nyut..nyut..nyut...................*makinsakitkepala*
istirahat + noza =  flu reda...huaha...

makasih yach bapak/ibu/abang/kakak yg sudah membantu walau jadi bikin
pusing..kekekke...

akuygpusing
---------------

dah search disite yg sama, pake cefalgia, pun cephalgia, tetep gak nemu.
pake 'sakit kepala'? nemu;
Hasil *1* - *10* dari *544,000* untuk *sakit kepala*. (*0.20* detik)
diuncle gug Indonesia...dibawah slh satunya doing....

On 5/23/06, Bunda_Zalwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> aku nge-gug lagi, ganti kata kunci, sakit kepala;
> bujukkkkkkk, buanyyyaaaaak amirrrrrrrr....
>
> aku kirim yg dr site Iwan Darmansyah aje ye;
> http://www.iwandarmansjah.web.id/medical.php?id=77
> *Sakit* * kepala*
>
> Perlu dibedakan apakah *sakit* *kepala* sudah lama atau baru saja
> dideritanya. Pengetahuan ini dapat dipergunakan untuk menimbang apakah
> pengobatan tanpa menggunakan farmaka adalah lebih baik. Pada *sakit* *
> kepala* akibat tidak tidur, merokok atau minum alkohol terlalu banyak,
> atau karena ada masalah psikis, selain pemberian analgetika sebagai
> pengobatan temporer tentu harus diperbaiki kausanya, misalnya tidur atau
> menghentikan rokok.. Berbagai simposia di Indonesia telah membahas
etiologi
> dari gejala (*sakit* *kepala*) yang sangat frekuen ini.
> Pemilihan analgetik berkisar pada aspirin, parasetamol, dipiron, dan
> mefenamat, dengan menimbang benefit-risk yang ditimbulkan oleh setiap
obat.
> Dipiron memang sedikit lebih kuat daripada parasetamol, namun memilih
> dipiron untuk setiap *sakit* *kepala* meninggikan resiko timbulnya
> agranulositosis; dan karena itu obat ini sebaiknya dicadangkan untuk
kasus
> yang lebih berat. Aspirin tentu sangat baik asal dapat ditoleransi oleh
> lambung dan hal ini perlu ditanyakan kepada penderita. Masih terdapat
obat
> lain, yaitu glafenin yang kiranya tidak lebih unggul dari obat-obat di
atas,
> dan mungkin baru dapat dipertimbangkan bila obat-obat lain tak dapat
> diberikan. Pada pemakaian yang luas, obat ini mungkin menimbulkan syok
> anafilaktik (4) pada orang yang telah tersensitisasi. Glafenin telah
> dilarang beredar di Eropah. Obat jadi lain dalam bentuk kombinasi tidak
> membawa manfaat tambahan untuk *sakit* *kepala* murni, kecuali bila
> terdapat tambahan gejala lain, seperti pilek, batuk dsb. Penggunaan
tambahan
> dengan kafein perlu dipertimbangkan secara individuel.
> Khusus untuk pengobatan jenis *sakit* *kepala* berdenyut yang tergolong
> migren dapat digunakan ergotamin atau campurannya dengan kafein. Cafergot
> sebagai obat kombinasi ini mengandung 1 mg ergotamin dan 100 mg kafein.
> Untuk banyak penderita 100 mg kafein terlalu besar sehingga dapat
> menimbulkan palpitasi dan takikardia, karena itu dapat dimulai dengan 1/2
> tablet, 3-6 kali sehari. Pengobatan ini sangat efektif untuk tipe
vascular
> headache.
>
> Pusing
>
> Istilah ini tidak jelas dan dapat diartikan vertigo ('tujuh keliling')
> yang merupakan gangguan vestibuler, atau pusing (dizzy) seperti pada
tekanan
> darah rendah atau hipoglikemia, ataupun *sakit* *kepala*. Vertigo sering
> dapat berhubungan dengan perjalanan jauh, capai atau tidak tidur.
Pertanyaan
> lebih lanjut pada penderita akan menjelaskan bahwa yang dialami ialah
> penglihatan yang berputar, kadang-kadang dengan disertai perasaan mual
bila
> *kepala* digoyang. Hal ini jelas menunjukkan gangguan vestibuler.
