Mbak, aku punya artikelnya nih...
Aku kirim jalum aja yahhh sapa tau berguna buat yg lain

Uci mamaKavin+

Ini darii medicastore
NAMA
Sindroma Kawasaki
DEFINISI
Sindroma Kawasaki (Sindroma Kelenjar Getah Bening Mukokutaneus, 
Poliarteritis
Infantil) adalah suatu penyakit non-spesifik, tanpa agen infeksius tertentu,
yang menyerang selaput lendir, kelenjar getah bening, lapisan pembuluh 
darah dan
jantung.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.Sindroma Kawasaki pertama kali ditemukan di 
Jepang
pada akhir tahun 1960. Penyakit ini menyerang anak berumur 2 bulan 
sampai 5
tahun dan 2 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Demam yang turun-naik, tetapi biasanya diatas 39?Celsius, sifatnya
menetap(lebih dari 5 hari) dan tidak memberikan respon terhadap 
asetaminofen
maupun ibuprofen dalam dosis normal

- Rewel, tampak mengantuk
- Kadang timbul nyeri kram perut
- Ruam kulit di batang tubuh dan di sekeliling daerah yang tertutup popok
- Ruam pada selaput lendir (misalnya lapisan mulut dan vagina)
- Tenggorokan tampak merah
- Bibir merah, kering dan pecah-pecah
- Lidah tampak merah (strawberry-red tongue)
- Kedua mata menjadi merah, tanpa disertai keluarnya kotoran
- Telapak tangan dan telapak kaki tampak merah, tangan dan kaki 
membengkak
- Kulit pada jari tangan dan jari kaki mengelupas (pada hari ke 10-20)
- Pembengkakan kelenjar getah bening leher
- Nyeri persendian (atralgia) dan pembengkakan, seringkali simetris (pada 
sisi
tubuh kiri dan kanan).

KOMPLIKASI
- Sekitar 5-20% penderita mengalami komplikasi jantung, yang biasanya 
timbul
pada minggu ke 2-4:
- Peradangan arteri koroner (arteri yang membawa darah ke jantung)
- Aneurisma (pelebaran bagian dari arteri koroner)
- Perikarditis (peradangan kantung jantung)
- Miokarditis akut (peradangan otot jantung)
- Gagal jantung
- Kematian otot jantung (infark miokardium).

Komplikasi lainnya:
- Ruam yang tidak biasa uveitis anterior)
- Nyeri atau peradangan sendi (terutama sendi-sendi yang kecil)
- Peradangan non-infeksius pada selaput otak (meningitis aseptik)
- Peradangan kandung empedu
- Diare.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan jika terjadi demam selama lebih dari 5 hari dan 
ditemukan 4
dari 5 gambaran berikut:
- Ruam kulit
- Alat gerak (lengan dan tungkai ) merah dan membengkak
- Mata merah
- Perubahan pada bibir dan mulut
- Pembengkakan kelenjar getah bening.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
- EKG dan ekokardiografi, bisa menunjukkan tanda-tanda dari miokarditis,
perikarditis, artritis, meningitis aseptik atau vaskulitis koroner

- Hitung darah lengkap (menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih 
dan
anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah); pemeriksaan darah 
berikutnya
menunjukkan peningkatan jumlah trombosit

- Rontgen dada
- Analisa air kemih (bisa menunjukkan adanya nanah atau protein dalam air
kemih).

PENGOBATAN
Pengobatan dini secara berarti dapat mengurangi resiko terjadinya 
kerusakan pada
arteri koroner dan mempercepat pemulihan demam, ruam dan rasa tidak 
nyaman.
Selama 1-4 hari diberikan immunoglobulin dosis tinggi melalui infus dan 
aspirin
dosis tinggi melalui mulut. Setelah demam turun, biasanya aspirin dalam 
dosis
yang lebih rendah diberikan selama beberapa bulan untuk mengurangi 
resiko
kerusakan arteri koroner dan pembentukan bekuan darah. Dilakukan 
beberapa kali
pemeriksaan EKG untuk mendeteksi adanya

komplikasi jantung. Aneurisma yang besar diobati dengan aspirin dan obat 
anti
pembekuan (misalnya warfarin). Aneurisma yang kecil cukup diatasi dengan
aspirin. Jika anak menderita influenza atau cacar air, untuk mengurangi 
resiko
terjadinya sindroma Reye, sebaiknya untuk sementara waktu diberikan 
dipiridamol,
bukan aspirin.

PROGNOSIS
Jika tidak terjadi komplikasi jantung, biasanya akan terjadi pemulihan 
sempurna.
Sekitar 1-2% penderita meninggal, biasanya akibat komplikasi jantung; 50%
diantaranya meninggal pada bulan pertama, 75% meninggal pada bulan 
kedua, 95%
meninggal pada bulan keenam. Tetapi kematian bisa terjadi 10 tahun 
kemudian dan
kadang secara tiba-tiba.

Aneurisma yang kecil cenderung menghilang dalam waktu 1 tahun, tetapi 
arteri
koroner tetap lemah sehingga beberapa tahun kemudian timbul kelainan 
jantung.

www.americanheart.org:

Kawasaki Disease

What is Kawasaki disease?

Kawasaki (KAH'wah-SAH'ke) disease is a children's illness. It's also 
known
as Kawasaki syndrome or mucocutaneous (mu"ko-ku-TA'ne-us) lymph node
syndrome. It and acute rheumatic (roo-MAT'ik) fever are the two leading
causes of acquired heart disease in children in the United States.

Who gets Kawasaki disease?

About 80 percent of the people with Kawasaki disease are under age 
five.
Children over age eight are rarely affected. The disease occurs more 
often
among boys (63 percent) and among those of Asian ancestry. But it can 
occur
in every racial and ethnic group. Up to 2,500 cases of Kawasaki disease 
are
being diagnosed annually in the United States. Less than 1 percent of 
those
who get it die.

What happens to those with Kawasaki disease?

The symptoms of Kawasaki disease include :

* fever, rash

* swollen hands and feet

* irritation and redness of the whites of the eyes

* swollen lymph glands in the neck

* irritation and inflammation of the mouth, lips and throat

Doctors don't know what causes Kawasaki disease, but it doesn't seem to 
be
hereditary or contagious. Scientists who've studied it think the 
evidence
strongly suggests it's caused by an infectious agent such as a virus. 
It's
very rare for more than one child in a family to develop Kawasaki 
disease.
Less than 2 percent of children have another attack of Kawasaki 
disease. In
as many as 20 percent of the children with Kawasaki disease, the heart 
is
affected. The coronary arteries or the heart muscle itself can be 
damaged.

How does Kawasaki disease affect the heart?

The coronary arteries are most often affected. Part of a coronary wall 
can
be weakened and balloon (bulge out) in an aneurysm. A blood clot can 
form in
this weakened area and block the artery, sometimes leading to a heart
attack. The aneurysm can also burst, but this rarely happens. Other 
changes
include inflammation of the heart muscle (myocarditis) or the sac
surrounding the heart (pericarditis). Arrhythmias (abnormal heart 
rhythms)
or abnormal functioning of some heart valves also can occur.

Usually all the heart problems go away in five or six weeks, and 
there's no
lasting damage. Sometimes coronary artery damage persists, however.

An arrhythmia or damaged heart muscle can be detected using an
electrocardiogram (EKG). An echocardiogram (or "echo") is used to look 
for
po





Uci mamaKavin
http://oetjipop.multiply.com
Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com
___________________________________________________________
Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com

--------------------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke