bagus neh.....bair menambah semangat ibu yang kasih ASI

dari 
www.kompas.co.id


Air Susu Ibu Versus Susu Botol 


Memberikan air susu ibu atau susu botol memang masih menjadi dilema berat bagi 
ibu bekerja. Namun, sejauh memungkinkan, para peneliti membuktikan bahwa 
memberikan susu murni alias ASI, kenyataannya jauh lebih menguntungkan 
dibanding dengan susu botol. 
Salah satu penelitian menyebutkan, bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI) 
memiliki rasa aman lebih tinggi, terutama ketika tidur. Setidaknya, ia akan 
terbebas dari bahaya "tertindih". 

Penjelasan itu dikemukakan Emma Kitching dari Universitas Durham kepada BBC 
News. Menurut dia, ibu yang memberikan ASI memiliki kewaspadaan lebih tinggi 
terhadap keamanan bayi. Secara alamiah ia akan menempatkan diri pada posisi 
yang aman bagi si bayi. 

Dalam arti, secara tidak disadari, si ibu akan menempatkan diri pada posisi 
tidur yang "melingkari" si bayi. Ia melindungi si bayi dengan meletakkan kepala 
si bayi tepat di dada, kemudian "mengunci" si bayi dengan lutut yang diletakkan 
di bawah kaki mungil bayi. 

Sementara ibu yang memberikan susu botol, tanpa disadari akan meletakkan diri 
sejajar dengan si bayi atau "adu kepala". Dalam arti, kepala si ibu berada 
tepat satu level dengan kepala si bayi. Lebih parah lagi, tak jarang pula si 
ibu justru mengambil posisi berbalik dan memunggungi si bayi. 

Kesimpulan Emma Kitching diperoleh setelah meneliti sekitar 40 pasangan dan 
memfilmkan mereka sepanjang malam. Diperoleh kesimpulan, ibu yang memberi ASI 
secara otomatis akan menempatkan diri pada posisi yang paling aman bagi si 
bayi. Hal seperti ini, kata Kitching, tidak terjadi pada ibu yang memberi susu 
botol. "Ibu yang memberikan ASI akan lebih waspada dan selalu memberikan 
lingkungan yang protektif bagi si bayi," katanya. 

Kedekatan sesungguhnya 

BBC.co.uk mengatakan, sikap protektif akan muncul dengan sendirinya karena pada 
saat menyusui akan tercipta kedekatan yang sesungguhnya antara si ibu dan si 
bayi. Hal itu masih ditambah kontak fisik yang terjadi secara langsung antara 
ibu dan anak melalui belaian atau usapan lembut si ibu. 

Ikatan perasaan yang begitu kuat ini akhirnya membuat hubungan ibu dengan si 
bayi terjalin secara alamiah. Selain itu, kondisi ini juga memungkinkan 
terjadinya rasa saling memahami meski keduanya menggunakan "bahasa" yang 
berbeda. Pada tahap ini pula komunikasi antara ibu dan anak akan tercipta 
dengan lebih baik. 

Lebih jauh, para peneliti mengatakan, jika lebih banyak ibu yang memberikan 
ASI, setidaknya sekitar 10 hingga 15 persen masalah obesitas akan terkurangi. 
Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan memberi ASI eksklusif 
selama enam bulan pertama. "Penemuan kami menunjukkan ASI berkaitan erat dengan 
menurunnya risiko kegemukan di masa kanak-kanak," kata Dr John Reilly, peneliti 
dari Fakultas Masalah Nutrisi Universitas Glasgow kepada BBC News. 

Kesimpulan itu ia peroleh dengan meneliti 32.000 anak. Ditemukan obesitas pada 
anak-anak yang mendapatkan ASI 30 persen lebih rendah dibanding mereka yang 
tidak mendapat ASI. Penelitian yang dilakukan selama tiga tahun itu juga 
menunjukkan, 4,5 persen anak yang diberi susu botol akan mengalami obesitas 
pada umur lima atau enam tahun. Sedangkan kasus kegemukan pada bayi yang diberi 
ASI hanya sekitar 2,8 persen. BBC.co.uk menjelaskan, kurangnya risiko obesitas 
terjadi karena ASI secara otomatis membantu memobilisasi lemak yang tersimpan 
di dalam tubuh. 

Sebelumnya, tahun 2001, mengutip jurnal American Medical Association, BBC 
mengatakan, bayi yang diberi ASI cenderung lebih langsing di masa remajanya 
nanti. "Karena itu, ASI juga potensial dan sangat berguna sebagai strategi 
populasi dalam mencegah obesitas," kata Dr John Reilly. Brenda Phipps dari 
National Childbirth Trust menegaskan, ASI masih tetap yang terbaik. 

Alasan utama adalah karena ASI secara otomatis akan diproduksi oleh ibu yang 
melahirkan. Karena itu tidak harus dibeli. Kandungan dan nutrisi ASI ini sangat 
dibutuhkan oleh bayi pada enam bulan pertama. ASI mengandung antibodi yang 
membantu melindungi bayi dari infeksi. Antibodi ini sebenarnya diciptakan oleh 
si ibu sebagai respons atas kuman yang muncul di dalam ASI. 

Karena itu, ASI sekaligus mengurangi risiko bayi terkena alergi seperti eksema, 
asma, diabetes anak-anak, serta infeksi telinga. Sementara bagi ibu, meski 
tidak berarti membebaskan, ASI mengurangi risiko terkena kanker ovarium maupun 
payudara. 

Walau terbukti sangat bermanfaat, wanita kulit putih tidak tertarik. Memang 69 
persen kaum wanita bersedia memberi ASI. Namun, 21 persen di antara mereka 
berhenti pada malam keempat dan 36 persen berhenti pada minggu keenam. 

Masih menurut penelitian BBC, hanya 67 persen wanita kulit putih yang bersedia 
memberi ASI. Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan perempuan Asia 
atau Afrika, tepatnya kulit hitam. Pemberian ASI pada perempuan Asia mencapai 
87 persen, sementara kulit hitam 95 persen. 

ASI dan susu botol 

Untuk menyiasati pemberian ASI, banyak ibu bekerja yang kemudian mencoba 
mengombinasikan ASI dengan susu botol. Kombinasi seperti ini memang tidak 
dilarang. Namun, harus dilakukan dengan sangat hati-hati. ASI tercipta sebagai 
respons langsung atas kebutuhan makan si bayi. Karena itu, memberikan susu 
botol di tengah-tengah pemberian AS dikhawatirkan memengaruhi persediaan ASI. 

Walau begitu, kombinasi ini masih memungkinkan sejauh dikonsultasikan 
sungguh-sungguh dengan ahli kesehatan. Namun, akan jauh lebih baik jika 
diberikan pada saat pemberian ASI sudah benar-benar mapan sehingga ASI tidak 
terkena dampak dari susu formula. Saat terbaik penggabungan ini setelah minggu 
kelima atau keenam. Selain itu, disarankan memberikan ASI terlebih dulu baru 
susu botol untuk mencegah berkurangnya jumlah pasokan ASI. (Evy Rachmawati dan 
Rien Kuntari)



The information transmitted is intended only for the person or the entity to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. 
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail 
and delete this message including any of its attachments from your system. Any 
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is 
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.

Reply via email to