Hi mamanya Salomo,

Banyak sumber artikel yang khusus bahas tentang perkembangan ketrampilan
motorik kasar bayi, saya coba posting salah satunya ya, mbak.

Seperti yang dibilang di artikel ini, yang perlu diperhatikan :
- Baby akan 'bilang' kapan dia siap atau belum siap menguasai suatu
ketrampilan. Untuk kasusnya Salomo, masih tahap normal kok mbak, selama dia
happy ingin posisi berdiri dan kita hanya sebatas beri kesempatan dia
bergerak plus tetap observasi, bukan di-drill or dipaksa dilatih supaya
'cepat berdiri/berjalan'.

- Perkembangan ketrampilan motorik kasar baby cukup mutlak, ia akan
menguasai dan melewati satu tahap perkembangan sebelum mulai ke tahap
selanjutnya.

- Walau ada 'manual' tahap perkembangan, tidak semua baby mampu menguasai
suatu ketrampilan di usia yang sama.  Untuk kasus anak2 saya, Jovan juga
mirip dengan Salomo, sejak usia 5 bulan maunya dibuat posisi berdiri.  Kalau
di taruh di atas pangkuan dia akan loncat2 dengan hebohnya :) Lain dengan
adiknya Rena, di usia yang sama dengan Jovan waktu itu, dia happy banget
baru dengan skill tengkurap dan berguling bolak-baliknya :)

cheers,
Sylvia - mum to Jovan & Rena

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BAYI SAYA,KOK,BELUM BISA DUDUK
www.tabloid-nakita.com

Kita mungkin cemas melihat bayi tetangga sudah bisa duduk atau berdiri,
sementara si kecil belum mampu. Apakah perkembangan anak berkaitan dengan
kecerdasan ?

"Kata para ahli, bayi akan "bilang" jika ia sudah/belum siap untuk melakukan
sesuatu keterampilan. Misalnya ia belum siap duduk, maka ia akan terkulai
atau miring ke samping kala didudukkan. Tapi jika ia sudah mampu menegakkan
kepalanya (biasanya di usia 3-4 bulan) dan tak "runtuh" kala didudukkan,
berarti ia sudah siap untuk posisi itu. Ia pun akan memberi tanda bila sudah
lelah duduk, entah dengan merengek atau merosot.
Itu sebabnya perkembangan keterampilan motorik kasar pada bayi memiliki
tahapan yang tak bisa diganggu gugat. Artinya,setiap tahapan harus dilalui
dan dikuasai dulu sebelum si bayi berpindah ke tahapan berikutnya. Misalnya,
untuk mampu duduk, kepalanya harus tegak dulu. Sebelum bisa berjalan, ia
harus bisa bangun untuk berdiri dan merambat dulu. Tak pernah terjadi
seorang bayi langsung bisa berjalan tanpa berdiri dan merambat lebih dulu.
Kendati demikian, tak berarti semua bayi akan menguasai suatu keterampilan
di usia yang sama. Misalnya bayi A bisa duduk sendiri di usia 8 bulan, maka
bayi B mungkin baru bisa melakukannya di usia 10 bulan. Karena,"Perkembangan
anak bersifat individual," ujar psikolog Hera L. Mikarsa, Ph.D. dari
Fakultas Psikologi UI.

BANYAK FAKTOR
Tapi jangan berpikir, perbedaan tadi disebabkan bayi yang satu lebih pandai
dari yang lain. Perkembangan keterampilan, tegas Hera, tak ada pengaruhnya
langsung dengan kecerdasan. Lain hal jika si bayi mengalami keterbelakangan
mental. "Tapi itu pun kalau keterbelakangannya agak berat. Jika masih
ringan, belum tentu perkembangan motorik kasarnya terlambat. Mungkin
perkembangan bahasanya yang kelihatan telat," tutur Hera.
Setiap perkembangan, lanjut Ketua Program Profesi Fakultas Psikologi UI ini,
merupakan hasil interaksi dari faktor bawaan dan lingkungan. "Jadi, mungkin
saja ia memang lebih lambat dibanding bayi lain. Apalagi jika lingkungannya
tak memungkinkan ia melakukan aktivitas fisik." Misalnya, ia lebih kerap di
ayunan atau "diikat" di kereta bayi. Tentu ia hanya punya sedikit kesempatan
untuk mempelajari gerakan tubuhnya. "Praktis perkembangannya jadi
terhambat."

Selain itu, faktor gizi dan kesehatan juga berpengaruh. Begitu pula faktor
kematangan (maturation). Malah ada ahli yang bilang, faktor kematangan
inilah yang lebih berpengaruh. Katanya, biar dilatih kayak apa pun, kalau
otot-otot motoriknya memang belum matang, ya, tak akan bisa. Sebaliknya,
tanpa dilatih pun, pada akhirnya akan bisa sendiri jika kematangannya memang
sudah dicapai.

Yang jelas, kata Hera, untuk membantu mengembangkan keterampilan ini, bukan
dengan cara melatih si bayi dalam arti di-drill. Tapi, "Berilah ia
kesempatan untuk bergerak sehingga bisa berkembang secara wajar."

Jadi, biarkan bayi Anda mengikuti irama kecepatan perkembangannya sendiri.
Ia akan menjadi bayi yang lebih gembira dan sehat. Rasa percaya dirinya pun
lebih tinggi bila ia menemukan bahwa, "Aku dapat melakukannya sendiri."


TAHAPAN PERKEMBANGAN

1. MENGGERAKKAN KAKI & TANGAN SAAT BERBARING
Sejak lahir, bayi sudah belajar menggerakkan kaki dan tangannya. Bentangkan
tali di atas boksnya setinggi yang mampu ia gapai dengan tangannya atau
disepaknya. Gantungi mainan (warna-warni dan berbunyi) di tali tadi. Ia
pasti tertarik dan akan terangsang untuk menggerakkan tangan dan kakinya,
berusaha menggapai dan menyepak/menendangnya.

2. MENGANGKAT KEPALA SAAT DITELUNGKUPKAN
Biasanya terjadi di usia 2-3 bulan. Tapi ada juga bayi yang sudah mampu
melakukannya sebelum usia 2 bulan, bahkan sebelum usia sebulan.
Agar si bayi mau mengangkat kepalanya, goyangkan mainan berbunyi di atas
kepalanya. Atau panggil namanya dari arah depan. Bisa juga dengan membelai
kepala dan lehernya di bagian belakang.

3. MEMIRINGKAN BADAN SAAT BERBARING
Umumnya terjadi di usia 3-4 bulan. Saat bayi berbaring, panggil namanya
sambil Anda goyangkan mainan berbunyi atau tunjukkan mainan yang menarik
dari arah sampingnya. Ia pun menjadi tertarik dan berusaha memiringkan
badannya untuk menggapai mainan itu.
Rangsanglah sesering mungkin. Bergantian ke sisi kiri dan kanan, sehingga
akhirnya ia dapat memiringkan badannya ke kiri maupun kanan.

4. TELUNGKUP SENDIRI
Setelah ia mampu memiringkan badannya, bantulah agar ia dapat telungkup.
Saat ia miring ke kanan, letakkan kaki kirinya ke depan (dan sebaliknya bila
ia miring ke kiri). Lalu goyangkan mainan berbunyi atau perlihatkan mainan
berwarna menyolok agar ia mau menggapai dengan tangannya di sebelah atas.
Dengan usaha menggapai itu, badan akan bergerak sehingga bayi tertelungkup.
Ulangi rangsangan ini sehingga akhirnya ia dapat telungkup sendiri. Umumnya
di usia 4-5 bulan ia sudah bisa telungkup sendiri.
Saat ia tengkurap, jangan lupa letakkan mainan yang menarik di muka si bayi
untuk melatihnya mengangkat kepala dan badan. Hal ini penting baginya untuk
melatih keterampilan berikutnya, yakni belajar duduk.

5. DUDUK
Bayi dapat ditarik ke posisi duduk pada usia 4-5 bulan, duduk dengan dibantu
pada 5-6 bulan, duduk tanpa dibantu sebentar pada 6-7 bulan, dan duduk tanpa
bantuan lebih kurang 10 menit pada usia 8 bulan. Akhirnya di usia 9-10
bulan, ia dapat duduk sendiri.
Dudukkan ia di pangkuan Anda atau di boksnya dengan diberi bantal di
sekitarnya. Letakkan di depannya mainan yang menarik sehingga ia merasa
perlu untuk mengangkat kepala dan badannya.
Biasanya bayi senang sekali didudukkan karena ia bisa melihat dunia yang
lebih luas. Hal ini akan membantunya untuk belajar duduk.

6. MERANGKAK
Sebenarnya merangkak tak termasuk keterampilan yang harus dicapai bayi pada
usia tertentu. Beberapa bayi ada yang tak pernah merangkak. Mereka hanya
bangun dan mulai merambat (berpegangan pada tepi kursi ke meja), lalu lepas
tangan dan berjalan. Jadi, normal saja bila bayi Anda tak pernah merangkak,
dan tak berarti perkembangan berikutnya akan terganggu atau terhambat.
Jika pun Anda ingin si kecil bisa terampil merangkak, boleh-boleh saja. Beri
ia banyak kesempatan berada di lantai. Tentu lantainya sudah disapu bersih
dan dipel dan bebas dari benda-benda kecil yang berbahaya.
Agar ia mau bergerak ke muka, letakkan mainan favoritnya atau benda menarik
di depannya dalam jarak tak terlalu jauh. Sebelumnya, lindungi lututnya
karena lutut yang terbuka pada lantai yang dingin dan keras atau karpet yang
tajam akan membuatnya urung berusaha untuk merangkak.
Bila ia sedang duduk, letakkan bola berwarna menarik di depannya. Saat ia
hendak meraihnya, gelindingkan bola itu. Ia pasti akan berusaha mengejarnya
dengan gerakan merangkak. Berilah tepuk tangan sambil memujinya jika ia
berhasil meraih bola itu.
Awalnya ia mungkin akan bergeser pada perut atau melata, sebelum akhirnya
bergerak dengan tangan dan lutut atau merangkak. Gaya merangkaknya bisa
berbeda. Banyak bayi yang mulai merangkak mundur atau ke samping dan tak
dapat bergerak maju selama berminggu-minggu. Beberapa bayi bergerak cepat
dengan satu lutut atau dengan bokongnya, dan bayi lain bergerak dengan
tangan dan kaki. Tak jadi soal metoda mana yang dipilih bayi. Karena yang
penting ia melakukan usaha untuk mencapai kemandirian dalam hal perpindahan
tempat.
Biasanya merangkak terjadi di usia 8 dan 10 bulan. Beberapa bayi ada yang
merangkak sedini usia 6 bulan, tapi lebih sering di usia 7,5 sampai 9 bulan.

Penting diketahui, perangkak yang baik seringkali lambat berjalan. Boleh
jadi lantaran ia merasa kebutuhannya untuk mengelilingi dunianya sudah
terpenuhi, sehingga ia pun malas belajar berjalan.

7. BERDIRI
Banyak bayi di bulan ke-4 atau 5 sudah ingin "berdiri" di pangkuan
ibu/ayahnya dengan masih dibantu. Ini menyenangkan baginya karena ada
perubahan dari posisi berbaring atau "duduk" di kereta dorong.
Saat ia merangkak (jika ia menguasainya) dan berusaha duduk sendiri,
acungkan kedua tangan Anda di depannya. Nanti ia akan meraih tangan Anda dan
bangkit untuk kemudian berpegangan pada Anda, kursi, pinggiran boks atau apa
saja mencoba berdiri. Anda dapat pula membantunya berdiri dengan meletakkan
mainan kegemarannya di tempat di mana ia harus berdiri untuk mengambilnya.
Umumnya, bayi dapat menarik diri sendiri ke posisi berdiri sekitar usia 9
bulan. Berdiri dengan bantuan pada 10 bulan dan berdiri tanpa bantuan di
usia 12 bulan. Tapi jika sampai ulang tahun pertamanya ia belum juga
berhasil bangun berdiri, ada baiknya diperiksakan ke dokter untuk memastikan
ada-tidak masalah fisik.

Jika tak ada masalah fisik, kelambatan perkembangan ini bisa disebabkan
antara lain:
* Berat tubuhnya saat ia mulai belajar berdiri. Bayi yang lebih berat
mempunyai beban lebih berat pula untuk diangkat berdiri, dibandingkan bayi
yang bobotnya lebih ringan. Di sisi lain, bayi yang kuat dan koordinasinya
baik dapat berdiri lebih dini, tak tergantung dari berapa berat tubuhnya.

* Ia tak punya banyak kesempatan untuk bangun dan berdiri karena lebih kerap
terkukung di kereta bayi atau boks bermainnya. Ia pun tak mau belajar
berdiri jika dikelilingi oleh meja-kuri yang labil, yang runtuh setiap kali
ia mencoba berdiri.

* Sepatu atau kaus kaki yang licin akan mengurangi semangatnya karena
membuatnya terjatuh kala mencoba berdiri. Lebih baik tanpa sepatu/kaus atau
pakaian sepatu/kaus anti licin.

8. BERJALAN
Perlihatkan mainan menarik waktu ia berdiri, agar ia mau melangkah maju ke
arah mainan itu. Bantu ia berjalan dengan berpegangan pada kursi-meja yang
kokoh. Mula-mula sambil dipegangi dengan dua tangan Anda, lalu dengan satu
tangan saja. Lepaskan pegangan Anda bila ia kelihatan sudah mulai terampil,
sehingga ia punya kesempatan melangkah sendiri. Tentu sambil Anda tetap
menjagainya. Mulanya mungkin ia hanya mau berjalan 1-2 langkah saja.
Selanjutnya ia akan mampu melangkah sendiri tanpa bantuan.
Sebagian besar bayi belum mulai berjalan pada ulang tahun pertamanya.
Merujuk data penelitian, usia rata-rata dari mulai berjalannya seorang anak
ialah 13 sampai 15 bulan.

Cepat-lambatnya perkembangan ini disebabkan antara lain:
- Bayi yang banyak bergerak dan berotot kuat sering lebih cepat dapat
berjalan dibanding bayi yang diam saja dan gemuk.  Bayi dengan kaki pendek
dan kokoh, juga lebih cepat mulai berjalan daripada bayi berkaki panjang dan
ramping, yang sulit untuk mencapai keseimbangan tubuh.

- Bayi yang tak banyak merangkak atau sama sekali tak dapat merangkak,
kadang lebih cepat dapat berjalan daripada bayi yang ahli merangkak ke
seluruh penjuru rumah.

- Pengalaman negatif, mungkin jatuh parah ketika ia pertama kali melepaskan
pegangan dari tangan ibunya. Ia tak akan mau mencoba lagi sampai ia sudah
betul-betul kuat. Sekalinya ia mulai, ia akan langsung dapat berjalan dengan
trampil, tak tertatih-tatih lagi.

- Alas kaki yang licin juga menghambat. Lebih baik tanpa alas kaki, karena
bayi akan menggunakan jari-jarinya untuk mencengkeram ketika ia melangkah.

- Tak mendapatkan kesempatan berlatih berjalan karena lebih sering berada di
boks bermain, terikat di kereta bayi atau pada situasi lain di mana ia tak
punya kesempatan untuk mengembangkan otot-otot kakinya dan rasa percaya
dirinya melalui bangun, berdiri dan merambat.

- Terlalu sering berada di baby walker, cenderung akan terlambat bisa
berjalan sendiri.

- Karena paksaan orang tua yang melatihnya jalan beberapa kali sehari. Ia
mungkin akan memberontak, terutama jika ia keturunan keras kepala. Kelak ia
akan berjalan sendiri pada saat yang lebih lambat daripada jika ia dibiarkan
belajar sendiri dan dalam waktunya sendiri.

- Langkah pertama seorang bayi yang tenaganya sudah terserap oleh infeksi
telinga, flu atau penyakit lain, akan tertunda sampai ia sudah merasa lebih
baik.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

On 4/3/06, Lasmaida Purba <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
saya mau tanya ttg posisi2 sikap tubuh bayi menurut usianya saat ini bayi
saya berusia 6 bulan. sudah dapat tengkurap dan membalikkan badannya
sesekali.
yang mengkuatirkan saya adalah bayi saya selalu ingin dlm posisi seperti
anak yg sudah bisa berjalan dan ditatah.kakinya memang sudah menapak kl
dibuat tatah, tdk jinjit.
padahal orang banyak bilang nanti kakinya atau tulangnya bengkok.
mohon bila ada yg memiliki artikel mengenai posisi2 bayi yg boleh dan tidak
menurut umurnya dikirimkan ke saya ya.....
atau bila ada yg punya pengalaman yg sama mgkn boleh berbagi/sharing.

<deleted>

Kirim email ke