Makanya mendingan kalo yg masih penasaran antara pro dan kontra silahkan
saja langsung tanya ke nara sumbernya. Wong temen saya saja, makanya mau
coba berobat ke sana karena dapat informasi bahwa Tantowi Yahya juga
berhasil setelah berobat ke sana. Kebenaran beritanya siapa yg tau?

Yang pasti nih....di kantor saya aja ada yg memang berhasil punya anak s/d
melahirkan secara normal setelah kandungan berusia 11 atau 12 bulan ,tdk
mens selama hamil serta tdk memeriksakan diri ke dokter. Pas lahir memang
bayinya benar2 anak manusia.

Sedangkan ada juga temanku yg lainnya setelah usia kehamilan hampir 12 bulan
tapi belum lahir2 juga (mulai ragu2). Akhirnya dengan kesadaran sendiri
mengundurkan diri berobat ke sana (berobat ke sana juga atas anjuran ibu
mertu yg kepingin banget punya cucu)dan ternyata utk menghilangkan segala
macam pengaruh2nya memerlukan pengorbanan yg sangat berat/rumit/lama secara
agamanya.

salam

-----Original Message-----
From: Jacobz, Femmy X [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 30, 2003 12:38 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] Salah Satu Bukti Keberhasilan Berobat Ke Pak
Haji Jaya


mau nge-ralat aja, yang benar bukan Dian Nitami-nya, tapi Anjas yang punya
mama tiri : rachmawati soekarnoputri. Tapi benar enggaknya Dian/Anjas
berobat ke sana, bisa tuh dicheck ke ibunya Anjas, ibu Ani yang kerja di
manulife (telpon : 3911677). Ada yang mau volunteer ?

cheers

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, July 30, 2003 2:00 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Salah Satu Bukti Keberhasilan Berobat Ke Pak
Haji Jaya



Iya ya aku juga jadi GATAL mau rembugan lagi... kan katanya boleh diskusi
terbuka... (iya kan Von..)

Gini, lucunya kisah duka langsung dari beberapa korban malah dibilang
FITNAH BELAKA.  Padahal itu bukanlah email yang tidak bertanggung jawab
yang dibuat untuk mendeskreditkan PHJ, tapi itu adalah email para korban.
Hmmm ini kan nggak adil ya... buat mereka yang telah pergi berobat ke PHJ
dan betul2/nyata2 gagal.  Lalu bagaimana dong pertanggungjawaban moril
terhadap pasien yg sudah secara LURUS mengikuti semua pantangan:
- shalatnya juga bener (jika muslim),
- nggak USG,
- nggak tes urin,
- nggak ke dokter & cross check,
- nggak cerewet dan membahasnya dgn pasien lain,
- nggak pergi ketempat orang meninggal,
- nggak mendoakan orang yg meninggal,
- nggak jongkok/nongkrong,
- udah juga salim sama suami, dsb dst
tapi ternyata (walaupun perutnya membesar juga) setelah dibedah (karena
sudah lewat, lewat, lewat bulannya) ternyata isi perutnya TUMOR/malah ada
yg cuma kosongan.  Itu kan bukan fitnah.  Itu kisah duka, true story,
orangnya masih hidup.  Harusnya pihak yang membela PHJ itu memperlakukan
kisah GAGAL tsb setara/adil/seimbang dengan yang berhasil.
Dan, kalau tidak salah Pak Sugiarto dan ibu Dessi juga tidak ada hubungan
saudara/ipar/atau hubungan kerja dengan: siapapun pihak yang berbagi
success story ttg lahirnya ASHILA RAYYA RACHMAWATI.  Apa mereka get in
touch langsung dengan orang tua bayi tsb??

Jadi...., boleh dong orang yang (katanya) gagal berobat ke PHJ
MEMPERTANYAKAN ke-absahan anak tersebut, dan boleh dong orang2 yang
(katanya) GAGAL tadi berharap supaya pak Sugiarto & Bu Dessi secara terbuka
bisa berbagi kepada (mungkin) HARIAN SINAR HARAPAN yang telah mengangkat
kisah ini....?!  (Gimana pak Chandra, dari harian Sinar Harapan... bisa
nggak diwawancara keluarga tersebut? supaya pemberitaannya berimbang.
Sekalian PHJ nya supaya menggunakan hak jawabnya, biar nggak jadi polemik).

Kan kasihan lho kalo mereka yg berkisah (termasuk apa yg dikisahkan sahabat
saya) dibilang FITNAH BELAKA yang disebarkan oleh orang2 yang tidak
bertanggung jawab.  Sedih deh, sudah jatuh ketimpa tangga.  Kok tega sih
sudah jadi korban (dan bukan HANYA satu orang lagi!), tapi dibilang
menyebarkan fitnah yang tidak bertanggung jawab.

Coba simak kalimat pak Arief dalam emailnya:
>>dengan adanya bukti (foto bayi) ini berarti  bahwa email - email  /
berita - berita  yang beredar saat sekarang  ini  hanyalah  sebagai  sebuah
FITNAH BELAKA yang telah disebarkan oleh orang - orang yang tidak
bertanggung jawab (penyebar berita tsb adalah mungkin merupakan  sebuah
contoh seorang pasien yang tidak sabar serta banyak melanggar  semua
pantangan yang telah  diberikan sebelumnya ). Sekali  lagi  ALLAH SWT  lah
yang punya  kuasa  atas  permasalahan ini sedangkan Pak Haji Jaya hanyalah
sebagai  perantara nya saja.<<

Memang semua kembali ke Tuhan YME, kalau belum berhasil, ya belum waktunya.
Nah, kenyataannya kalau berobat ke PHJ belum berhasil, tapi perut sudah
terlanjur besar, bahkan mengandung sampai 10, 11, 12, 18 bulan...???  Mohon
pencerahan, itu namanya apa ya...  Kalau Tuhan belum "memberi" .. yaa...
kenapa perut harus jadi GENDUT padahal nggak ada janinnya (atau ini efek
jamunya??). Malah ada yg sharing dengan saya bhw oomnya sampai meninggal
karena shock, shock karena tantenya (istri si oom itu) hamil 12 bulan dan
ternyata hamil semu. Nggak ada bayinya, padahal mereka sekian belas thn
menunggu, tiba2 berobat kesitu, bisa hamil, tapi nggak lahir2, setelah
dibilang oleh PHJ "sudah waktunya" lho... ternyata kok jabang bayinya ndak
ada... Itu kan penderitaannya jadi triple (bukan berganda lagi).

Ini ada percakapan PHJ dengan pasien yg sempat direkam dibenak sahabat saya
ketika sedang menunggu antrian berobat,
>>ada salah satu Ibu datang sedang dalam keadaan perut besar sekali seperti
sudah waktunya melahirkan. Saat itu Pak Jaya yang seperti kebiasaaannya
"menasehati" pasien sambil marah2 mengatakan kalau pasien sering cerewet /
mengeluh nanti akan dihilangkan anak  di dalam kandungannya detik itu juga
dan dikempeskan perutnya? Sambil menuding ke Ibu tsb.<<  (hebat, dia bisa
playing GOD, sekejap kalau nggak suka bisa dikempesin itu
perut...mengerikan)

Entahlah, semua berhak mendapatkan KEBENARAN dengan caranya masing2, dan
aku adalah orang yang beruntung bisa mendapatkan SUBJEK ini dibahas secara
terbuka di berbagai milis, karena dengan begini orang bisa mendapat
referensi seperti dua sisi mata uang, referensi baik-buruknya pengobatan
ini.  Dan mencari referensi bukan berarti mendiskreditkan si PENGOBAT dan
berusaha MEMFITNAHnya.  Itu boleh2 saja... sah2 saja ... oke2 saja...

Maaf, maaf...  maaaa'af.... kepanjangan dan bagi yg ndak berkenan
salam - v

PS: emang bener..? dian nitami itu anaknya rachmawati soekarnoputri??
(demikian menurut pak arief)






 

                      "Yenni Afrianti"

                      <[EMAIL PROTECTED]        To:
<[EMAIL PROTECTED]>

                      ra.co.id>                cc:

                                               Subject:  RE: [balita-anda]
Salah  Satu Bukti Keberhasilan  Berobat  Ke Pak Haji Jaya   
                      30/07/2003 12:36

                      PM

                      Please respond to

                      balita-anda

 

 





Terus terang saya jadi tertarik pengen mengomentari masalah ini, terlepas
dari benar tidaknya pengobatan HJ tersebut, tapi menurut saya ada baiknya
kita ambil hikmahnya, seperti kita harus berhati2 dalam pengobatan
alternative, jangan sampai pengobatan alternative tersebut bisa membawa
kearah kemusyrikan, jaman sekarang ini terkadang bias banget lho untuk kita
ngelihat apakah dia 'si pengobat' bener2 minta pertolongan Yang Maha Kuasa
atau bantuan jin, dan kalau 'dia' minta bantuan jin ini sudah musyrik.
Seharusnya pengobatan alternative menunjang pengobatan kedokteran, jadi
sama2 dijalanin, nah kalau ada salah satu yang mencurigakan harus dilihat
dengan mata dan hati yang terbuka. Saya ambil contoh semisalnya bener ada
yang berobat ke HJ dan hamil sampai 12 bulan, inikan sudah nggak masuk akal
lagi, di ilmu kedokteran kita diwanti2 untuk melahirkan paling telat 1-2
minggu setelah prediksi kelahiran, terus yang terkadang membuat kita curiga
lagi, kalau ada satu email, mungkin ini hoak saja, tapi banyak yang mereply
dan bisa kita cek kebenarannya apakah ini juga hoak? Wallahualam.

Satu lagi, anak adalah karunia Allah SWT, jadi walau gimanapun kita ngotot
berobat kalau memang belum dikasi ya tetap aja nggak dikasi, kita hanya
wajib berusaha, dan dalam berusaha kita pilih jalan yang diridhoi oleh Nya.


Yenni




_________________________________________________________________
The information transmitted is intended only for the person or entity to
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged
material.  Any review, retransmission, dissemination or other use of, or
taking of any action in reliance upon, this information by persons or
entities other than the intended recipient is prohibited.   If you received
this in error, please contact the sender and delete the material from any
computer.


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]




---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke