Mbak... aku punya artikel hepatitis jenisnya scrumum sehh..klo detil per hjenis ga ada
Smoga bisa dikit bantu yah.. Uci mamaKavin+ http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004/03/26/nrs,20040326-05,id.html Hepatitis Jum'at, 26 Maret 2004 | 11:31 WIB Kanker hati adalah kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi hepatitis B atau C. Artinya, pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi hepatitis B atau C. Istilah "hepatitis" sendiri dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (hepatitis A), bisa kronik (hepatitis B dan C) dan bisa juga kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B dan C). Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan ke orang lain. Memang sebagian orang yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dengan sendirinya, namun demikian virus ini akan menetap dalam tubuh seumur hidup. Penyakit hepatitis B dan C sering dialami penduduk Indonesia (Peta Penyebaran Penyakit Hepatitis di Indonesia, 2002: http:// www.ppmplp.depkes.go.id/images/m9_s2_i231_b.pdf). Kedua penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh, seperti lewat hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah. Pada umumnya, saat ini transfusi darah sudah aman: darah yang akan diberikan diskrining hepatitis B, hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Hepatitis A Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari. Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A. Hepatitis B Hepatitis B adalah peradangan pada hati. Selain tipe A, virus hepatitis B paling sering ditemui. Sebagian penderita hepatitis B akan sembuh sempurna dan mempunyai kekebalan seumur hidup, tapi sebagian lagi gagal memperoleh kekebalan. Orang itu akan terus menerus membawa virus hepatitis B dan bisa menjadi sumber penularan. Penularannya dapat terjadi lewat jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Hepatitis B sangat beresiko bagi pecandu narkotika dan orang yang mempunyai banyak pasangan seksual. Gejala hepatitis B adalah lemah, lesu, sakit otot, demam ringan, mual, kurang nafsu makan, mata dan kulit kuning dan air kencing berwarna gelap. Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan interferon alfa-2b, lamivudine dan imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B (diberikan 14 hari setelah paparan). Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun lalu. Untuk mencegah penularan hepatitis B adalah dengan imunisasi hepatitis B terhadap bayi yang baru lahir, menghindari hubungan badan dengan orang yang terinfeksi, menghindari penyalah-gunaan obat dan pemakaian bersama jarum suntik, menghindari pemakaian bersama sikat gigi ataupun alat cukur dan memastikan alat suci-hama bila ingin bertatto, melubangi terlinga atau tusuk jarum. Hepatitis C Hepatitis C adalah penyakit infeksi yang bisa tak terdeteksi pada seseorang selama puluhan tahun dan perlahan-lahan merusak organ hati (lever). Penyakit ini sekarang muncul sebagai salah satu masalah pemeliharaan kesehatan utama di Amerika Serikat, baik dalam segi hilangnya nyawa maupun tekanan pada ekonomi. Di Indonesia, Hepatitis C memang masih kalah terkenal dibandingkan dengan Hepatitis B. Padahal, penderitanya cukup banyak. Biasanya orang-orang yang menderita penyakit hepatitis C tidak menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit ini, karena memang tidak ada gejala- gejala khusus. Malah beberapa orang berpikir kalau mereka hanya terserang flu. Gejala yang biasa mereka rasakan antara lain demam, rasa lelah, muntah, sakit kepala, sakit perut atau hilangnya nafsu makan. Meskipun penyakit ini dapat dideteksi melalui tes darah sederhana, para dokter, petugas asuransi, dan pejabat kesehatan pemerintah semua mengungkapkan keprihatinannya tentang makin maraknya orang yang terjangkit dan hanya sedikit korban yang tahu mereka terinfeksi: · American Medical Association -yang mewakili para dokter- mengatakan, Hepatitis