Hati-hati dengan modus kejahatan seperti ini, hal ini hampir menimpa saya. 

 

Peristiwa ini saya alami sendiri ketika dalam perjalanan pulang dari kantor
Slipi menuju rumah di daerah Pondok Cabe.

 

Pada hari Jum'at, 21 April 2006, saya kebetulan pulang dengan menyetir mobil
sendirian, pada awalnya perjalanan lancar, kemudian setelah sampai di jalan
raya Pd Cabe, kira-kira di depan Sekolah Al-Fath sekitar pukul 17.30 WIB,
pada saat itu keadaaan jalan ramai dan agak sedikit merayap, tiba-tiba di
sebelah kiri saya ada 1 orang pengendara motor (yang saya ingat, dia berbaju
biru), dia melihat arah saya dan ke dalam mobil, setelah itu lewat, sebagai
seorang wanita, waktu itu perasaan saya jalan, saya agak curiga sedikit,
tapi saya abaikan, kemudian setelah itu dari sebelah kiri juga muncul lagi
pengendara motor, kali ini berboncengan 2 orang, yang melihat juga ke saya
dan ke dalam mobil saya, yang dibonceng memegang HP, kemudian saya lihat
kedua pengendara motor tsb berhenti di pinggir jalan di depan mobil saya,
yang dibonceng kemudian turun dari motor dan sepertinya dia sedang meng-SMS
seseorang sambil memperhatikan mobil saya(yang saya sadari belakangan
kemungkinan dia sedang mencatat nomor polisi dan jenis kendaraan saya).

Sampai situ, perasaan saya mulai tidak enak, tiba-tiba dari jendela depan
sebelah kiri, orang yang berbaju biru yang mengendarai motor tadi,
mengetuk-ketuk jendela saya dan dengan kode tangannya dia sepertinya mencoba
memberi tahu bahwa ada yang tidak beres dengan ban belakang mobil saya, saya
agak was-was juga, takutnya bocor atau apa, tapi karena saya merasa laju
mobil saya masih normal, saya tidak berhenti, hanya jalan lebih pelan, saya
lihat pengendara motor tsb meminggirkan motornya dan berhenti, mungkin dia
juga berpikiran saya akan berhenti juga, tapi saya jalan terus, tidak lama
saya jalan, pengendara yang berboncengan tiba-tiba melintas di sebelah kanan
mobil saya dengan tetap melihat ke dalam mobil, perasaan takut mulai ada,
kemudian tidak lama, tiba-tiba pengendara yang berbaju biru tsb
mengetuk-ngetuk lagi kaca jendela sebelah kiri saya dengan kode yang sama,
saya tetap tidak hiraukan dan terus jalan pelan-pelan, kemudian tidak lama,
ada lagi pengendara motor yang berbeda mengetuk juga jendela kiri saya,
dengan kode yang sama juga, akhirnya saya mencoba berhenti di depan tukang
tambal ban dekat pom bensin Pd Cabe (pom bensin baru, seberang lapangan
terbang). Saya tidak langsung turun, saya lihat ke belakang lewat kaca
spion, pengendara motor yang berboncengan tadi berhenti juga agak jauh di
belakang saya, karena kecurigaan saya semakin kuat, akhirnya saya tidak jadi
turun, dan langsung jalan lagi.

Tidak lama, jendela saya diketuk lagi sama pengendara motor yang berbaju
biru, tetap dengan kodenya, dia berjalan di depan saya, belok ke arah
perumahan Bukit Modern, karena rumah saya juga ke arah situ, saya ikut
belok, tapi saya berhenti sebentar sedangkan pengendara motor itu terus
jalan, saya tidak turun, karena saya takut diikuti atau diberhentikan paksa
karena jalan kearah sana agak sepi, kemudian setelah ada mobil kijang, saya
baru tancap gas,menjalankan mobil saya kembali sambil berusaha tidak lepas
dari mobil kijang tsb. (sebisa mungkin tidak berjalan sendiri).

Benar saja kecurigaan saya, belum lama saya jalan mengikuti mobil kijang,
orang yang berbaju biru tsb ternyata memutar balik motornya

(mungkin ingin mastikan kalau saya berhenti). Saya tidak perduli lagi, yang
saya lakukan waktu itu hanya berusaha tidak terpisah dengan mobil kijang di
depan saya, saya tidak tahu apakah diikuti atau tidak, yang jelas, begitu
saya sampai rumah, saya cek keadaan mobil saya, dan tidak ada kerusakan
sedikitpun. 

 

Ternyata kecurigaan saya beralasan, mereka sepertinya mencoba mengecoh
pengendara mobil/korban (yang sendirian) agar pengendara mobil tsb berhenti
dan turun sehingga merekan leluasa mengambil barang yang ada didalam mobil
korban.

Ternyata setelah saya ceritakan hal ini kepada suami, kebetulan siangnya
suami saya baru membaca modus kejahatan seperti ini di koran, korbannya
laki-laki dan para pelakunya berhasil mengambil tas korban setelah korban
turun dari mobil.

 

Pelaku yang saya lihat waktu itu 4 orang dengan 3 motor, saya tidak tahu
apakah masih ada lagi pelaku yang lain, kemungkinan mereka berkelompok.

 

Hati-hati dengan modus seperti ini, kalau anda sendirian mengendarai mobil
(terutama wanita), bila ada modus seperti ini, jangan berhenti dan turun
dari mobil, kalaupun mau turun, usahakan di pos polisi atau tempat yang
ramai dengan tetap mengunci mobil anda.

 

Saya tidak tahu apa jadinya kalau saya berhenti dan turun dari mobil??
Ternyata saya masih dilindungi oleh Alloh SWT.

 

Regards,

Ellin Fitria

Kirim email ke