> Pengobatan pilihan pertama adalah dimenhidrinat (Dramamine atau Travon
> atau Antimo sebagai nama dagang). Biasanya 1/2 tablet, 3 kali sehari
sudah
> mencukupi dan efektivitasnya dapat sekitar 90%. Penderita juga diminta
untuk
> istirahat dan tidak menggerakkan kepalanya terlalu banyak. Obat tambahan
> lain tidak diperlukan, kecuali bila mual sangat mengganggu dan muntah
> menjadi simtom utama (lihat bawah).
> Bila pusing disebabkan karena tekanan darah rendah, maka biasanya tidak
> diperlukan pengobatan karena tekanan darah rendah sendiri tidak akan
> menimbulkan keluhan. Keluhan baru akan timbul bila penderita terlalu
capai,
> tidak tidur, atau tidak makan. Untuk keadaan ini perlu dilakukan tindakan
> perbaikan penyebab primernya. Bila pun dilakukan pengobatan menaikkan
> tekanan darah dengan simpatomimetik tidak dibenarkan untuk menggunakannya
> dalam jangka waktu lama, karena bahaya tekanan darah meninggi dan
konstriksi
> pembuluh darah arterial yang akan mengurangi perfusi organ, terutama
ginjal.
> Pemberian kortikosteroid untuk ini tidak dianjurkan.
>
> Mual dan muntah
>
> Gejala ini lebih sering merupakan gejala aspesifik pada banyak keadaan
dan
> penyakit dan karena misinformasi sering diberi pengobatan yang tidak
> berguna. Overtreatment justru akan menimbulkan perasaan mual bertambah.
> Untuk keadaan ini sering digunakan antasida, antispasmodik, enzim,
vitamin
> dan kadang-kadang antibiotika; hal ini bahkan akan menambah mual dan
> penderitaan pasien. Penderita juga sering menggunakan makanan yang asam
> (jeruk, vitamin C) untuk mengatasi mualnya. Ini pun akan menambah
perasaan
> mual.
> Sebagai simtom, mual pertama-tama dapat diobati dengan prometazin,
> klorpromazin, atau proklorperazin. Prometazin di Indonesia lebih dikenal
dan
> dijual sebagai obat batuk, namun sebagai anti-emetik (Avopreg) ia sangat
> baik dan tidak toksis. Setengah tablet dari 25 mg, 2-3 kali sehari,
diberi 1
> jam sebelum makan adalah adekuat dan mempunyai efektivitas yang tinggi.
Obat
> ini tidak menimbulkan efek samping ekstrapiramidal seperti golongan
> fenotiazin.
> Klorpromazin (Largactil) dan terutama proklorperazin (Stemetil) merupakan
> fenotiazin yang kuat sekali menekan refleks muntah. Bila digunakan dalam
> dosis yang adekuat dan hanya untuk beberapa hari, bahaya ekstrapiramidal
> tidak perlu dikhawatirkan. Klorpromazin akan efektif dalam dosis 10-12,5
mg,
> 2-3 kali sehari, dan proklorperazin tablet 3 mg, 2-3 kali sehari.
> Metoklopramid (Primperan, Plasil) dapat juga digunakan, namun
efektivitasnya
> tidak lebih baik atau lebih pasti, dan juga dapat menimbulkan efek
samping
> ekstrapiramidal. Mungkin metoklopramid telah dibuktikan efektif untuk
mual
> yang disebabkan oleh obat antikanker, tetapi dalam penelitian ini tidak
> digunakan proklorperazin sebagai pembanding, sehingga tidak diketahui
yang
> mana lebih baik (dalam penelitian).
>
> Kembung
>
> Kembung atau meteorism dapat ditimbulkan oleh banyak hal seperti
> post-anestesi, dispepsia, obstipasi, hilangnya gigi geraham, makanan yang
> memproduksi gas, obat antikolinergik atau papaverin, ataupun karena
> terlambat atau tidak makan. Kembung yang kronis dapat disebabkan oleh tak
> adanya gigi geraham sehingga makanan tak dapat dikunyah dengan baik dan
> menimbulkan aerofagi. Antikolinergik seperti Buscopan atau Librax sering
> digunakan secara salah pada keadan ini karena justru akan mengurangi
> peristaltik dan dengan demikian menambah akumulasi gas dalam usus. Gejala
> yang seolah-olah remeh ini dapat menimbulkan keluhan yang hebat pada
> penderita dan penekanan gas ke apendiks dapat menimbulkan tanda seperti
> apendisitis. Mengindentifikasi kausa adalah yang paling penting untuk
> memilih pengobatannya yang tepat.
> Peristaltik usus dapat dipacu dengan prostigmin, obstipasi dapat
> diperbaiki dengan laksans ringan, dapat sangat membantu mengurangi
> penumpukan gas yang tak jelas sebabnya. Pengobatan berlebihan sering
> menimbulkan masalah lebih banyak, misalnya pengobatan dengan enzim,
antasid,
> antispasmodik, antibiotik, dsb. Memberi diet bubur lebih tidak bijaksana;
> demikian pula membatasi makanan terlalu ketat. Hanya perlu dihindarkan
makan
> cabe, minum susu dan terlalu banyak sayur atau buah.
> Dimetilpolisiloksan perlu disebut disini karena secara in vitro telah
> diperlihatkan dengan nyata bahwa dapat mendispersi gelembung gas. Namun
> efektivitas terapeutiknya tidak terlalu meyakinkan, mungkin karena
dosisnya
> terlalu kecil.
>
> Demam
>
> Demam tidak selalu harus diobati dengan antipiretik. Pada demam yang
jelas
> disebabkan oleh penyakit seperti malaria, tifoid, tuberkulosis, pielitis,
> tonsilitis lakunaris, dsb. rasanya pengobatan dengan antipiretik adalah
> berlebihan dan dalam keadaan tertentu dapat menimbulkan masking effect.
> Karena itu dalam hal ini antipiretik tidak perlu diberi secara rutin.
> Antipiretik hanya bermanfaat untuk mengurangi penderitaan bila demamnya
> disebabkan oleh suatu penyakit yang akan berakhir sendiri, seperti pada
> infeksi viral, misalnya flu. Inipun tidak selalu harus diberikan,
terutama
> bila tidak terdapat keluhan terlalu banyak. Jalan lain ialah dengan
mengusap
> seluruh badan selama 5 menit dengan lap basah. Antipiretik yang terpilih
> sama dengan yang dibahas di bawah "*Sakit* *Kepala*".
> Kebiasaan berselimut tebal tidak merupakan tindakan yang baik, karena
> perasaan dingin disebabkan panas yang meninggi dan menutupi badan
> mengurangkan disipasi panas sehingga demam justru bertambah dan badan
berasa
> pegal dan linu.
>
> Pilek
>
> Penyebab pilek perlu ditentukan dahulu - penggunaan airconditioning di
> kamar tidur dan mobil perlu dicurigai bila pilek berkepanjangan -, dan
> setelah menyingkirkan semua sebab-sebab spesifik maka dapat dibedakan
tiga
> jenis pilek yaitu rinitis alergika, rinitis vasomotor, dan rinitis akut
> seperti pada common cold atau flu. Pengobatan simtomatik sangat membantu
> penderita dalam kategori ini. Obat-obat dasar untuk mengurangi gejala
pilek
> ialah : efedrin, fenilpropranolamin, atau pseudoefedrin, dikombinasi
dengan
> antihistamin bila terdapat faktor alergis. Efedrin dalam dosis rendah
(8-10
> mg) sudah efektif dalam menimbulkan vasokonstriksi di selaput lendir
hidung
> sehingga sekresi lendir berkurang. Fenilpropanolamin (15-25 mg) juga
efektif
> namun dari penelitian di salah satu pabrik obat di Amerika Serikat,
diakui
> bahwa sebenarnya efedrin lebih baik. Namun karena efedrin merupakan obat
> generik yang sangat murah, maka obat ini tidak begitu disenangi oleh
> produsen berhubung dengan profit margin yang kecil. Pseudoefedrin
digunakan
> dalam dosis dua kali efedrin. Kortikosteroid, walaupun mungkin efektif
bila
> terdapat faktor alergis, tidak dianjurkan sebagai pengobatan rutin.
>
> Batuk
>
> Terlepas dari berbagai etiologi patologis batuk, misalnya tuberkulosis,
> bronkiektasi, asma bronkiale, dsb, sebagian besar penderita yang datang
> berobat pada dokter,dapat dibedakan atas mereka dengan batuk kering dan
> batuk produktif. Batuk yang baru terjadi (beberapa hari) biasanya
merupakan
> jenis yang iritatif - dan kering - dan membutuhkan obat penekan batuk,
yaitu
> kodein, pulvus Doveri, dekstrometorfan, noskapin, dsb. Banyak
antihistamin
> yang berfungsi juga sebagai penekan batuk (seperti yang terdapat dalam
> Formula-44, Hustazol, Phenergan, Prome, Promex, Selvigon, Silomat,
Toplexil,
> Tusival, dsb). Sebagian besar penderita telah makan salah satu obat batuk
> tersebut seperti di atas sebelum berobat ke dokter, kadang-kadang dengan
> dosis yang berlebihan.