C kemungkinan akan menjadi "prioritas utama kesehatan masyarakat, karena jumlah penduduk yang meninggal akibat penyakit ini dan orang yang membutuhkan cangkok hati diperkirakan akan meningkat secara besar-besaran dalam dasawarsa berikut." · National Institute of Allergy and Infectious Diseases, satu divisi National Institutes of Health milik pemerintah, dengan agak cemas telah mengingatkan, "tanpa pengobatan yang lebih baik, angka kematian diperkirakan akan naik tiga kali lipat pada 2015 lebih tinggi daripada tingkat kematian per tahun sekarang akibat AIDS." · Kelompok usaha asuransi terkenal, Alliance of American Insurers yang berkantor pusat di Downers Grove, Illinois, menyebut hepatitis C sebagai suatu "epidemi yang sedang berkembang." · American Liver Foundation, lembaga advokasi yang berkantor pusat di New York mengatakan, Hepatitis C merupakan penyebab utama transplantasi hati di Amerika Serikat. Permintaan hati yang telah jauh melampaui persediaan diperkirakan akan naik dalam jumlah besar selama 20 tahun berikut. Angka statistik yang membingungkan ini mungkin sebagian berakar dalam perilaku yang berisiko tinggi. Enam puluh persen infeksi baru terjadi akibat pemakaian jarum bersama, demikian menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta. Menurut CDC, Hepatitis C adalah infeksi kronis yang ditularkan oleh darah yang paling umum di Amerika Serikat. Sekitar 4 juta orang terinfeksi, atau 1,8 persen dari seluruh penduduk. Dari jumlah ini, sekitar 2,7 juta orang diduga terinfeksi kronis suatu tahap dalam penyakit ini ketika kerusakan hati telah terjadi atau hampir terjadi. Selain itu, Hepatitis C menimbulkan penyakit hati kronis dan kemungkinan mengakibatkan kematian di antara tujuh dari sepuluh orang yang terinfeksi. Hepatitis C sering dicampuradukkan dengan dua jenis hepatitis yang tidak begitu mematikan lainnya, yang dikenal sebagai Hepatitis A dan B. Kedua jenis terakhir ini dapat dicegah melalui vaksinasi. Hepatitis A ditularkan terutama oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi. Itulah sebabnya orang yang sering bepergian ke negara-negara lain sering terinfeksi hepatitis ini. Meskipun dapat menimbulkan demam tinggi dan mengganggu fungsi hati sehingga mengakibatkan penyakit kuning warna pucat kekuning-kuningan pada kulit dan bagian putih mata penyakit ini jarang mengakibatkan penyakit hati kronis. Hampir semua orang pulih tanpa meninggalkan masalah yang berkepanjangan. Hepatitis B muncul dalam darah seperti Hepatitis C. Penyakit ini menyebar melalui kontak dengan darah, air mani dan cairan vagina yang terinfeksi. Hubungan seks dengan orang yang terinfeksi atau penggunaan bersama jarum obat dapat menyebarkan penyakit ini. Gejalanya meliputi penyakit kuning, lemah, rasa sakit pada perut dan muntah. Namun, hampir semua penderitanya sembuh. Hanya 2 persen hingga 6 persen orang yang terkena penyakit ini mengalami kerusakan hati serius. Hepatitis C ditularkan melalui kontak seksual, penggunaan obat-obatan dengan jarum, bahkan pemakaian bersama pisau cukur atau sikat gigi dengan orang yang telah terinfeksi. Para pakar yakin, kemungkinan ada faktor risiko lain yang memerlukan studi lebih lanjut, seperti penggunaan tato atau menusuk tubuh dalam lingkungan yang tidak bersih. CDC mengatakan, penerima transfusi darah sebelum 1992 -ketika persediaan darah Amerika secara nasional dimusnahkan karena darah itu ternoda -juga mempunyai risiko terjangkit penyakit ini. Hepatitis C sangat membingungkan bagi pekerja perawatan kesehatan karena belum ada vaksinnya. Selain itu, hanya dalam sejumlah relatif kecil dari kasus yang baru-baru ini didiagnosa, barangkali sekitar 25 persen, pasien memperlihatkan gejalanya dan gejala ini pun mirip dengan gejala Hepatitis B. Kebanyakan kasus baru terjadi pada orang dewasa berusia muda, antara 25 hingga 40 tahun. Kecuali pasien sendiri meminta dilakukannya tes darah sederhana