Nah, kita cuman bisa mendengarkan keluh kesahnya.... Kalau kita sudah
tahu ujung sampe pangkalnya, baru bisa kasih nasehat....

On 6/19/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kadang 'berusaha'nya kita itu ga punya batasan yg jelas. Diperparah lagi dgn
adanya faktor eksternal yg mungkin saja ikut mempengaruhi keputusan yg
dibuat.

Jadi inget, beberapa minggu lalu ada temen yg curhat ke saya. Dia bilang dia
udh tinggal ama ortunya. Isteri n anaknya di rumah ditinggal karena
mertuanya desek dia untuk cerai. Dia agak tersinggung juga mertuanya ikut
campur sampe sejauh itu hingga akhirnya dia 'mondok' di rumah ortunya di
pondok gede dulu. "Lagi menenangkan diri dulu," katanya.

Saya coba nasehatin agar dia segera balik ke rumahnya. Kasian anak2 (2 org)
. Minimal jangan putus komunikasi ama isteri n anak. Alhamdulillah 2 minggu
kemudian dia balik lagi ke rumahnya. Mertuanya udh balik ke kampung.
Isterinya minta maaf krn udh ngelibatin mertuanya dlm masalah rumah tangga
mereka (Kebetulan isterinya anak kesayangan mertuanya, jadi pas diceritain
'macem2' reaksinya gak proporsional gitu).

Sekarang alhamdulillah mereka udh rukun. Sering maen ke rumah juga ama
isteri n anak2nya.

rgrd


--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




--
Imelda....
MamanyaFabianAriasenaSantoso
http://keluarga-santos.blogspot.com
http://keisenganku.blogspot.com

--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke