taken  from http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=132241&kat_id=248
 
162 Anak Tewas di India Akibat Demam Otak 

Hyderabad, India-RoL--Sekitar 162 anak tewas di India selatan dan barat dalam sebulan 
terakhir akibat demam otak yang diduga sebagai radang otak Jepang, kata sejumlah 
pejabat, Selasa. 

Demam itu, yang disebabkan oleh virus tak dikenal, menewaskan 110 anak dalam sebulan 
ini di Negara Bagian Andhra Pradesh, India selatan, sementara 52 lain tewas di 
sejumlah distrik di Negara Bagian Maharashtra, India barat. 

"Dengan empat kematian baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian 
kini mencapai 110," kata Menteri Kesehatan Andhra Pradesh Kodela Sivaprasad Rao kepada 
AFP. 

Kasus pertama dilaporkan di Karimnagar, 160 kilometer sebelah utara Hyderabad, ibukota 
negara bagian tersebut, tak lama setelah musim hujan tiba pada pertengahan Juni. 

Wabah itu telah meluas ke lebih dari 10 distrik dan ratusan anak dirawat di sejumlah 
rumah sakit di Andhra Pradesh. 

Jumlah kematian tertinggi dilaporkan di Karimnagar dan distrik yang berdekatan, 
Warangal. 

"Kami tahu itu adalah penjangkitan virus yang bila tidak diobati bisa menyebabkan 
infeksi mematikan terhadap otak. Kami juga tahu itu merupakan virus yang disebarkan 
oleh nyamuk, namun virus itu sendiri masih belum diidentifikasi," kata Dr. N.C.K. 
Reddy, kepala Rumah Sakit Niloufer dan Lembaga Kesehatan Anak. 

"Kami memberi pasien perawatan gejala dan penunjang yang mereka tanggapi dengan 
positif bila mereka dibawa sebelum memasuki tahapan koma yang tidak bisa diubah," 
tambahnya. Jumlah korban tinggi di daerah-daerah pedesaan dimana fasilitas 
transportasi dan medis seringkali tidak memadai. 

Di Maharashtra, darah dan sampel lain dari anak-anak yang terjangkit telah dikirim ke 
Lembaga Nasional Virologi (NIV) di Pune dan laporan mengenai sifat pasti dan penyebab 
penyakit itu diperkirakan dikeluarkan pada Kamis. 

"Hingga kini 44 anak tewas di distrik Vidharbha dan delapan di distrik Marathwada, 
Maharashtra, akibat penyakit yang mungkin radang otak Jepang," kata Menteri Kesehatan 
Negara Bagian Maharashtra Digvijay Khanvilkar kepada AFP. 

"Anak-anak ini berasal dari berbagai desa dan karenanya tidak bisa disebutkan secara 
mutlak sebagai wabah radang otak. Kenyataannya, kasus-kasus ini berasal dari 47 desa 
di distrik-distrik ini," tambah menteri itu. 

Banyak anak lain yang berusia antara dua dan 14 tahun serta mengeluhkan gejala-gejala 
serupa sedang dirawat di sejumlah rumah sakit setempat di kedua distrik ini, katanya, 
dengan menambahkan "hingga kini penyakit itu terbatas pada kedua distrik ini saja". 

Radang otak Jepang merupakan peradangan parah pada otak yang disebabkan oleh virus 
radang otak Jepang B yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. 

Penyakit yang biasa ditemui di Asia itu menimpa anak dan cenderung menyebar lebih 
aktif selama musim panas. 


Salam,
Mamanya Pakavi

Kirim email ke