untuk memeriksa apakah muncul antibodi yang menjadi petunjuk adanya infeksi ini, Hepatitis C dapat tetap tidak ketahuan selama bertahun-tahun. Menurut Dr. Peter Somani, mantan direktur Ohio Department of Health, "kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka telah mengidap Hepatitis C sampai mereka mengalami fase kronis dan kerusakan hati yang telah parah." Begitu seseorang disembuhkan dengan memberikan obat-obat utama yaitu gabungan dua obat Interferon-Alfa dan Ribavirin, penyakit ini dapat ditahan walau jarang mendapat kesembuhan. Hati adalah salah satu organ tubuh yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi; memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol; menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah; dan bertindak sebagai semacam pengaruh seluruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu. Kalau hati tidak sanggup berfungsi, tubuh akan rentan terhadap infeksi sekunder dan organ pada umumnya akan gagal berfungsi. Usaha menemukan vaksin untuk penyakit Hepatitis C memang terus berlangsung. Tetapi tampaknya sampai saat ini belum ditemukan. Untuk itulah beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu Anda dalam usaha menjaga diri terhindar dari penyakit Hepatitis C: 1. Jangan gunakan benda-benda pribadi yang kemungkinan bisa menyebabkan terjadinya pendarahan. Contohnya: sikat gigi dan alat cukur. Jika ada luka sayatan segera bersihkan dan obati luka pada kulit, setelah itu balut lukanya. 2. Bicarakan dengan pasangan Anda mengenai virus Hepatitis C, serta penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Hepatitis D Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif. Hepatitis E Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces. Hepatitis F Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah. Hepatitis G Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Levi Silalahi, Berbagai Sumber http://www1.rad.net.id/aids/WARTA/WA01905.htm Artikel: Lembaran Informasi No. 21: Hepatitis Tanggal: 4 Mei 1998 No.: 19.5 Penulis/Sumber: New Mexico AIDS InfoNet, Lembaran Informasi No. 505, 25 Agustus 1997 Apakah Hepatitis Itu? Hepatitis berarti radang atau pembengkakan hati. Hepatitis bisa disebabkan oleh virus. Alkohol, obat-obatan (termasuk obat yang diresepkan), atau pun racun juga bisa menyebabkannya. Penyebab lainnya adalah infeksi oportunistik seperti Mycobacterium Avium Complex (MAC) atau Cytomegalovirus (CMV). Hepatitis merupakan penyakit yang sangat sering terjadi. Penyakit ini dapat terjadi bahkan pada orang yang sistem kekebalannya baik. Hepatitis juga bisa mengakibatkan sirosis hati dan berhentinya fungsi hati, yang berakibat serius. Banyak pasien hepatitis tidak berobat karena mengira hanya terserang flu biasa. Gejala yang paling umum dari hepatitis adalah hilangnya nafsu makan, kelelahan, demam, linu sekujur tubuh, mual dan muntah-muntah serta nyeri perut. Pada kasus yang serius dapat terjadi air seni yang berwarna gelap, buang air besar yang berwarna pucat, dan kulit serta mata yang menguning (jaundice). Dokter akan memeriksa darah Anda untuk melihat apakah hati Anda bekerja normal. Tes fungsi hati tersebut mencakup pengukuran kadar bahan kimia tertentu, seperti bilirubin, AST dan ALT (atau SGOT dan SGPT). Tingginya kadar zat-zat ini di dalam darah bisa menjadi tanda hepatitis. Tes darah juga dapat mencari virus penyebab hepatitis. Adakalanya diambil sampel dari hati dengan menggunakan sebuah jarum dan diperiksa untuk menemukan tanda- tanda infeksi. Hepatitis Akibat Virus Para ilmuwan mengenal lima virus yang bisa menyebabkan hepatitis. Virus- virus itu disebut virus hepatitis A, B, C, D, dan E, atau HAV, HBV, dan seterusnya. Hepatitis akibat virus bisa akut atau kronis. Akut berarti bahwa Anda menjadi sakit selama dua minggu, tapi kemudian pulih. Hepatitis kronis berarti bahwa hati Anda mungkin sudah terkena radang selama enam bulan atau lebih. Hepatitis kronis menetap di tubuh Anda, walaupun Anda tampak sehat dan selama itu Anda dapat menginfeksi orang lain, tapi penyakit ini juga bisa kambuh kembali. Hepatitis A dan E merupakan penyakit akut dan tidak pernah menjadi kronis. Keduanya menular melalui kontak dengan tinja, baik secara langsung atau pun melalui makanan yang disentuh oleh tangan yang tercemar. Hepatitis B merupakan virus hepatitis yang paling umum. Penyakit ini bisa ditularkan di kalangan anggota keluarga, melalui kontak seksual, atau kontak dengan darah yang terinfeksi. Sedikit orang yang mengalami hepatitis B berkembang menjadi hepatitis kronis. Hepatitis C biasanya ditularkan melalui kontak dengan darah atau jarum yang tercemar. Hepatitis C bisa sangat ringan gejalanya atau sama sekali tidak menunjukkan gejala, tapi bisa menyebabkan kerusakan hati yang serius pada kurun waktu sepuluh tahun setelah infeksi pertama. Hampir setiap orang yang terinfeksi dengan hepatitis C menjadi seorang carrier (pembawa virus). Hepatitis D hanya muncul pada orang yang mengalami hepatitis B. Orang yang mengalami hepatitis D lebih parah sakitnya dibandingkan dengan yang hanya mengalami hepatitis B. Cara terbaik untuk mencegah hepatitis adalah dengan menjaga kebersihan dan menghindari kontak dekat, atau kontak dengan darah, dari orang yang terinfeksi. Kondom dapat membantu mencegah penularan hepatitis B. Selain itu, ada vaksin yang dapat melindungi Anda terhadap hepatitis A dan B, bahkan bila Anda sudah pernah terpapar sekalipun. Tidak ada pengobatan yang efektif untuk hepatitis A dan E, tapi kedua penyakit ini biasanya hanya berumur dua minggu. Untuk hepatitis B, C dan D, satu-satunya obat yang tampaknya dapat membantu adalah interferon-alpha dan lamivudine (3TC), obat yang digunakan untuk melawan HIV. Ada beberapa obat yang lebih baru yang sedang diuji-coba untuk melawan HIV yang tampaknya juga dapat memerangi hepatitis B, C dan D. Tipe-tipe Hepatitis Lainnya Hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, obat-obatan, atau pun racun mengakibatkan gejala yang sama seperti hepatitis yang disebabkan virus. Pada kasus tersebut, hati tidak dirusak oleh infeksi virus. Tetapi kerja hati diperberat oleh banyaknya zat di dalam darah, sehingga beban yang ditanggungnya terlalu berat. Beberapa obat yang digunakan untuk memerangi AIDS atau pun penyakit-penyakit akibat AIDS bisa menimbulkan hepatitis. Begitu juga dengan obat penghilang rasa sakit yang paling umum digunakan, yakni acetaminophen (Bodrex® atau Panadol®). Pengobatan yang paling baik untuk tipe hepatitis tersebut adalah dengan menghentikan pemakaian alkohol atau obat-obatan yang merusak hati. Jika hepatitis disebabkan oleh infeksi oportunistik akibat AIDS maka infeksi oportunistik itu harus dikendalikan sehingga hati bisa sembuh. Masalah-masalah Obat Hati harus berfungsi dengan baik untuk dapat menetralisasi sebagian besar obat yang kita pakai. Obat itu tidak akan menyebabkan gangguan apa pun bila hati Anda sehat, tapi obat itu bisa membuat Anda menjadi sakit parah bila Anda mengalami hepatitis. Ini juga berlaku bagi peminum alkohol, aspirin, jamu-jamuan, dan obat penenang. Pastikan dokter Anda memperbolehkan semua obat atau pun zat tambahan yang Anda gunakan. Pendekatan Alternatif Dua jenis jamu tampaknya dapat menolong jenis hepatitis apa pun. Pertama adalah licorice (Glycyrrhiza glabra), seringkali diminum dalam bentuk kapsul atau seperti minuman teh. Sedangkan yang lainnya adalah widuri susu (Silybum marianum), digunakan dalam bentuk sari atau seperti teh. Bicaralah dengan dokter atau ahli jamu yang berpengalaman sebelum menggunakan jamu-jamu tersebut. Update terakhir: 21 Agustus 1998 Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com ___________________________________________________________ Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com -------------------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]