Tak kuasa menahan haru , setelah membaca kisah ini
ya....hiks...
syukur allhamdullilah adek bayi nya selamat ....ya semoga keluarga yg
di
tinggalkan tabah, sabar dan semoga cepat sembuh ya....
Rgds,
-------Original Message-------
Date: Friday, April 21,
2006 13:31:37
Subject: [balita-anda]
8 Jam di Lumpur, Bayi 5 Bulan Selamat (NeWs)
Jumat, 21 Apr 2006, 8 Jam di Lumpur, Bayi 5 Bulan
Selamat
Keajaiban selalu menyertai bencana. Seperti yang dialami
Adel. Bayi lima bulan itu selamat dari banjir meski tubuhnya sempat
terendam lumpur delapan jam. Kedua orang tuanya, Katenu, 39, dan Sumarti,
31, warga Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, tewas setelah
rumah mereka tertimbun longsor.
Sejak kemarin, Adel pun menjadi
bayi yatim piatu. Dia kehilangan kedua orang tuanya yang meninggal dunia
akibat bencana longsor yang menimpa rumah mereka dini hari kemarin.
Kini bayi perempuan yang montok itu tergolek lemas di ranjang RSUD
dr Iskak, Tulungagung. Jarum infus menancap di tangan mungilnya. Kepalanya
bengkak akibat benturan benda keras. Mata kanannya tidak bisa dibuka
karena luka. Selain itu, ada beberapa luka di bagian punggung dan kakinya.
Saat dirawat di RSUD dr Iskak kemarin, Adel tampak tenang. Dia
tidak rewel. Hanya, dengan kondisi tersebut, dia tidak bisa leluasa
bergerak. Sebab, hampir separo bagian kepalanya bengkak. Jika bagian luka
itu tersentuh bantal, Adel merasa kesakitan, lalu menangis.
Menurut Fitrian Ardiansah, 16, kakak kandungnya, Adel ditemukan
terendam lumpur di bawah reruntuhan rumah. Dia ditemukan sekitar pukul
08.00 kemarin. Padahal, longsor itu terjadi Rabu malam sekitar pukul
23.30. Jadi, Adel bertahan hidup di dalam lumpur selama delapan jam lebih.
Saat ditemukan, bayi wanita tersebut masih dalam dekapan ibunya,
Sumarti. Ketika itu, sang ibu dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
"Orang-orang mengira adik saya sudah meninggal. Setelah diangkat dari
lumpur, ternyata adik masih hidup. Tapi, ibu sudah tidak ada," ucap
Fitrian terpatah-patah karena menahan tangis.
Pemuda yang duduk di
kelas III SMPN I Bendungan itu menuturkan, hujan deras turun sejak pukul
19.00. Sekitar pukul 23.00, listrik padam. Hal itu membuat semua
keluarganya panik. Adel tidak pernah lepas dari ibunya. Sumarti
menggendong erat-erat putri bungsunya itu hingga bencana
datang.
"Setelah itu, tidak tahu apa-apa. Yang saya rasakan,
tubuhku sudah di dalam lumpur. Saya berteriak-teriak minta tolong. Dan,
pukul 03.00, saya bisa keluar lumpur setelah ditolong tetangga.
Alhamdulillah, saya bisa selamat," kata Fitrian, lantas berucap syukur.
Akibat longsor itu, Fitrian dan dua adiknya, Yulia dan Adel,
selamat. Tapi, mereka kehilangan orang tuanya untuk selamanya. "Ya, kedua
orang tua kami sudah tidak ada," tuturnya disambut deras tetesan air mata.
(triyoga agus/jpnn)
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail&id=6675
|