Iya,

Saya jadi inget waktu ada Morning Talk di Ramaco, kalo gak salah pas itu
narasumbernya itu KH Hasym Muzadi.
Dia cuman nekanin kalo emang Bush, Jr emang "begitu" karena prinsip dan
keyakinan dia itu begitu. Orang rakyatnya aja gak support penuh dia lagi kok
(buktinya Republik kalah). So, sebagai rakyat Amerika kata narasumber
tersebut sekarang mereka juga merasa ngeri kalo mau kemana-mana karena
banyak bangsa lain yang menyamaratakan antara kepentingan pemerintah
"Amerika" dan keinginan rakyat amerika.


On 11/15/06, Henny Febrianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Mbak, kalo kata saya sich orang Indonesia bukan soal ngga seneng sama
orang
Amerika nya ....... kalo kita bicara turis, di Jakarta dan bagian lainnya
di
negeri ini juga banyak kan turis dari Amrik seliweran dan kita biasa2 saja
............ perusahaan asal Amrik juga masih banyak yg invest di sini spt
Freeport McMoran, Exxon Mobil, dsb ..... kegiatan operasinya juga masih
lancar ..........
yg restoran macam KFC, McDonald, AW juga masih ramai kayaknya sich
............. saya mah ngga ter-provoke ada bom "petasan" kemaren di
Kramat
Jati ........... hihihi ................
produk komputer macam prosesor, motherboard juga masih produk Amrik toh
.............. :-D

kayaknya yg mereka anti itu bukan soal Amriknya, tapi George W. Bush yg
sekarang jadi presiden ........
misalnya yg datang ke sini itu Bush Sr., saya rasa juga kita biasa2 aja
.................. waktu KTT Apec di Bogor thn 1994 kan kita juga biasa2
aja, regardless waktu itu masih jaman orba di mana yg namanya demo praktis
ngga ada .................. waktu Aceh kena tsunami kan kalo ngga salah
Bill
Clinton dateng juga ke sana ...... mantan presiden Amrik  ( kalo ngga
salah
mantan presiden Carter ) juga sangat diterima di sini.........

mereka ngga seneng sama Bush Jr. juga for a reason, ya karena itu "suka"
perang, dan kebetulan memang musuhnya kok ya kebanyakan umat
Islam.............termasuk dia ngga melakukan apa-apa ketika Israel
menyerang Lebanon ......................

sementara Vietnam War kan sudah berlangsung lama sekali ..................
dan yang patut diingat adalah, di perang tsb Vietnam dengan kekuatan
VietCong nya "keluar sebagai pemenang perang" .....................
ya kalo sekarang dilihat di jaman sekarang, turis Amrik ke sana , ya
karena
peristiwanya kan juga sudah lama ..........................

kurang lebih sama lah dengan kita sebagai bangsa Indonesia kepada bangsa
penjajah kita dulu, Belanda dan Jepang ...................... kan kita
juga
ngga demo2 toh kepada PM atau Ratu Belanda kalo ke misalnya ke sini dan
Kaisar / PM Jepang kalo mau ke sini ................. :-D

saya sich ngga bela siapa2 Mbak, cuman ya saya melihat hal ini pada
posisinya ............ bahwa Bush dateng ke sini menimbulkan kerepotan,
itu
adalah fakta yg ada............kan bisa kita bandingin dengan Kepala
Negara
/ Kepala Pemerintahan negara lain kalo dateng ke sini
......................
namun bahwa kita sebagai tuan rumah yang baik harus bisa dan mampu cater
dan
pamper tamu kita, itu juga saya sangat setuju .................

Mbak, kalo opini saya sich, semua negara di dunia ini saling
membutuhkan...........walaupun itu adalah US yg notabene sebagai negara
adikuasa dan penduduknya memonopoli daftar orang terkaya di dunia, tetap
dia
membutuhkan RI sebagai partner .................. kalo saya ngga salah,
ekspor RI ke US besar lho Mbak............hasil laut kayaknya salah
satunya
................. bahwa Bush Jr. dateng ke sini utk memperkuat ekonominya
dia, saya rasa itu wajar ................. apalagi sekarang Amrik itu
mengalami defisit ganda : Defisit Anggaran dan Defisit Perdagangan, sampe2
The Fed harus menaikkan suku bunganya sampe 5,25% utk combat the inflation
...................

kita memang butuh kepada Amrik, tapi Amrik juga butuh sama kita
............
walopun perbandingannya ( bargaining position-nya ) siapa yg lebih besar,
saya ngga tahu.....................

ini sekedar opini saya aja lho Mbak, mohon maaf sekali bila saya ada salah
................ :-D




On 11/15/06, Noni Mira Timotius <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
> *eniwey, don't kill the messenger if you hate the message :-)*
>
>
>
> Vietnam dan Amerika Serikat berperang begitu hebatnya selama hampir 20
> tahun . Korban dikedua pihak begitu banyak akan tetapi seiring dengan
> perjalanan waktu, perekonomian Vietnam sedang bangkit dan yang luar
> biasanya tidak ada sama sekali rasa kebencian di banyak orang2 Vietnam
> akan hal2 yang berbau Amerika maupun Bush. Kelihatanya mereka bisa jauh
> lebih memahami kenapa Amerika Harus bertempur di Afghanistan serta Irak
> dibandingkan sebagian masyarakat kita yang selalu melulu melihatnya dari
> sentimen keagamaan semata.
>
> Di kota2 besar Vietnam, Ho Chi Minh dan Hanoi setiap hari bisa  melihat
> ribuan  Turis dari Amerika dan Perancis dan mereka adalah pengunjung2
> setia Vietnam, begitu juga dengan turis dari Jepang , China dan
> lain-lainnya. Pengusaha2 dari manca negara sekarang berebut masuk ke
Vietnam
> untuk melakaukan debut industri mereka disana.
>
> Minggu ini, Vietnam menjadi host untuk KTT APEC dan kita bisa lihat
> jadwal2 ketat Bush disana seperti tertulis dibawah ini;
>
> Bush mengikuti penuh KTT APEC. Di sela-sela KTT dia bertemu Presiden
Korea
> Selatan Roh Moo-Hyun dan para pemimpin negara ASEAN. Pertemuan
> dengan petinggi ASEAN membahas perkembangan ASEAN-US Enhan-ced
Partnership
> Initiative yang merupakan kerja sama ASEAN-AS dalam beberapa
> bidang seperti kesehatan, pendidikan, manajemen bencana dan
pemberantasan
> narkotika.
> Bush juga bertemu PM Jepang Shinzo Abe, yang merupakan pertemuan pertama
> mereka sejak Abe menduduki posisi PM.
> Minggu (19/11) pagi, Bush dan istri menghadiri kebaktian agama Protestan
> dan Katolik di Gereja Cua Bac, Hanoi. "Ini merupakan upaya Presiden
untuk
> mendorong kebebasan beragama di Vietnam," kata Hadley.
>
> Setelah itu, Bush bertemu Presiden China Hu Jintao, kemudian dilanjutkan
> dengan KTT APEC yang membahas keamanan, kerja sama ekonomi
> dan bantuan teknis, reformasi APEC, dan beberapa isu lainnya. Bush
> melanjutkan perjalanan ke Ho Chi Minh City dan mengunjungi Ho
> Chi Minh City Securities Trading Center (Bursa Saham Ho Chi Minh),
Pasteur
> Medical Research Institute dan History Museum.
>
>
> Sementara itu, jadwal Bush di Indonesia adalah sebagai berikut ini;
>
> Minggu sore, Bush baru terbang ke Jakarta dan mengadakan pertemuan
dengan
> Presiden Yudhoyono. Bush akan memberikan sumbangan dari
> Pemerintah AS sebesar US$ 150 juta bagi program Indonesia Education
> Initiative. Tujuan program itu membantu pemerintah daerah, masyarakat,
> dan para orangtua dalam masalah pendidikan, meningkatkan proses belajar
> dan kualitas para guru, serta penyediaan sejumlah sarana keterampilan
> pendidikan.
>
> Setelah melakukan jumpa pers bersama, kedua kepala negara akan bertemu
> dengan tokoh masyarakat dan membahas masalah kesehatan dan
> pendidikan. Keesokan harinya Bush akan makan malam bersama Yudhoyono.
Usai
> jamuan tersebut, Bush akan melanjutkan perjalanan menuju Washington
melalui
> Hawaii.
>
> IRONISnya, masyarakat Indonesia umumnya tetap memandang Amerika sebagai
> SETAN BESAR walaupun dari segi sejarah antara Indonesia dan Amerika
Serikat
> tidak pernah terlibat langsung dalam peperangan. Rasa benci sebagian
umum
> masyarakat Indonesia mengenai kunjungan Bush amat sangat
> sudah keterlaluan dan kelihatannya kita telah melupakan begitu banyaknya
> kebaikan yang telah diberikan Amerika kepada kita selama ini. Salah satu
