----- Original Message ----- From: mama kavindra To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 10:49 AM Subject: [balita-anda] ARTIKEL MENGENAI AUTISME DENGAN IMUNISASI MMR
ini ada kumpulan artikel yg aku kumpulin dr milis _sehat_ ARTIKEL MENGENAI AUTISME DENGAN IMUNISASI MMR http://www.aventispasteur.co.id/artikel_004.htm PENJELASAN BERSAMA DEPARTEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, DAN IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA TENTANG TIDAK ADANYA HUBUNGAN ANTARA TERJADINYA AUTISME DENGAN IMUNISASI MMR 1. Akhir-akhir ini pada sebagian masyarakat tersebar informasi tentang dugaan adanya hubungan antara autisme dengan imunisasiMMR (Measles, Mumps, Rubella). 2. Imunisasi adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang dengan tujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Pemerintah telah melaksanakan Program Imunisasi sejak lebih dari 30 tahun yang lalu dan telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dari berbagai penyakit menular. Program Imunisasi di Indonesia mencakup antara lain pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit tuberkolosa (vaksin BCG), difteria , batuk rejan, dan tetanus (vaksin DPT), poliomyelitis (vaksin Polio), campak (vaksin Campak), dan hepatitis B (vaksin Hepatitis B). Program Imunisasi juga mencakup pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan ibu dan bayi terhadap penyakit tetanus (vaksin TT) dan peningkatan kekebalan anak sekolah dasar terhadap penyakit difteri dan tetanus (vaksin DT). 3. Autisme adalah gangguan petumbuhan anak yang kronik dengan gejala utama gangguan interaksi sosial, komunikasi, serta keterbatasan perhatian dan aktifitas, biasanya terjadi pada usia di bawah 3 tahun. 4. Vaksin MMR merupakan vaksin yang diberikan kepada anak dengan maksud untuk mencegah penyakit campak, gondongan dan campak Jerman (German measles). Di Indonesia, vaksin MMR telah digunakan untuk imunisasi anak di berbagai rumah sakit dan klinik, walaupun belum termasuk dalam jenis vaksin yang digunakan dalam Program Imunisasi Nasional. Vaksin MMR yang dipasarkan di Indonesia telah mendapat izin edar setelah dilakukan evaluasi terhadap efektifitas, keamanan, dan mutu vaksin oleh Komite Nasional Penilai Obat Jadi (KOMNAS POJ). Di negara-negara maju, vaksin MMR digunakan secara luas untuk imunisasi anak. 5. Keamanan vaksin MMR telah dibuktikan dengan berbagai penelitian di luar negeri. Penelitian yang dilakukan mencakup pengamatan pasca pemasaran (post marketing surveillance) selama 30 tahun terhadap 250 juta dosis vaksin MMR di lebih dari 40 negara di Eropa, Amerika Utara, Australia, dan Asia. Laporan terakhir mengenai keamanan vaksin telah pula dilakukan di Finlandia sejak tahun 1982 selama 14 tahun. Studi tersebut dilakukan pada 1,8 juta anak yang menggunakan 3 juta dosis vaksin MMR. Pemantauan dilakukan terhadap semua kejadian serius setelah imunisasi dan hasilnya menunjukkan tidak ada laporan kasus autisme yang berhubungan dengan penggunaan vaksin MMR. Hasil tersebut sesuai dengan Specific hypothesis driven studies yang pernah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan kajian tersebut diatas, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia mengambil kesimpulan bahwa tidak ada kaitan antara kejadian autisme pada anak dengan imunisasi MMR. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Badan Pengawas Obat Dan Makanan, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia akan terus memantau dan mengkaji efektifitas serta keamanan semua vaksin yang digunakan di Indonesia, termasuk vaksin MMR. Masyarakat dan segenap tenaga kesehatan di Indonesia diharapkan tidak perlu khawatir mengenai keamanan vaksin MMR. DEPARTEMEN KESEHATAN & BADAN PENGAWAS KESEJAHTERAAN SOSIAL OBAT & MAKANAN DIREKTUR JENDERAL PPM & PL KEPALA Dr. Umar Fahmi Achmadi, MPH, Ph.D. Drs. Sampurno, MBA PENGURUS PUSAT IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA KETUA UMUM Dr. Jose Batubara, Sp.A.