dr temen sebelah.....................
> >Friends, > > > >Aku mau sharing pengalaman adik-ku nih. semoga > >bermanfaat bagi semua yang baca. > > > >Adikku mulai merasakan ada benjolan di payudara kiri > >sekitar awal 2003. Pada bulan mei 2003, dia periksa > >ke dr. Sutjipto, ahli bedah di RS Dharmais, Slipi. > >Setelah di USG, dr. bilang tidak apa2, itu hanya > >berupa kelenjar air susu yang membengkak yang mana > >nantinya akan menghilang setelah menikah, punya anak > >dan menyusui. (catatan: kesalahan kami adalah tidak > >melakukan pemeriksaan ke dr lain karena logika > >mengatakan seharusnya dr di RS Dharmais yang memang > >special untuk kanker tidak mungkin salah > >mendiagnosis). > > > >Bulan Januari 2004, adikku menikah. Juni 2004, dia > >mengandung anak pertama. Oktober 2004 (usia kandungan > >+- 4 bln) masih sempat kontrol ke dr. sutjipto di > >Dharmais (kali ini tidak di USG), diagnosis dr masih > >sama seperti diagonis pertama. > > > >Anak pertama lahir awal April 2005, produksi air susu > >sedikit hanya cukup untuk menyusui selama 3 bulan. > >Adikku merasa benjolan membesar, bukannya hilang > >seperti kata dr. > > > >Bulan Nov 2005 (kondisi hamil anak ke-2 bulan ke-3), > >adikku kembali konsul ke dr. yang sama di Dharmais. > >Hasil USG benjolan berukuran 1,89 x 1,8 x 1,76. > >Diagnosis dr. berubah menjadi tumor kelenjar lemak. > >Disarankan untuk dilakukan pengangkatan tumor sebelum > >usia kandungan 6 bl dgn alasan lewat bln ke-6, hormon > >sudah mulai memproduksi air susu sehingga akan > >mempersulit proses penyembuhan luka. dr. tidak tahu > >tingkat keganasan tumor, hal ini akan dicek setelah > >dilakukan pengangkatan. > > > >Mengingat adikku sedang hamil, kita takut pembiusan > >pada saat operasi akan mempengaruhi pertumbuhan & > >kesehatan janin, selain itu alasan dr jgn lewat bl > >ke-6 adalah untuk proses penyembuhan luka, maka kita > >memutuskan untuk menunda operasi setelah bayi lahir. > >(Catatan: dr. tidak pernah mengatakan bahwa kehamilan > >dapat memicu sel2 jahat tersebut bekerja lebih cepat). > > > >Bulan Maret 2006, kebetulan adikku ke Singapura, atas > >desakan suaminya, dia melakukan pemeriksaan di Mt.E. > >Oleh dr Wee Siaw Bock, ahli bedah spesialis kanker > >payudara, dilakukanlah "neddle test" yang katanya sih > >semacam pengambilan cairan di benjolan dgn menggunakan > >jarum super halus untuk ditest di lab. Hasil lab: 90% > >mengarah ke kanker ganas. > > > >Untuk lebih meyakinkan lagi disarankan untuk dilakukan > >biopsi. Adik saya sempat shock, tapi setelah > >diyakinkan oleh dr bahwa biopsi tidak akan membuat > >kanker itu menyebar seperti yang dikhawatirkan oleh > >orang awam, maka adikku setuju, maka dilakukanlah > >"trucut biopsi". > >Hasil biopsi : kanker payudara ganas dengan tingkat > >penyebaran 3 of 3 berdasarkan "Bloom & Richardson > >Grade". > >(Catatan: ada juga dr yg bilang bahwa biopsi dpt > >memicu sel kanker bekerja lebih cepat dan menyebar) > > > >Saran dr adalah secepatnya dilakukan pengangkatan dgn > >beberapa opsi berikut: > >Opsi 1: > >angkat keseluruhan payudara, bayi ddipertahankan. > >kemoterapi baru dilakukan setelah bayi lahir. > > > >Opsi 2: > >tunggu sampai bayi siap dilahirkan (+- 35 mgg > >kehamilan), dilakukan caecar sekaligus operasi > >penangkatan benjolan saja, payudara dipertahankan, > >langsung menjalani kemoterapi. > >(Catatan: usia kandungan pada saat itu +- 27 mgg) > > > >Kita mencoba mencari pendapat dr lain. Oleh salah > >seorang kenalan, direferensikan dr. Lie, kepala bagian > >bedah RS Husada. (dr. Lie sendiri adalah spesialis > >bedah jantung). > > > >Aku membawa hasil lab di Sing ke dr. Lie sedangkan > >adikku konsul by phone (adikku tinggal di jambi > >setelah menikah). menurut dr Lie, seharusnya benjolan > >itu sudah dibuang dari pertama kali muncul karna > >benjolan apapun dipayudara bisa membahayakan > >dikemudian hari apalagi jika sedang hamil, hormon2 di > >tubuh akan mempercepat proses perkembangbiakan sel > >jahat. > > > >Dari konsul ini dr. Lie memberikan 4 opsi: > >1. tunggu bayi lahir normal baru dilakukan tindakan > >terhadap benjolan ( opsi ini tidak direkomendasikan) > >2. angkat payudara, bayi dipertahankan, tunggu bayi > >lahir baru kemoterapi (juga tidak direkomendasikan) > >3. bayi dilahirkan prematur scr caecar sekaligus > >angkat payudara, dilanjutkan kemoterapi (harus > >konsultasi dgn dr. kebidanan mengenai kesiapan bayi > >untuk dilahirkan prematur) > >4. dilakukan "frozen section", yaitu operasi dilakukan > >oleh 1 team dr, yg terdiri dari dr. bedah, de. > >kebidanan, ahli patologi, dll. pertama dilakukan > >penangkatan benjolan, kemudian langsung dianalisa oleh > >patologi untuk meyakinkan hasil biopsi. jika sudah > >menyebar, payudara langsung diangkat dan bayi lahir > >prematur. Jika belum menyebar, payudara dan bayi > >dipertahankan. > > > >dr.Lie menyarankan adikku untuk datang ke jkt untuk > >konsul langsung, keputusan jadi tidaknya operasi > >adalah hak adikku, tidak ada keharusan untuk op di > >Husada. > > > >Beberapa hari kemudian adik saya ke jakarta untuk > >pemeriksaan lbh lanjut dgn dr. Lie. > >Hasil USG benjolan menunjukkan bahwa benjolan lebih > >besar dari hasil USG sebelumnya. > > > >Hasil USG Janin menunjukkan bahwa bayi belum mampu > >untuk bertahan hidup jika dilakukan caecar pada saat > >itu. > > > >Hasil konsultasi dr. Lie dgn teamnya, menganjurkan > >pengangkatan payudara secepatnya, kemoterapi dilakukan > >setelah janin cukup matang untuk dikeluarkan secara > >caecar. (Catatan: opsi ini sebenarnya tidak > >direkomendasikan oleh dr. Lie tetapi melihat hasil USG > >yg menunjukkan benjolan membesar, ditakutkan jika > >ditunggu, akan makin menyebar. alasan dr mengambil > >opsi ini: dgn membuang induknya lebih dulu, sel2 yang > >tersisa akan terhambat perkembangannya. ini akan > >memberi kita waktu sampai bayinya cukup safe untuk > >caecar. > > > >Adikku memilih untuk bertahan sampai bayinya cukup > >umur, karna takut jika dilakukan op payudara sekarang, > >janin akan terpengaruh pembiusan. > > > >Sekarang sudah lewat 3 minggu, adikku rencana untuk > >konsul ke kebidanan 2 minggu lagi, jika janin safe, > >maka akan dilakukan op. > >Sementara menunggu kami hanya bisa berdoa. > > > > > >Kesimpulan yang aku dapat dari pengalaman ini adalah: > > > >benjolan di payudara, sekecil apapun, walaupun oleh dr > >dikatakan tidak berbahaya, sebaiknya segera angkat > >karena dikemudian hari dia bisa berubah menjadi jahat. > >mumpung masih kecil, proses op juga tidak susah. > > > >tidak ada kepastian apakah biopsi itu dapat membuat > >sel kanker menyebar lebih cepat atau tidak. Ada dr > >yang bilang ya, ada juga dr yang bilang tidak. tapi > >satu hal yang pasti "neddle test" tidak membuat sel > >kanker menyebar. > > > >kehamilan dapat memicu sel kanker bekerja lebih aktif. > > > >jangan percaya hanya pada pendapat 1 dr, selalu cari > >pendapat dr lain pada setiap jenis kasus penyakit. > >karena 1 pendapat saja dapat menyesatkan kita seperti > >kasus adikku ini. > > > > > >Bagi yang sudah meluangkan waktu membaca, terima kasih > >dan tolong disebarluaskan ke teman, saudara, pacar, > >ibu, istri ataupun putri anda. Jangan sampai mereka > >terlena oleh diagnosa dr. > > > > > >GBU > >Fifi > >93-96