Mungkin berita ini bermanfaat bagi suka menggunakan kartu debit.
Monggooo...




Maling Berteknologi Canggih

Kapolwil: Ini Yang Pertama di Indonesia
SURABAY! A - Pemegang kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu debit
kini harus lebih waspada. Sebab, pelaku kejahatan semakin canggih dalam
beraksi. Kartu debit pun sangat mudah dibobol.

Unit Idik IV Tipiter (Tindak Pidana Tertentu) Satreskrim Polwiltabes
Surabaya mengungkap kasus pembobolan kartu debit BCA dengan modus baru.
Ho Tony Laurentius Hosana, tersangka kasus itu, menyadap data nasabah
melalui alat canggih bernama skimmer. Data tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam "kartu kosong" (white card) miliknya.

Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Anang Iskandar menyebutkan, kasus yang
diungkap anak buahnya kemarin itu merupakan yang pertama di Indonesia .
"Sepanjang pengetahuan saya, belum ada satu pun pengungkapan kasus kartu
debit yang dilakukan polisi. Jadi, pengungkapan ini merupakan yang
pertama," kata Anang yang didampingi Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya
AKBP Mujiyono.

Barang bukti yang disita polisi cukup banyak. Di antaranya, sebuah card
reader/encoding merek Axicon, sebuah laptop, dan sebuah skimmer (pembaca
data) merek Axicon. "Alat penyadap data nasabah tersebut dibeli
tersangka di Hongkong," ungkap Anang.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, pengungkapan tersebut bermula
dari laporan BCA ke Mabes Polri pada Juli lalu. "Saat itu, BCA melapor
adanya komplain transaksi dari para nasabah senilai Rp 300 juta dalam
dua bulan terakhir," katanya.

Selanjutnya, tim Eksus (Ekonomi Khusus) Bareskrim (Badan Reserse
Kriminal) Mabes Polri turun tangan untuk menyelidiki dan memeriksa
sejumlah saksi. Hasilnya, diketahui bahwa transaksi dan "jebolnya" kartu
debit BCA itu terjadi di Surabaya . Mabes Polri pun memerintah
Polwiltabes Surabaya untuk mengungkap kasus tersebut.

Penyelidikan yang dipimpin Kasubnit Idik IV Iptu Mulyadi tidak sia-sia.
Polisi mencurigai Ho Tony Laurentius, 24, warga Regensi Blok A 21,
Klampis Ngasem, Surabaya . Bos butik tersebut terbukti menyadap data
nasabah BCA saat ada pembeli yang membayar melalui emisi debit BCA di
tokonya.

Kepada penyidik, Tony mengakui semua perbuatannya. "Saya memang berniat
membobol kartu debit para pelanggan yang berbelanja di toko saya,"
ungkapnya.

Salah satu buktinya adalah kenekatan Tony membeli skimmer dan card
reader/encoding merek Axicon tersebut di luar negeri. "Alat itu dibeli
di Hongkong seharga hampir Rp 50 juta," jelas Kanit Idik IV AKP Nunuk.

Anang menjelaskan, modus yang dilakukan Tony sebenarnya cukup sederhana.
"Jadi, setiap ada pelanggan yang membayar melalui kartu debit, dia hanya
perlu mengintip dan mengingat enam digit PIN pelanggannya. Hal tersebut
tidak terlalu sulit karena saat nasabah memasukkan PIN, biasanya gampang
dilihat," ujar orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya tersebut.

Selanjutnya, skimmer canggih merek Axicon yang dibeli Tony jauh-jauh
dari Hongkong itulah yang bekerja. "Saat pelanggan menggesek kartunya,
hanya butuh beberapa menit, semua data rekening bank milik para
pelanggan berpindah ke laptop Tony," jelasnya. Tampaknya, Tony
menghubungkan EDC (alat pendebit kartu BCA) dengan skimmer, kemudian
disambungkan ke laptop-nya.

Kemudian, data tersebut dimasukkan ke dalam kartu kosong yang telah
disiapkan. "Setelah semua data masuk, Tony tinggal memasukkan PIN yang
sebelumnya diintip. Selanjutnya, dengan bebas dia menguras isi ATM
korban," ungkap perwira dengan tiga mawar di pundak tersebut. Namun,
belum lama beraksi, Tony ditangkap polisi. (ano)


--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke