dear all ==> ini diambil dr milis lain,selamat membaca


 Cermat Pilah Pilih Antibiotik

 Penisilin adalah jenis antibiotik pertama yang ditemukan secara tak sengaja
oleh Alexander Fleming pada tahun 1929. Tetapi, sejak penemuan penisilin
pada tahun 1929 tersebut, antibiotik telah menjadi salah satu jenis obat
obatan yang penting dalam dunia kedokteran modern. Soalnya, sejak
ditemukannya antibiotik ini, yang sebenarnya baru bisa dikembangkan secara
massal setelah Perang Dunia II, banyak jenis penyakit yang tadinya merupakan
momok karena akibatnya yang fatal, bisa disembuhkan. Jadilah antibiotik
primadona baru pada masa itu.

 Sayangnya, seperti jenis jenis obat lain yang "sukses", keberhasilan
antibiotik diikuti oleh mitos-mitos, sehingga penggunaan obat ini seringkali
tidak tepat. Di Amerika Serikat yang terkenal ketat untuk urusan pemakaian
obat, misalnya, antibiotik masih bisa dibeli secara bebas. Kondisi di
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, bisa jadi lebih parah lagi.

 KURANG PENGETAHUAN
Selain masalah pengawasan, pengetahuan masyarakat awam tentang penggunaan
antibiotika yang benar juga amat diragukan. Survei tahun lalu di Amerika
Serikat, misalnya, menunjukkan banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana
serta kapan seharusnya meminum antibiotik. Yang lebih parah, pengetahuan
dasar tentang jenis penyakit, penyebab, dan cara pengobatan yang tepat juga
amat minim. Dari survei yang sama juga terungkap, lima puluh dua' persen
responden menganggap antibiotik dapat menyembuhkan pilek dan flu. Survei
sejenis di Australia juga menemukan hasil yang sama.

 Antibiotik sebetulnya hanya bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri dan kuman, seperti radang tenggorokan, TBC, atau beberapa jenis
penyakit kelamin. Sementara pilek dan flu, yang disebabkan oleh virus tidak
dapat disembuhkan dengan antibiotik, karena virus - yang ciri-cirinya amat
berbeda dengan kuman dan bakteri - kebal terhadap antibiotik. Yang lebih
memprihatinkan, survei tersebut juga mengungkap bahwa dari semua antibiotik
yang diresepkan oleh dokter, sepertiganya tidak diberikan pada tempatnya.

 BISA JADI KEBAL
Seperti mahluk hidup lainnya, bakteri dan kuman memiliki kemampuan untuk
mempertahankan diri demi kelangsungan hidupnya. Caranya adalah dengan
melakukan mutasi genetis, sehingga generasi kuman dan bakteri yang baru
memiliki kekebalan terhadap suatu jenis antibiotik tertentu. Dan, ditambah
dengan kemampuan bakteri dan kuman untuk berkembang biak dengan cepat, maka
dalam waktu sekejap saja kuman dan bakteri sudah bisa kebal.

 Akibat mutasi genetis sebagai mekanisme mempertahankan diri ini, dengan
pemakaian antibiotika yang tidak tepat akan dapat muncul jenis-jenis bakteri
"lama tapi baru", yang lebih mematikan dan tak dapat dibunuh antibiotik.
Misalnya, sama-sama bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis, tetapi
lebih kebal antibiotik dan lebih ganas. Karena hal tersebut, badan kesehatan
dunia WHO belakangan ini gencar berkampanye agar kita lebih berhati-hati
menggunakan antibiotika.

 Peringatan tersebut juga mendapat dukungan dari beberapa badan kesehatan
lain. "Hampir semua penyakit manusia yang disebabkan oleh bakteri bisa
menjadi resisten terhadap antibioka," ujar Ita Davis Bell, MD asisten
direktur Pusat Penyakit Menular CDC, Atlanta. "Tak lama lagi, jika kita tak
berhati-hati, kita akan kehabisan alternatif untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit tersebut," katanya lagi. Tanggapan serupa juga datang dari
Stuart Levy, MD, direktur Pusat Adaptasi Genetis dan Daya Resisten terhadap
Obat dari Tuts University, Boston. "Bila kita tidak menggunakan antibiotik
dengan lebih bijaksana, maka krisis ini akan menjadi semakin parah,"tutumya.

BIJAK MEMAKAI ANTIBIOTIKA
Satu hal yang harus diingat tentang antibiotik adalah: obat ini bukan obat
bebas yang bisa dibeli dan digunakan sesuka kita. Penggunaan semua obat
jenis antibiotika harus melalui resep dokter, dan harus dikonsumsi sesuai
dengan dosis yang dianjurkan dokter. Sebab, sebelum menggunakan salah satu
jenis antibiotika, harus diketahui lebih dulu bakteri apa yang menyebabkan
infeksi. Dan, urusan yang satu ini berhubungan dengan diagnosis, yang tentu
saja hanya bisa dilakukan oleh dokter.

 Selain itu, jangan lupa untuk selalu menyimpan catatan medis Anda, yang
berisi semua informasi tentang sejarah kesehatan Anda dan obat-obatan apa
saja yang pernah diberikan kepada Anda. Jika Anda tak pernah berganti-ganti
dokter, Anda tak perlu terlalu repot, karena dokter Anda pasti memiliki
catatan tersebut. Tetapi, jika Anda sering bepergian ke luar kota, Anda
perlu membawanya, untuk berjaga-jaga siapa tahu Anda membutuhkannya. Selain
itu, jika Anda memiliki alergi terhadap jenis antibiotik tertentu, beritahu
dokter Anda.

 Bagaimana Minum Anti Biotik Dengan Benar
Walaupun ada efek sampingnya, pemakaian antibiotik tetap diperlukan.
Antibiotik harus diminum dengan hati-hati dan dengan cara yang benar. Inilah
beberapa cara menggunakan antibiotik dnegan benar :


 1. Selalu berkonsultasi dengan dokter. Kalau memang penyakit Anda
memerlukan antibiotik, sebaiknya tanyakan di ke dokter kemungkinan untuk
diberikan antibiotik yang hanya akan membunuh bakteri-bakteri tertentu.

2. Habiskan obat Anda. Saat minum antibiotik, sebaiknya Anda harus
menghabiskan seluruh obat yang diberikan dokter. Meskipun gejala-gejala
penyakit telah hilang, jangan terdorong untuk menyetop konsumsi obat.
Biasanya dokter memberikan antibiotik dalam jumlah yang diperhitungkan tepat
untuk menghabiskan seluruh bakteri penyebab penyakit. Jika tidak dihabiskan,
maka beberapa bakteri yang masih hidup akan mempunyai peluang bermutasi dan
berkembang biak menjadi bakteri yang lebih ganas.

3. Jangan menyimpan obat resep. Jangan menyimpan sisa obat Anda, dan
jangan gunakan obat tersebut ketika Anda jatuh sakit lagi, walau gejala
penyakit Anda sepertinya sama. Sebaiknya, Anda mendatangi dokter lagi.

 4. Jangan minum obat orang lain. Jangan sekali-kali minum obat orang
lain, bahkan bila mereka memiliki tanda-tanda penyakit yang sama dengan
Anda. Obat yang diresepkap biasanya berbeda untuk setiap orang.

5. Jangan gunakan terus menerus. Jika Anda terus menderita sakit yang
sama dan diberi obat yang sama, hentikan penggunakan obat itu. Karena itu,
amat penting bagi Anda untuk menyimpan catatan medis Anda.

 6. Perhatikan konsumsi obat atau suplemen lain. Gunakan herba dan
vitamin selama Anda gunakan antibiotik. Ini tidak hanya akan mengurangi efek
samping dari antibiotik, tapi juga mendorong daya imunisasi Anda untuk
dapat bekerja, menolong antibiotik bekerja dengan lebih baik.

Sumber : TRUE STORY


______________________________________________________________
Mau ringtones yang gaya ? --> http://www.ponselgaya.com


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-->
Buy Coral Calcium for Greater Health - $23.95
http://www.challengerone.com/t/l.asp?cid=2805&lp=calcium2.asp
http://us.click.yahoo.com/MmkSQC/NTVGAA/ySSFAA/m8ewlB/TM
---------------------------------------------------------------------~->

API KATOLIK adalah milis evangelisasi, bertujuan memperdalam iman Katolik.
--------------------------------------------------------------------
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan. Roma 12:11 
 

Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/ 



---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke