Ini ada hubungannya dengan BA gak ya .... ? Tapi tetep penting kok buat jaga-jaga .....
-----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Irwan Sent: Friday, April 07, 2006 8:51 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [milis tarki] Seks di Media Bangkitkan Nafsu Remaja (University of North Carolina) di amerika aja terbukti seperti ini, sekarang indonesia mau sok2an ikut2 gaya amerika? BREDEL MEDIA-MEDIA PORNO! ===8<==============Original message text=============== Seks di Media Bangkitkan Nafsu Remaja Jakarta, Senin 03 April 2006, 18:31 WIB Media yang banyak menampilkan gambaran seks meningkatkan nafsu para remaja untuk melakukan hubungan seks. Itulah hasil kesimpulan dari survei yang dilakukan terhadap 1.017 remaja berkulit hitam dan berwarna berusia antara 12 hingga 14 tahun. Para peneliti menganalisis pengaruh 308 acara televisi, film, lagu, dan majalah yang biasa dikonsumsi para remaja. Mereka juga mengukur berapa besar konsumsi setiap remaja terhadap media yang menampilkan gambaran seks tersebut. Perilaku seks setiap remaja kemudian diukur dua tahun kemudian. Hasilnya, para remaja berkulit putih yang mengonsumsi media berisi banyak gambaran seks punya keinginan melakukan hubungan seks dua kali lipat dibandingkan yang mengonsumsi media biasa. Sedangkan pada remaja berkulit berwarna, kecenderungan tersebut tidak terlihat. "Para remaja cenderung melihat media hiburan untuk mencari informasi tentang seks karena mereka tidak mendapatkannya dari sumber lainnya," kata Jane Brown, seorang profesor dari University of North Carolina. Investigator utama penelitian ini berpendapat, media bukanlah alat pendidikan seks yang terbaik. Menurutnya, kebanyakan media cenderung mengabaikan tiga pegangan utama dalam berhubungan seks, yaitu komitmen, kontrasepsi, dan konsekuensi. Para peneliti menemukan, cara terbaik untuk mencegah remaja memiliki keinginan berhubungan seksual sejak dini ditentukan pada peran orang tua. Mereka seharusnya menyampaikan topik seksual secara terbuka pada anak-anaknya. Baik remaja berkulit putih maupun berwarna yang orang tuanya dengan tegas melarang mereka melakukan aktivitas seks cenderung sedikit yang sudah melakukannya sejak usia 16 tahun. Namun, cenderung lebih banyak yang telah melakukan hubungan seks pada usia tersebut pada remaja yang tidak memperoleh penjelasan baik dari orang tuanya. Para peneliti yakin, guru di sekolah, orang tua di rumah, dan media seharusnya mendidik para remaja dengan memberikan paparan tentang seks yang benar. Dengan demikian, para remaja memiliki alasan yang cukup untuk menentukan pilihan dalam kehidupan seksnya. "Jika tidak, media akan tetap menjadi pemicu bangkitnya keinginan remaja untuk berhubungan seks," kata Brown. Hal tersebut, lanjut Brown, tentu saja tidak baik dalam perkembangan kehidupan mereka. ===8<===========End of original message text=========== -- Best regards, Irwan Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/aksek_tarakanita/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ -------------------------------------------------------- This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel confidential, proprietary and/or trade secret information. If you are not the intended recipient, you should not copy, distribute or use this information for any purpose, and you should delete this message and inform the sender immediately. ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]