Zidane Marah Dihina Teroris?

Jakarta / Jurnal Nasional

ZINEDINE Zidane sudah membela timnas Prancis 108 kali dalam kurun waktu 12
tahun terakhir. Pemain berusia 34 tahun ini pun sudah dianggap pahlawan
Nasional, turut berjasa mengantar Prancis jadi Juara Dunia 1998 dan Juara
Eropa 2000.

Di Piala Dunia 2006 ini Zidane memperlihatkan kehebatannya, memimpin Les
Bleus hingga ke final. Partai puncak melawan Italia, di Berlin, kemarin
dinihari WIB ini, seharusnya menjadi akhir menyenangkan untuk menutup
episode Zidane yang akan langsung pensiun usai Piala Dunia.

Hanya saja, akhirnya sangat menyedihkan sekaligus mengejutkan. Prancis gagal
jadi Juara Dunia karena kalah adu penalti dari Italia. Yang mengejutkan
dunia, pemain Real Madrid ini diusir wasit di babak perpanjangan waktu
karena melakukan tindakan tercela. Dia menanduk dada bek Italia Marco
Materazzi sangat keras, hingga bek Inter Milan ini terjerembab kesakitan.

Wasit Horacio Elizondo tanpa ampun langsung mencabut kartu merah. Zidane
sang pahlawan berjalan gontai ke kamar ganti.

"Kita tidak bisa menerima kelakuan seperti ini. Memang mungkin dia emosi.
Tetapi itu adalah contoh buruk bagi anak-anak yang menonton pertandingan
ini, jangan sampai anak-anak menganggap kelakuan ini adalah biasa," cerca
mantan Menteri Olahraga Prancis, Marie George Buffet.

Media-media massa Prancis memilih bersikap netral. Mereka tidak mau
melupakan jasa besar Zidane sehingga timnas mereka bisa melaju ke final.
"Tinggalkan dia sendirian. Kami tidak mau mengganggu," tulis harian Le
Parisien dalam headlinenya.

Hingga kemarin, Zidane bungkam seribu bahasa. Dia bahkan tidak bersedia ikut
upacara pengalungan medali untuk juara kedua. Sikap sama diambil oleh Marco
Materazzi, yang bahkan mengusir para wartawan yang ingin mewawancarainya.

Tetapi menurut para pemain Prancis, Zidane marah besar karena dihina dengan
kata-kata kasar oleh Materazzi. Zidane selama ini memang tidak dikenal
sebagai pemain temperamental.

"Saya tidak tahu pasti apa yang diucapkan Materazzi, tetapi sepertinya ada
kata-kata teroris. Jangankan Zidane, saya saja langsung emosi berat dan
sangat ingin memukuli kepala Materazzi," jelas William Gallas yang kebetulan
berada di dekat tempat kejadian seperti dikutip harian L'Equippe.

Hal itu diamini oleh Thiery Henry. "Zidane adalah pemain terbesar Prancis.
Tetapi dia manusia biasa yang bisa emosi karena hinaan yang sangat
keterlaluan." Henry sendiri mengaku melihat kejadian itu dari dekat dan bisa
menerka kata-kata apa yang diucapkan Materazzi. Tetapi dia menolak
menjelaskannya kepada wartawan.

Meski ada kejadian ini, Zinedine Zidane terpilih sebagai Pemain Terbaik
Piala Dunia 2006. Dia menerima anugerah Bola Emas, karena dianggap tampil
brilian dan mampu memotivasi timnas Prancis melangkah ke partai puncak.

Jadi, kata-kata hinaan apa tepatnya yang diucapkan Materazzi kepada Zidane?
Belum ada kepastian, tetapi misteri itu akan segera terungkap karena FIFA
berjanji akan menyelidiki kejadian ini.

Hikmat Soeriatanuwijaya



__._,_.___ .
 
__,_._,___ 

Kirim email ke