Selasa, 04 Apr 2006, Suami Lisa Diuji Kebohongan
Polwiltabes Surabaya terus berupaya keras menguak kasus penyiraman air keras ke wajah Lisa. Tadi malam, polisi melakukan uji kebohongan terhadap Mulyono menggunakan lie detector. Tes tersebut dilakukan Unit Psikologi Polda Jatim mulai pukul 18.30 tadi malam. Diharapkan, dari hasil uji kebohongan itu, polisi bisa mengetahui sejauh mana keakuratan keterangan yang disampaikan Mulyono. Menurut seorang sumber di kepolisian, tes tersebut dilakukan karena sejauh ini jawaban-jawaban yang diberikan Mulyono dirasa berbelit-belit dan tak masuk akal. "Bayangkan, hingga sekarang (tadi malam, Red) Mulyono tetap bersikukuh bahwa dirinya tidak tahu-menahu seputar kasus penyiraman air keras yang merusak wajah istrinya," katanya. Polisi merasa hal itu cukup aneh. Pertama, sebagai suami, mustahil Mulyono tidak tahu-menahu mengenai petaka yang menimpa wajah istrinya. Selain itu, dia tidak bertindak selayaknya suami, apabila istrinya dianiaya orang lain. Misalnya, melapor ke polisi atau melabrak orang yang bersangkutan. Apakah itu berarti polisi mengarah ke Mulyono sebagai pelaku? "Jika istri Anda dianiaya orang, apakah Anda diam saja dan tidak berusaha mengetahui siapa pelakunya? Dan, kalau memang pelakunya orang lain, apakah Anda tidak akan memprosesnya?" ungkap sumber tersebut bernada bertanya. Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar ketika dikonfirmasi membenarkan soal adanya uji kebohongan tersebut. "Segala metode penyelidikan akan kami lakukan untuk mengungkap kasus ini. Melakukan uji kebohongan adalah salah satunya," tegasnya saat dikonfirmasi Jawa Pos tadi malam. Di bagian lain, Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Mujiyono menyatakan, hingga kemarin, pihaknya telah memeriksa sembilan saksi. Para saksi tersebut adalah para tetangga, teman dekat, dan saudara Mulyono serta Lisa di Bangil dan Malang. "Namun, belum ada hasil signifikan dari pemeriksaan sembilan saksi tersebut. Semua memang mengenal Lisa. Namun, tidak ada yang mengaku mengetahui persis kejadian atau kronologi penganiayaan yang dialami Lisa," ungkap mantan Kasat Pidter Polda Jatim tersebut. (ano) http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=219531