(K) VAKSIN MMR (CAMPAK-GONDONG-RUBELA) ADAKAH HUBUNGANNYA DENGAN AUTISME? Dra. Febriana Ratih Dewi, Apt. Aventis Pasteur Indonesia STUDI KONTROVERSI DR. ANDREW WAKEFIELD Masalah hubungan antara MMR & Autisme mencuat di media massa ketika Dr. Andrew Wakefield seorang doktor dibidang gastroentroenterologi menerbitkan artikel kontroversialnya di Lancet tahun 1998 yang menggambarkan 12 anak dengan gambaran autis dan gejala kelainan usus besar. Dr. Wakefield mengemukan bahwa 8 dari 12 anak, orangtua atau dokternya "memperkirakan" bahwa "gejala-gejalanya dimulai" sesaat setelah menerima vaksin MMR. Namun begitu, pihak-pihak yang berwenang (Pemegang otoritas, FDA, ACIP, WHO) menyimpulkan bahwa mereka tidak menemukan bukti adanya keterkaitan antara gejala yang digambarkan dengan vaksin MMR. Studi kontroversi ini menyebabkan turunnya angka imunisasi MMR di seluruh daratan Ingris dan Irlandia yang sangat memprihatinkan. Studi kontroversi yang kedua kembali dilakukan oleh Dr. Wakefield dan O'Leary yang dipublikasikan di J.Clin.Mol Pathol 2002;55. Mereka menemukan fragmen DNA campak dan pembengkakan/inflamasi usus besar lebih banyak pada anak-anak autis dibanding dengan anak-anak normal yang digunakan sebagai kontrol dalam penelitian ini. Pendapat ini memang masih merupakan kontroversi namun temuan-temuan penelitian ini harus diakui cukup menarik dan tidak dapat diabaikan begitu saja. Oleh karena itu Komite Keamanan Obat di Inggris menganjurkan agar penelitian terhadap Autisme dapat dilakukan oleh peneliti lainnya agar dapat menemukan hasil yang lebih obyektif. Untuk itu pemerintah Inggris mengeluarkan 2,5 juta pounds untuk penelitian mengenai autisme. Berbicara mengenai studi terbaru dengan Andrew Wakefield, Prof.O'Leary berkata "Penelitian ini bukan untuk membuktikan hubungan antara vaksin MMR dengan kelainan usus besar maupun autisme dan tidak ada kesimpulan yang dapat atau harus ditarik dari penemuan ini." STUDI TERAKHIR Studi terakhir berbasis populasi di London Utara telah dipublikasikan di British Medical Journal (BMJ 2002;324:393-396). 473 orang dengan gejala autisme yang lahir antara 1979 dan 1998 telah diperiksa. Kesimpulan penelitian ini adalah sbb: "Penelitian ini menemukan bahwa tidak adanya keterkaitan antara MMR dengan bentuk "varian baru" dari autisme dengan regresi perkembangan anak dan masalah usus besar (bowel disorder), dan merupakan suatu bukti yang lebih kuat untuk menyatakan tidak adanya keterlibatan vaksin MMR dengan inisiasi autisme." STUDI-STUDI TERBARU MENGENAI MMR & EFEK SAMPING * The risk of seizures after receipt of whole-cell pertussis or measles, mumps, and rubella vaccine. N Engl J Med. 2001 Aug 30;345(9):656-61. Barlow WE et al. Tidak ada konsekuensi efek samping jangka panjang yang ditemukan sehubungan dengan pemberian vaksin DPT dan MMR. <http://content.nejm.org/cgi/content/full/345/9/656> Klik disini untuk link. * Measles-Mumps-Rubella Vaccine and Autistic Spectrum Disorder: Report From the New Challenges in Childhood Immunizations Conference Convened in Oak Brook, Illinois, June 12-13, 2000. Pediatrics 2001;107(5). Halsey, Neal A.; Hyman, Susan L. Para peneliti dalam studi ini mempelajari lebih dari 1.000 referensi yang ada di literatur ilmiah dan menggambarkan bahwa riset mereka tidak mendukung hipotesa bahwa vaksin MMR menyebabkan autisme, gangguan spektrum autisme atau penyakit inflamasi usus besar. Salinan komplit dari studi ini tersedia dalam versi online Pediatrik di http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/107/5/e84 * Institute of Medicine (IOM) Committee Rejects Causal Relationship Between Measles-Mumps-Rubella Vaccine and Autism Spectrum Disorder Pada suatu diskusi publik tgl. 23 April 2001, Komite institusi obat yang menelaah keamanan imunisasi mengeluarkan suatu laporan yang mana mereka menyimpulkan penolakan terhadap hubungan kausal/penyebab antara vaksin cacar-gondong-rubela (MMR) dan gangguan spektrum autisme, yang dikenal sebagai autisme. Teks lengkap dari laporan ini tersedia di www.iom.edu/imsafety * Evidence shows genetics, not MMR vaccine, determines autism (AAP News December 1999 <http://www.vaccinesafety.edu/AAPN-1299.htm> ) by Charles G. Prober, MD, FAAP. Bukti-bukti menunjukkan bahwa genetiklah, bukan vaksin MMR yang menyebabkan autisme * No evidence for measles, mumps, and rubella vaccine-associated inflammatory bowel disease or autism in a 14-year prospective study. (Lancet <http://www.vaccinesafety.edu/mmrandibd.htm> 1998;351:1327-8) (5-02-98) Studi pada 31 anak-anak di finlandia dengan gejala-gejala gastrointestinal setelah kira-kira 3 juta anak yang divaksinasi. Dr. Peltola dkk, setelah lebih dari 10 tahun mengikuti efek samping-efek samping yang berasosiasi dengan vaksin MMR, menemukan tidak adanya data yang menghubungkan antara vaksin MMR dengan gangguan perkembangan anak atau penyakit inflamasi usus besar. * No evidence to support an association between measles, measles vaccination and Crohn's disease - three letters in June 6 1998 British <http://www.bmj.com/cgi/content/full/316/7146/1745> Medical Journal. Tidak dijumpai adanya hubungan antara vaksinasi campak dengan penyakit Crohn Sumber : http://www.aventispasteur.co.id/artikel_005.htm PERNYATAAN-PERNYATAAN PENTING SEPUTAR VAKSIN MMR & AUTISME 1. <http://www.aventispasteur.co.id/artikel_004.htm> Pernyataan dari Departemen Kesehatan RI, Badan POM dan Ketua IDAI: Berdasarkan kajian tersebut diatas, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia mengambil kesimpulan bahwa tidak ada kaitan antara kejadian autisme pada anak dengan imunisasi MMR. 2. Pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia/WHO: a. Pernyataan WHO: MMR tidak ada hubungannya dengan Autisme. http://www.who.int/vaccinesdiseases/safety/hottop <http://www.who.int/vaccines-diseases/safety/hottop/mmrstatement.shtml> /mmrstatement.shtml b. Posisi WHO terhadap isu MMR & Autisme. http://www.who.int/inf-pr-2001/en/state2001-02.html c. Tanya jawab seputar MMR & Autisme. http://www.who.int/vaccines-diseases/safety/infobank/autism.shtml 3. Pernyataan dan telaah Autisme dari CDC-Atlanta: http://www.cdc.gov/nip/vacsafe/concerns/autism <http://www.cdc.gov/nip/vacsafe/concerns/autism/default.htm> /default.htm Bobot dari bukti-bukti ilmiah yang saat ini ada tidak mendukung hipotesa bahwa vaksin menyebabkan autisme. Kami mengerti bahwa ketertarikan publik terhadap isu ini, dan oleh sebab itu mendukung riset tambahan terhadap hipotesa ini. CDC berkomitmen untuk menjaga keamanan, vaksin yang sangat efektif yang disuplai sepanjang sejarah. 4. Pernyataan dari American Academy of Pediatrics: http://www.aap.org/advocacy/washing/23apr01.htm <http://www.aap.org/advocacy/washing/23apr01.htm%20> American Academy of Pediatrics secara berkesinambungan merekomendasi para orang tua untuk memvaksinasi penuh anak-anaknya untuk mencegah penyakit yang berbahaya seperti campak. Walaupun ada usulan beberapa orang agar kombinasi MMR dipisah, menurut kami tidak ada alasan untuk melakukan hal tsb. 5. Studi telaah artikel ilmiah dari American Medical Association: http://www.ama-assn.org/ama/pub/article/1824-6108.html <http://www.ama-assn.org/ama/pub/article/1824-6108.html%20> Mempelajari studi-studi dari (1) genetika autisme; (2) saat (timing) dari gejala pertama autisme (home-movie studies); (3) hubungan antara autisme dan penerimaan vaksin MMR; (4) Hispatologi dari susunan saraf pusat pada anak-anak dengan autisme; dan (5) thalidomide, infeksi rubela alamiah, gejala kerapuhan X, dan sclerosis tuberus. Studi-studi tersebut diatas mendukung fakta bahwa autisme muncul selama perkembangan dari susunan sarap pusat pada waktu janin /semasa dini di uterus. 6. Buku yang mengupas secara lengkap isu mengenai MMR & Autisme (102 halaman): http://www.nap.edu/catalog/10101.html Uci mamaKavin http://oetjipop.multiply.com Get your Free E-mail at http://balita.zzn.com ___________________________________________________________ Get your own Web-based E-mail Service at http://www.zzn.com -------------------------------------------------------------------------- Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com unsubscribe dari milis, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]