> Kontrol batuk iritatif menurut pendapat saya masih paling baik dilakukan
> dengan kodein atau pulvus Doveri bila efek samping obstipasi tidak
> mengganggu. Dalam hal ini perlu dipahami bahwa dosis antitusif kodein
hanya
> sekitar 8 mg untuk orang dewasa, dan menekan batuk berlebihan dengan
dosis
> yang jauh lebih besar menimbulkan masalah dalam ekspektorasi dan batuk
malah
> akan lebih parah. Karena itu jenis batuk yang sudah agak lama (lebih dari
> kira-kira 1-2 minggu) dan sudah diobati harus dicurigai adanya
overtreatment
> dengan obat penekan batuk, selain tentunya waspada akan adanya penyebab
yang
> spesifik. Pada keadaan ini sebaiknya kita memberi bronkodilator (beta-2
> stimulan atau teofilin) dengan dosis tidak terlalu besar.
>
> Keracunan
>
> Contoh paling meyakinkan tentang pentingnya pengobatan simtomatik tampak
> pada kasus keracunan, karena untuk 95% keadaan yang sering kritis ini
tidak
> tersedia antidotum kausal. Nalokson, atropin, chelating agent, natrium
> tiosulfat, metilen biru merupakan antidot spesifik yang sangat ampuh dan
> sering menimbulkan reaksi pengobatan yang dramatis. Namun, sebagian
terbesar
> kasus keracunan harus dipuaskan dengan pengobatan gejalanya saja, dan
inipun
> hanya untuk menjaga fungsi vital tubuh, yaitu pernafasan dan sirkulasi
darah
> (5,6). Racun akan didetoksikasi oleh hepar secara alamiah dan bila racun
> atau metabolitnya telah diekskresi melalui ginjal dan hati maka
penderitapun
> akan bangun. Selama keracunan hanya perlu dipertahankan pernapasan dan
> sistem kardiovaskuler (fungsi vital).
>
> Penutup
>
> Berbagai keluhan dan gejala pada penderita yang dianggap tidak penting
> oleh profesi kedokteran merupakan penderitaan yang sering dirasakan cukup
> berat oleh pasien. Perut kembung dapat menimbulkan gangguan psikis maupun
> fisik, mual dan muntah menghilangkan rasa harga diri dan berakibat pada
> kurangnya masukan makanan. *Sakit* *kepala* menghilangkan nafsu kerja dan
> anoreksia berakibat buruk terhadap gizi dan physical fitness. Pengobatan
> simtomatik yang adekuat akan sangat mengurangi penderitaan dan komplikasi
> yang tidak perlu terjadi ini.
> Perlu ditekankan bahwa selain pemilihan obat yang tepat takaran dosis
> tidak boleh terlalu besar. Berbagai jenis obat yang telah diformulasi dan
> ditentukan dosisnya di negara Barat tidak cocok untuk penderita di
Indonesia
> dan negara berkembang lainnya (7). Tidak hanya berat badan yang berperan
> tetapi berbagai parameter farmakokinetik dan perbedaan gen juga
menentukan.
> Karena itu obat-obat yang disebut dalam karangan ini dianjurkan dengan
dosis
> rata-rata lebih kecil yang berarti bahwa 1 tablet atau 1 kapsul tidak
selalu
> berarti 1 dosis. Dengan demikian kita dapat memisahkan efek terapeutik
dari
> efek sampingnya. Untuk anak-anak hal ini juga berlaku dan pengamatan
resep
> menunjukkan bahwa asetosal, parasetamol, kodein, pulvus Doveri,
> antihistamin, luminal, diazepam, dsb. sering diberikan dalam dosis
> berlebihan.
> Sudah waktunya para penanggung jawab informasi dalam buku seperti IIMS
> memperbaiki isinya yang begitu menentukan dalam penulisan resep di
> Indonesia.
>
>
>
> Kepustakaan
>
> 1. Beecher HK. The measurement of subjective responses, London, 1959,
> Oxford University Press.
