Dear Mbak Sylvia....

Thanks banget loooh....sharing nyah...aku sampe terbengong - bengong bacanya...trus aku print...biar bisa sharing juga sama suami ku...hehehehe.... iya yah...mungkin dia merasa ritual makan tuh membosankan...itu itu aja...sama itu itu aja....
Okeh dech....aku coba yah sarannya.....
Sekali lagi makasih banget....
Kayaknya....Jovan sama Rena....sehat2 yah...cause mamanya...kreatif...hehehehe...
Salam/Irma
----- Original Message ----- From: "Sylvia Radjawane" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, September 06, 2006 6:17 PM
Subject: Re: [balita-anda] Anak susah makan


Hi mbak Irma,

Si kecil lagi 'anti' nasi baru-baru ini aja atau memang sejak dulu (pertama
kali dikenalin dengan nasi), mbak?  Padahal dia suka banget dengan sayuran
ya? (justru nggak sedikit lho moms yang bermasalah dengan anak yang 'anti'
sayuran :))

Sudah pernah dicoba untuk variasikan jenis menu dengan 'nasi' nya.
Misalnya, dengan nasi goreng, nasi uduk, nasi kuning, dll. Apalagi dia sudah
mulai jadi penggemar 'bubur' dari tukang yang lewat --- biasanya kan
ditambah MSG yang 'lumayan' (malah ada yang sudah dicampur dalam adonan
buburnya supaya 'gurih'), jadi anak mbak terbiasa dengan rasa 'enak' dari
buburnya.  Mungkin dengan menyajikan nasi yang 'berbumbu', dia cukup
berminat untuk cicip.  Baru mulai deh diselang-seling dengan nasi putih.

Masalah pasokan karbohidrat sendiri, mbak bisa dapatkan dari berbagai sumber bahan makanan selain nasi. Ada roti (tawar, gandum), kentang, ubi, jagung,
pasta, dll.  Nggak perlu berpatokan 'harus' nasi (nanti anak-anak 'bule'
juga kekurangan karbohidrat deh karena jarang banget ketemu nasi he..he..)

Kalau memang hanya 'anti' nasi, bisa dicoba cara di atas. Mulai perkenalkan sedikit porsinya, selang-seling (ganti menu) tiap hari (mis. hari ini roti,
besok pasta, besok lagi jagung,dst.).

Observe lagi, apa memang si kecil juga sedang bosan dengan suasana makannya,
or peralatan makannya, or 'trauma' dengan 'makan nasi'.
Mungkin bisa diantisipasi dengan ganti peralatan makan, ubah sedikit jadwal
waktu makan (mis. makan siang biasa jam 12, digeser sedikit waktunya lebih
awal atau lebih lambat),  menunya dibuat bentuk 'lucu-lucu', atau kasih
sendok/garpunya ke dia, mungkin dia mau coba sendiri makanannya.
Biasanya kalau makan rame-rame dengan orang dewasa, si kecil diberi kursi
dan peralatan makan sendiri, dia bisa lebih lahap makan lho, mbak ;). Nggak
perlu takut cobain makanan orang dewasa ke dia (sudah usia 19 bulan kan?),
asal diawal-awal kenalin menunya jangan dulu terlalu spicy atau pedas.
Siapa tahu dengan jurus-jurus begitu selera makan si kecil jadi lebih
mendingan, ya mbak  :)

O ya, kalau bisa mulai kurangi menu makan 'bubur' yang lewat di depan rumah,
mbak.  Anak belasan bulan begitu sudah mulai 'pintar' lho menuntut sesuatu
dan bisa buat apa aja sampai ortunya menuruti permintaannya.  Lagian kan,
mbak dalam rangka melakukan gerakan 'cinta nasi/karbohidrat' untuk si kecil, kalau makan 'bubur' yang lewat depan rumah tetap berlangsung, dia akan tetap
beranggapan bahwa 'bubur' itu is the best he..he..

good luck, mbak,
Sylvia - mum to Jovan & Rena


On 9/6/06, trigraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

minta saran donk....anakku umur 19 bulan cewek...susah makan nasi
nih...maksudnya nasi dlm bentuk real nasi...dia sukanya nasi dlm bentuk
bubur..apalagi bubur hasil kreasi tukang bubur yg suka lewat depan
rumah....:)
saya suka stress sendiri kalo lagi nyuapin dia...nasinya di lepeh
ajah....yg dia makan cuman sayur nya...misalnya bayam,wortel,buncis....saya
takut dia kekurangan pasokan karbohidrat nya...

<deleted>




--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke