Hi mbak Nanik, Tadi sempat browse tentang Hypotension di www.mayoclinic.com . Stress level lebih dihubungkan dengan waktu dilakukan pengukuran tekanan darah mbak. Karena memang tekanan darah tidak pernah statis. Bergantung pada posisi kita waktu diukur dengan tensimeter, apa yang dimakan, waktu siang or malam, stress level, kondisi fisik, dll. Kalau memang agak kurang tidur beberapa hari terakhir, terus mbak tadi baru ngukur tekanan darah, kemungkinan besar ada pengaruhnya dengan hasil 110/60mmHg tadi..
Tapi dari e-mailnya mbak, memang sudah sering ya ngalamin tekanan darah rendah? Bahkan kalau angka systolic sudah < 90 atau diastolic < 60 (nggak perlu harus dua-duanya), itu sudah pertanda tekanan darah rendah. Refer to artikel di atas, kalau memang nggak ada indikasi medis lainnya yang buat tekanan darah mbak sering drop (mis. dehidrasi, gangguan hormon, jantung, diabetes, dll.) .... tidak ada treatment khusus yang perlu dilakukan selain: jaga pola makan sehat, makan porsi sedikit tapi sering dengan low-karbohidrat, banyak intake air (membantu memperbanyak volume darah). The good thing is .... nggak perlu obat-obatan dulu, selama masih bisa diperbaiki or dibuat normal tekanan darahnya dengan tindakan self-care seperti di atas :) good luck ya mbak :) Sylvia - mum to Jovan & Rena On 4/4/06, Bunda_Zalwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > utk pola makan, krn pekerja, aku dah termasuk teratur walo memang jarang > ngemil. 3x sehari dg kadar garam yg cukup [alias kalo hambar, gak takut > utk > nambah2 garam]. cuma, 3 hari terakhir, tidur malam aku memang gak total. > suka terbangun tiep jam 12 malam dan itu dah rutin sejak 4 malam > terakhir. > utk menu, aku memang tdk terlalu suka daging [mahel, hehehe]. tapi, sangat > suka ikan segar dan ayam pun gak ogah2 banget. > so, could i say that it is just because og my rest style? what about > stress > level? is it related to this low blood tension?thanks looooooo > > <deleted>