Dear Parents, Saya menyempatkan diri menuliskan kejadian ini, di kesibukan saya yang menggunung Senin pagi ini. Dengan harapan siapa tahu ibunya anak yg saya ceritain ini membaca e-mail ini.
Begini, hari Sabtu kemarin (5/7/06) sekitar pukul 12 siang atau kurang, saya melihat kekasaran pembantu terhadap 3 orang anak di Mc. Donald Sarinah. Mereka duduk berjarak satu meja di samping saya persis di sisi area bermain anak (perosotan). Ciri-ciri anak : yg kelihatannya paling besar (sekitar 4 tahunan) ; setengah kulit wajahnya merah dari mata ke bawah. Anak yg kedua (sekitar 3 thnan) Rambutnya keriting seperti keriting orang negro, tapi anak itu tidak hitam, kulitnya seperti kulit orang indonesia kebanyakan. yg ketiga terlihat seperti yg paling kecil/muda sekitar umur 2 tahunan. Dari awal mereka datang dan duduk di samping meja saya, mereka hanya ditemani 2 pembantu yang satu kecil pakai kaos putih celana 7/8 hitam, yg satu lagi gendut pakai kaos hitam celana 7/8 jeans. Si pembantu yg kaos putih ini berdiri membereskan makanan, sementara yg anak yg paling kecil berdiri di atas kursi di belakang si pembantu. Si anak tadi mau ngambil ayam mc. donald tapi si pembantu langsung menghentakkan dengan kasar tangan anak kecil itu dengan muka yg sangar banget. Bayangkan aja anak kecil itu paling2 umurnya 2 tahun dihentakkan kasar sampai dia hampir jatuh. tapi untungnya anak itu megang sandaran kursi sehingga dia tidak jatuh.Ditambah lagi pembantu itu membentak bentak anak kecil itu juga telunjuknya nunjuk-nunjuk ke muka anak kecil itu dengan muka yang sangar. Itulah awal mula saya memperhatikan mereka. Saya sangat kasihan lihat anak itu di hentak-hentakkan tangan dan badannya sambil di bentak-bentak, hanya karena anak itu berulangkali mencoba meraih ayam yang di atas meja. Anak yg masih kecil gitu kan engga ngerti di bilang jangan ambil dulu, jadi walau telah dibentak2 tetap aja dia mencoba meraih ayam itu. Nah si abangnya yg saya bilang muka nya merah tadi duduk di depan sipembantu tadi. Setiap anak itu mau ngomong, si pembantu langsung bentak (saya bilang bentak karena kalau orang ngomong biasa kan ekspresi mukanya beda) & telunjuk pembantu itu juga selalu di tunjuk2in ke muka anak yg muka merah tadi. Akhinya anak itu diam. Sepanjang mereka makan, mereka kerap di bentak2 sama si pembantu. Sadisnya Waktu si anak yg paling kecil di suruh minum (minumannya pakai sedotan) si anakkan mungkin engga mau, terus saya lihat dengan mata kepala saya sendiri kepala anak itu di dorong ke minumannya. Jadi telapak tangan si pembantu di letakkan di atas anak yg 2 tahun itu lalu kepala anak itu di dorong dengan kasar. Duh.. saya sampai mau nangis lihatnya, karena saya juga punya anak seumuran itu. Tapi saya hanya bisa lihat sambil ter ih...ih... aduh...duh........ Saya berfikir haruskah saya beranjak dan memarahi si pembantu?. Tapi saya bukan siapa2 mereka. Akhirnya saya hanya duduk. Pembantu saya bilang, ih galak sekali ya bu. Nah terus si pembantu yg satu lagi yg gendut pakai baju hitam datang. Si pembantu yg pakai baju putih yg galak itu mungkin nyeritaain ke si pembantu yg gendut tentang saya yg teraduh aduh melihat dia, saya bilang begitu karena waktu si pembantu yg baju putih ngomong ke si pembantu yg gendut, si pembantu yg gendut langsung melihat ke arah saya. Eh mereka langsung tertawa-tawa. Saya malah diketawain. Saya kira si pembantu gendut lebih baik, ternyata sama aja, waktu nemanin anak diperosotan, anak lebih gede di marahin sambil tangan si pembantu satu di atas kepala si anak dan satu lagi tangannya di bawah dagu si anak. Jadi anak itu di marahi sambil kepalanya di hentak-hentakkan. Dari awal mereka datang sampai saya pulang, ke 3 anak itu terus diperlakukan kasar sama si pembantu. Di tempat yg ramai saja anak-anak bisa dikasarin, apalagi jika di rumah dan ditinggal ortunya. Tapi saya tidak melihat ada orang tuanya datang sampai saya pulang. Maksudnya kalau ortunya datang saya mau kasih tau ortunya. Yah mudah-mudahan ibunya anak itu sempat melihat e-mail saya ini. Soalnya saya kasihan lihat anak-anak yg masih kecil itu mengalami perlakuan kasar tanpa dilihat orang tuanya. Salam, Ivon