> contoh yang paling besar adalah pada saat tragedi Tsunami, pihak Amerika
> Serikat lah yang menjadi trigger untuk pengucuran dana bantuan besar2 an
> ke Indonesia termasuk dengan mengirimkan armada VII dan kapal rumahsakit
> canggih. Kenapa kita tidak bisa menunjukkan sikap dewasa kita ke pihak
> Amerika Serikat dengan bersikap sportif, misalnya jika kita tidak suka
> dengan perang di Afghanistan dan Irak, kita bisa menawarkan solusi
> alternatif yang lebih baik mengenai apa yang harus dilakukan disana dan
> dengan cara2 yang santun.
>
> Kita jangan hanya melihat dari persiapan yang terkesan serba WAH dalam
> menaggapi permasalahan ini...akan tetapi sebaiknya kita lihat dulu apa
> yang menjadi latar belakang dr semuanya ini...seperti kita ketahui
begitu
> banyak kelompok/organisasi dalam negeri yang kontra dengan kedatangan
> presiden AS sehingga dg alasan keamanan dibikinlah sesuatu bentuk
pengamanan
> yang extra ketat dan mungkin tidak akan sama jika yang datang adalah
> pemimpin yang kedatangannya diterima oleh semua pihak.....
>
> Masalah lainnya tempat yang dijadikan sebagai tempat pertemuan adalah
kota
> Bogor yang kita ketahui sangat semrawut dalam hal pengaturan lalu
> lintasnya...jangankan untuk seorang kepala negara saja, untuk kita
pribadi
> ada rasa "sungkan" melintas di jalan-jalan di sekitar kota Bogor dengan
> kondisi lalu lintas yang sangat padat dengan kemacetan yang sangat
"parah"
> sehingga diambil kebijakan ditutupnya sebagain jalur menuju istana Bogor
dan
> sekitar dan ini diikuti pula dengan diliburkannya sekolah-sekolah untuk
> antisipasi permasalah tersebut....Mungkin masih banyak alasan-alasan
lain
> yang kita tidak
> semuanya mengetahuinya.....
>
> Sebelum bicara besar, coba renungkan dulu, kok mau-maunya George Bush
> mampir ke Indonesia. Dari segi ekonomi, sesungguhnya tidak ada
> keuntungan yang signifikan buat Amerika. Apalagi rakyat Indonesia tidak
> pernah menunjukkan sikap yang bersahabat terhadapnya. Dan bahaya
> terorisme terhadap dirinya juga besar di Indonesia itu. Terus terang
saja
> saya heran sekali kok Bush mau-maunya datang berkunjung.
>
> Adalah suatu kehormatan besar bagi Indonesia kalau Bush sampai
memerlukan
> datang. Dari analisa yang saya baca, Bush hanya ingin menunjukkan bahwa
> Amerika menghargai Indonesia sebagai negara Islam yang relatif moderat.
> Belum sampai melakukan penteroran tingkat global seperti negara-negara
Islam
> lain yang fanatik dan berhaluan keras.
>
> Tidak ada keharusan bagi pemerintah Indonesia untuk "mengkrangkeng"
Bogor
> demi untuk menyambut kedatangan Bush. Tapi kalau nanti Bogor
> kelihatan kumuh dan semrawut, yang malu di mata internasional siapa? Ya
> bangsa Indonesia sendiri. Saya pikir, angkuh sekali orang Indonesia yang
> bersikap anti terhadap kedatangan George Bush. Lho, yang butuh itu siapa
> sebenarnya? Orang butuh kok mangkak (dekil) sekali omongannya.
>
> Indonesia tidak perlu GR (gede rumongso), tidak perlu bersikap sok tapi
> sebenarnya minder, juga tidak perlu takut dipandang rendah atau nanti
> kehilangan martabat bangsa.Negara Indonesia itu sedang dirundung jutaan
> problema yang tidak kelihatan habisnya. Sepantasnya bersikap ekstra
> rendah hati, dan memberikan pelayanan yang ekstra hebat, bersedia repot
> dan tidak nyaman, bilamana ada wakil negara luar yang datang berkunjung
> dengan niatan untuk membantu. Bukan cuma terhadap George Bush saja, tapi
> terhadap semua wakil pemerintahan negara-negara besar lainnya
>
>
>
>


--
Regards,
Henny - bunda Nayla

http://mynayla.blogspot.com
http://artikelseputarbayi.blogspot.com


Kirim email ke