> 2. Garcia-Webb P. Judging the need for chemical pathology tests, World
> Health Forum 1985: 182-184.
> 3. Modell W. Relief of symptoms, St. Louis, 1961, The CV Mosby Company.
> 4. WHO Drug Information, Geneva, volume 1, number 1, 1987, page 29.
> 5. Matthew H dan Lawson AAH. Penanggulangan keracunan, Medipress 1982
> (Terjemahan resmi).
> 6. Darmansjah I. Dasar toksikologi. Dalam: Farmakologi dan Terapi edisi
4,
> 1995, Bagian Farmakologi dan Terapeutik, FKUI.
> 7. Darrmansjah I and Muchtar A : Dose-response variations among different
> population. Clin
> Pharmacol Ther 1992;52:449-57.
>
>
> ***
>
> Makalah/Simtom.doc
>
>
> On 5/23/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> >
> > sori nya diterima
> > japrinya juga diterima
> > dictionarynya yg belon diterima..hehhe
> >
> > semoga ga ketularan disease diatas garagara mendadak jadi
> > translator...kukeke
> >
> > ---------------
> >
> > sori Japri;
> > ---------- Forwarded message ----------
> >
> >
> > Dear Nanik
> > maaf ter;ambat menanggapi
> > key words nya CEFALGIA alias sakit kepala
> > Cefalgia bukan penyakit melainkan kondisi ... artinya ... harus dicari
> > penyebabnya kalau memang cefalgia nya sudah menahun banyak sekali
> > penyebabnya ... sederhananya bisa karena kelainan vaskular (migren),
> > bisa
> > karena masalah gigi, bisa karena masalah visus/penglihatan, bisa karena
> > otot (tegang), bisa karena tumor otak dst dst
> > Semoga dengan kata kunci di atas Nanik bisa mencarikan artikel untuk
> > temanmu
> > .. semoga cepat sembuh
> > wati
> > ------------------------------------
> > nge-gug, dapetnya cm bhs inglish;
> > In passing, let me mention that when working from Spanish into English,
> > many classical terms need to be simplified and written in plain
English.
> >
> > For example, the Spanish nefropatía, derived from the Greek root for
> > kidney
> > (nefr/o) and the suffix for disease (-patía) could easily be rendered
> > into
> > English as nephropathy, but no physician in this country ever uses such
> > a
> > term. Physicians simply say "kidney disease." In this same group we
> > have,
> > among others, cefalea or cefalgia/headache; pirosis/heartburn; and
> > cardiopatías/heart disease.
> > http://accurapid.com/journal/09medic.htm
> > ------------------------------------
> > Classification Committee of International Headache Society.
> > Classification
> > and Diagnostic Criteria for Headache disorders, Cranial Neuralgia and
> > Facial Pain. Cefalgia 8 (Suppl.  1.7.):1-98.
> > hihi, yg line ini, tau deh bhs apa. tapi, ini kyknya judul buku deh.
> > intinya, Cefalgia ad. sakit kepala dg penyebab yg hrs ditelusuri lbh
> > lanjut
> > [sesuai reply dr Wati diatas].
> >
> > sori, yah, nemu artikelnya sdikit banget...
> >
> > On 5/23/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED] >
> > wrote:
> >
> > Pagi dunia BA........
> > Ada titipin teman yg mau tahu seputar 'penyakit' diatas....
> > Kira2 ada yg ber'sahabat' dengan subject diatas tak..???? hehhehe......
> > Atau malah ada yg menyimpan 'biografi' nya..???? heheh lagi........
> > Mau dong di bagiiii...................biar aku juga tahu.....
> >
> > Yangrajinbertanya,
>
>
,"
DISCLAIMER :

The information contained in this communication (including any attachments) is 
privileged and confidential, and may be legally exempt from disclosure under 
applicable law. It is intended only for the specific purpose of being used by 
the individual or entity to whom it is addressed. If you are not the addressee 
indicated in this message (or are responsible for delivery of the message to 
such person), you must not disclose, disseminate, distribute, deliver, copy, 
circulate, rely on or use any of the information contained in this transmission.

We apologize if you have received this communication in error; kindly inform 
the sender accordingly. Please also ensure that this original message and any 
record of it is permanently deleted from your computer system. We do not give 
or endorse any opinions, conclusions and other information in this message that 
do not relate to our official business.



--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
FAQ milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke