DHA SULIT DISERAP BAYI, JANGAN TERPENGARUH IKLAN SUSU
>
> JAKARTA (MEDIA) : Tingkat konsumsi Docosahexanoic Acid (DHA) yang
berlebihan akan membahayakan metabolisme tubuh. Sebab tubuh terpaksa
dibebani pekerjaan yang lebih berat untuk mengeluarkan asam lemak
esensial tersebut. Spesialis penyakit anak Dr. Utami Roesli MBA,
mengutip hasil penelitian yang dilaksanakan di Australia, Amerika
Serikat maupun Eropa, bahwa di tiga kawasan negara maju ini, belum
dihasilkan efektifitas dari penambahan DHA dalam produk susu maupun
makanan bayi dan anak anak termasuk untuk ibu hamil. "Jadi belum ada
anjuran untuk menambahkan unsur asam linoleat dan asam linolenat itu ke
dalam susu", ujarnya kepada Media, kemarin di Jakarta.
>
> Lebih jauh ditegaskan, seperti juga lemak susu sapi, maka asupan DHA
tersebut bukan merupakan ikatan rantai panjang, sehingga masih sulit
diserap oleh pencernaan bayi. Terlebih lagi, katanya, karena susu yang
akan dikonsumsi ini harus dibuat dengan menggunakan air panas hingga
mengalami proses pemanasan. Akibatnya, aktifitas enzim desaturase dan
elongase yang memfasilitasi pembentukan DHA dalam tubuh secara otomatis
hancur.
>
> Karena itu, Utami, sebagai pakar Air Susu Ibu (ASI) mengingatkan kepada
masyarakat, khususnya kaum ibu, supaya jangan terpengaruh terhadap iklan
> susu dan makanan pendamping ASI yang mengandung DHA dengan iming-iming
mampu meningkatkan kecerdasan bayi. "Asam lemak esensial tersebut justru
> cukup terkandung dalam ASI, bahkan unsur DHA nya tergolong ikatan rantai
panjang yang sangat mudah diserap pencernaan bayi", ujarnya. Karena itu
dia menganjurkan agar bayi diberikan ASI sejak lahir sampai umur 4 bulan,
karena asam lemak ASI juga terdiri dari asam arakidonat.
> "Berarti, kandungannya melebihi unsur asam linoleat dan asam
> linolenat".
>
>
> Setelah empat bulan, katanya, bayi dapat diberikan tempe yang
> mengandung
> pula asam linoleat maupun asam linolenat karena lemaknya termasuk ikatan
rantai panjang. Utami menjelaskan, setelah mencapai umur enam bulan,
bayi juga dapat diberikan ikan laut, yang secara alami mengandung pula
kedua asam lemak itu tanpa harus mengonsumsi susu formula.
>
> Menyesatkan
> Ketua Lembaga Peningkatan Penggunaan ASI Rumah Sakit Saint Carolus ini
mengakui, semboyan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang berlaku sejak dulu
dinilai telah menyesatkan masyarakat. "Orang beranggapan konsumsi
makanan sehari hari belum sempurna jika tidak minum susu. Susu bukan
berarti tidak penting, namun bukan segala galanya", tegasnya lagi. Dia
bahkan melihat iklan susu maupun makanan bayi dan anak anak yang
diimplementasi dengan DHA cenderung menyesatkan masayarakat, karena
produsen memanfaatkan kebodohan konsumen yang tak memahami manfaat
sesungguhnya dari unsur tambahan tersebut.
>
> Sementara, kalangan spesialis gizi di Indonesia umumnya menyatakan masih
awam terhadap kandungan DHA dalam susu. Karena sampai sejauh ini, belum
pernah dilakukan penelitian tentang manfaatnya.
>
> Dokter Soebagyo Sumodihardjo MSc, pakar gizi dari bagian Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengungkapkan pihaknya baru
mengetahui hal itu dari media massa. Ketika ditemui Media usai
> pembukaan
> lokakarya "Pemerataan serta Peningkatan Pemanfaatan Lulusan Pendidikan
Tenaga Kesehatan di Sektor Non Departemen Kesehatan dan Kesejahteraaan
Sosial" kemarin di Jakarta, dia belum bersedia dimintai komentarnya. "Saya
baru mengkliping dan belum membaca literatur", ujarnya. Dia
berjanji memberitahukan hal tersebut seminggu kemudian setelah segala
informasi dikumpulkan dari berbagai sumber.
>
> Spesialis Anak Dr. Sri S. Nasar sebelumnya menginformasikan bahwa
overdosis DHA pada manusia,sejauh ini baru terlihat dialami orang Eskimo
> yang banyak mengkonsumsi ikan laut. Dikatakan bahwa gejalanya berupa
perdarahan, mirip flek flek berwarna kebiruan di kulit. "Efek yang lain
baru ditemukan pada monyet maupun tikus, tapi gejalanya berbeda". (Rse/V
>

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke