang ada di tenggorokan. Penyebab 1. Penyebab paling sering adalah benturan atau kebiasaan mengkorek- korek hidung. 2. Udara panas dan kering menyebabkan selaput lendir hidung menjadi kering dan pecah. 3. Bila hidung tersumbat terus dan berbau busuk, mungkin disebabkan anak memasukkan suatu benda ke dalam hidungnya. 4. Sekat hidung yang bengkok, menyebabkan aliran udara kurang baik. Akibatnya selaput lendir hidung menjadi kering dan pecah. 5. Pilek dan alergi. Peradangan di rongga hidung dan membuang ingus terlalu keras dapat menyebabkan mimisan. 6. Mencium bahan kimia, misalnya asam sulfat, bensin, amonia. 7. Kadang-kadang mimisan adalah gejala penyakit darah, misalnya kurang trombosit, kurang faktor pembekuan, leukemia, dan lain-lain. Pada penyakit-penyakit tersebut, sering ada gejala lain misalnya pucat, biru-biru di kulit, dan lain-lain. 8. Mimisan pada orang dewasa dapat disebabkan merokok, tekanan darah tinggi, alkohol, atau makan obat yang mengencerkan darah. 9. Anak yang minum obat yang mengandung asetosal dan ibuprofen juga dapat mengalami mimisan karena darah menjadi kurang cepat membeku. Mencegah mimisan 1. Jangan mengkorek-korek hidung. 2. Jangan membuang ingus keras-keras. 3. Hindari asap rokok atau bahan kimia lain. 4. Gunakan pelembab ruangan bila cuaca terlalu kering. 5. Gunakan tetes hidung NaCl atau air garam steril untuk membasahi hidung. 6. Oleskan vaselin atau pelembab ke bagian dalam hidung sebelum tidur, untuk mencegah kering. 7. Hindari benturan pada hidung. Pertolongan 1. Duduk, agar hidung anak lebih tinggi dari jantung. 2. Membungkuk ke depan sedikit, dan bernapas dari mulut. 3. Jangan tidur terlentang. Aliran darah ke hidung bertambah deras, dan darah dapat tertelan ke belakang. 4. Tekan hidung selama 5 menit. Yang ditekan adalah seluruh bagian depan cuping hidung, tepat di atas lubang hidung. 5. Tangan yang lain dapat digunakan untuk memberi kompres dingin menggunakan es pada tulang hidung, untuk memperlambat aliran darah ke hidung. 6. Bila setelah 5 menit masih berdarah, tekan lagi selama 10 menit. 7. Kalau masih tetap berdarah, bawalah anak ke ruang gawat darurat rumah sakit. 8. Bila sudah sering mengalami mimisan, dapat meminta campuran lidokain 4% untuk mengurangi nyeri dan epinefrin 1 : 10.000 untuk mempercepat darah berhenti. Pemasangan selama 10-15 menit seringkali sudah cukup. Semprotan hidung oxymetazoline 0.05% juga dapat membantu. Bagaimana dengan daun sirih? Daun sirih merupakan adstringent, yang berfungsi menciutkan pembuluh darah. Daun sirih dapat menolong, tetapi sterilitasnya kurang terjaga. Jangan-jangan mimisannya sembuh tetapi jadi mengalami infeksi. Tekan dengan jari akan lebih aman. Dr. Hardiono D. Pusponegoro SpA(K) Divisi Saraf Anak, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM, Jakarta. ***** Digunting dari: Majalah Ayahbunda - No. 09/2005 Wajar, bila Anda panik melihat darah mengalir dari hidung sang buah hati tercinta. Namun, akan lebih baik bila Anda segera bertindak untuk mengatasi mimisan ini. Bila perlu, cari tahu apa penyebabnya untuk memperkecil risiko si kecil mengalaminya lagi. Beragam penyebab Siapa pun bisa mengalami mimisan, meski peristiwa ini umumnya lebih sering menimpa anak-anak. Asal Anda tahu, di bagian dalam depan rongga hidung kita ada kumpulan pembuluh darah. Nah, pada anak, kumpulan pembuluh darah ini biasanya lebih rentan pecah, dan menimbulkan perdarahan. Biasanya, pembuluh darah serta sel lendir pada rongga hidung anak tersebut akan lebih kuat setelah ia lulus sekolah dasar. Beberapa penyebab mimisan: 1. Benturan pada hidung, misalnya karena anak terjatuh atau hidungnya terpukul. 2. Kebiasaan mengorek hidung yang berlebihan, misalnya karena gatal, atau anak berusaha mengeluarkan kerak hidung yang mengering. 3. Hidung kemasukan benda asing, seperti biji-bijian, atau benda kecil lain yang menimbulkan infeksi dan terjadinya perdarahan (biasanya ditandai dengan terciumnya bau busuk dari lubang hidungnya). 4. Perubahan cuaca, misalnya dari bermain di bawah terik matahari lalu masuk ke dalam rumah ber-AC, atau menghadapi perubahan tekanan udara. 5. Penyakit infeksi, terutama yang disertai demam tinggi secara mendadak, seperti demam berdarah. 6. Penyakit darah, seperti leukemia (kanker darah) dan hemofilia (darah tidak bisa membeku). Tolong segera Mimisan digolongkan ringan bila sumber perdarahan adalah dari bagian depan rongga hidung. Sementara mimisan yang berat terjadi bila sumbernya dari dalam atau belakang rongga hidung. Mimisan jenis ini harus lebih diwaspadai dan dicari tahu apa penyebabnya. Sekitar 90% kasus mimisan pada anak tergolong ringan, dan dapat diatasi sendiri di rumah. Jadi, begitu anak mimisan, lakukanlah segera tindakan berikut: 1. Minta anak duduk bersandar dengan kepala sedikit menunduk ke depan, agar darah tidak mengalir ke bagian belakang (darah yang tertelan dapat merangsang timbulnya batuk atau rasa mual sehingga anak muntah). 2. Kalau keadannya terlalu lemah, baringkan dengan meletakkan bantal di punggunggnya. 3. Jepit kedua cuping hidung dengan jari tangan selama sekitar 5 menit. Sementara itu mintalah anak untuk bernapas melalui mulut. 4. Bersihkan darah yang mengotori wajahnya. 5. Kompres dingin pada batang hidung juga bisa membantu menghentikan perdarahan. 6. Bila perdarahan belum juga berhenti, sumbat hidungnya dengan kain kasa atau sapu tangan yang bersih, lalu bawa anak segera ke dokter. Selama dalam perjalanan, usahakan agar anak selalu dalam posisi duduk menyandar. Satu hal yang perlu diingat dalam melakukan pertolongan adalah bersikap tenang. Kepanikan hanya akan membuat tindakan Anda jadi tidak rasional dan merugikan si kecil. AWAS, PERDARAHAN BERAT! Bila setelah 10 menit perdarahan masih berlanjut, apalagi disertai panas, sebaiknya segera bawa anak ke dokter. Karena, bisa jadi ini merupakan indikasi suatu penyakit serius, seperti demam berdarah, tumor ganas pada rongga hidung, kaker darah, atau haemofilia. Dokter akan mencari sumber perdarahan dengan bantuan alat pengisap untuk membersihkan hidung dari bekuan darah. Kemudian, hidung 'disumbat' tampon khusus untuk hidung selama 3-5 menit. Dengan cara ini dapat diketahui apakah sumber perdarahan dari depan atau belakang rongga hidung. Pada kasus-kasus tertentu diperlukan pemeriksaan laboratorium dan/atau radiologi. NAMA Perdarahan Hidung DEFINISI Perdarahan Hidung (Epistaksis, Mimisan) adalah pardarahan yang berasal dari hidung. PENYEBAB Penyebab epistaksis: Infeksi lokal - Vestibulitis - Sinusitis Selaput lendir yang kering pada hidung yang mengalami cedera - Trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda asing di hidung, trauma pembedahan atau iritasi oleh gas yang merangsang - Patah tulang hidung Penyakit kardiovaskuler - Penyempitan arteri (arteriosklerosis) - Tekanan darah tinggi Infeksi sistemik - Demam berdarah - Influenza - Morbili - Demam tifoid Kelainan darah - Anemia aplastik - Leukemia - Trombositopenia - Hemofilia) - Telangiektasi hemoragik herediter Tumor pada hidung, sinus atau nasofaring, baik jinak maupun ganas Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menars dan menopause Pengaruh lingkungan, misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak (seperti pada penerbang dan penyelam/penyakit Caisson) atau lingkungan yang udaranya sangat dingin Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan mimisan ringan disertai ingus berbau busuk Idiopatik, biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada anak dan remaja. GEJALA Epistaksis dibagi menjadi 2 kelompok: Epistaksis anterior : perdarahan berasal dari septum (pemisah lubang hidung kiri dan kanan) bagian depan, yaitu dari pleksus Kiesselbach atau arteri etmoidalis anterior. Biasanya perdarahan tidak begitu hebat dan bila pasien duduk, darah akan keluar dari salah satu lubang hidung. Seringkali dapat berhenti spontan dan mudah diatasi. Epistaksis posterior : perdarahan berasal dari bagian hidung yang paling dalam, yaitu dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoidalis posterior. Epistaksis posterior sering terjadi pada usia lanjut, penderita hipertensi, arteriosklerosis atau penyakit kardiovaskular. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti spontan. Darah mengalir ke belakang, yaitu ke mulut dan tenggorokan. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lainnya yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis epistaksis: - Pemeriksaan darah tepi lengkap - Fungsi hemostatis - Tes fungsi hati dan ginjal - Pemeriksaan foto hidung, sinus paranasal dan nasofaring PENGOBATAN Epistaksis anterior Penderita sebaiknya duduk tegak agar tekanan vaskular berkurang dan mudah membatukkan darah dari tenggorokan Epistaksis anterior yang ringan biasanya bisa dihentikan dengan cara menekan cuping hidung selama 5-10 menit Jika tindakan diatas tidak mampu menghentikan perdarahan, maka dipasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan adrenalin dan lidocain atau pantocain untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri Setelah perdarahan berhenti, dilakukan penyumbatan sumber perdarahan dengan menyemprotkan larutan perak nitrat 20-30% (atau asam trichloracetat 10%) atau dengan elektrokauter Bila dengan cara tersebut perdarahan masih terus berlangsung, maka diperlukan pemasangan tampon anterior yang telah diberi vaselin atau salep antibiotika agar tidak melekat sehingga tidak terjadi perdarahan ulang pada saat tampon dilepaskan. Tampon anterior dimasukkan melalui lubang hidung depan, dipasang secara berlapis mulai dari dasar sampai puncak rongga hidung dan harus menekan sumber perdarahan. Tampon dipasang selama 1-2 hari. Jika tidak ada penyakit yang mendasarinya, penderita tidak perlu dirawat dan diminta lebih banyak duduk serta mengangkat kepalanya sedikit pada malam hari. Penderita lanjut usia harus dirawat. Epistaksis posterior Pada epistaksis posterior, sebagian besar darah masuk ke dalam mulut sehingga pemasangan tampon anterior tidak dapat menghentikan perdarahan. Perdarahan posterior lebih sukar diatasi karena perdarahan biasanya hebat dan sulit melihat bagian belakang dari rongga hidung. Dilakukan pemasangan tampon posterior (tampon Bellocq), yaitu tampon yang mempunyai tiga helai benang, 1 helai di setiap ujungnya dan 1helai di tengah. Tampon dipasang selama 2-3 hari disertai dengan pemberian antibiotik per-oral untuk mencegah infeksi pada sinus ataupun telinga tengah. Pada epistaksis yang berat dan berulang, yang tak dapat diatasi dengan pemasangan tampon, perlu dilakukan pengikatan arteri etmoidalis anterior dan posterior atau arteri maksilaris interna. Epistaksis akibat patah tulang atau septum hidung biasanya berlangsung singkat dan berhenti secara spontan, kadang-kadang timbul kembali beberapa jam atau beberapa hari kemudian setelah pembengkakan berkurang. Jika hal ini terjadi mungkin perlu dilakukan pembedahan terhadap patah tulang atau pengikatan arteri. Pada penderita telangiektasi hemoragik herediter (kelainan bentuk pembuluh darah), epistaksis yang hebat bisa menyebabkan anemia berat yang tidak mudah dikoreksi dengan pemberian zat besi tambahan. Untuk mengatasi anemia, dilakukan pencangkokan kulit ke dalam septum hidung. --- Vitri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear smart parents, > > Perkenalkan saya anggota baru milis balita anda, > tapi saya mau langsung > nanya, anak saya (adys, 6th) bulan lalu sempat panas > sampai 39drjt tapi > alhamdulillah tidak sampai step, tapi sekarang kok > malah sering mimisan, apa > Ada hubungannya dengan demamnya kemaren, mungkin > parents Ada yang pernah > ngalamin hal tsb, mohon pencerahan pencegahannya > yah... > > > Thanks in advance > > > > Vitria Sari > PT. Mitra Teleinformatika Perkasa > Lippo Plaza 9th Fl > Jl. Jend. Sudirman kav. 25 > Jakarta 12920 > 62-21 526 4178 > 62-21 526 4128 > [EMAIL PROTECTED] Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]