Aku adanya sedikit informasi tentang montessori sih... ga tau kalo yg
lainnya ya..
ini jg aku comot2 dari web buat referensi sendiri..

---------
Konsep *Montessori*,yang diciptakan oleh Maria *Montessori*
(1870-1952),seorang dokter spesialis Autis berkebangsaan Italia.Falsafah
pendidikan *Montessori* ialah pada pemberian kebebasan kepada anak-anak
untuk
memilih dari berbagai aktivitas di dalam lingkungan yang disiapkan secara
khusus.Dengan kebebasan ini,anak akan menjadi mandiri dan kreatif,serta
memiliki daya imajinasi yang besar.
Masing-masing konsep pendidikan ini memiliki metoda belajar yang berbeda
sehingga aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa-siswanya juga
berbeda.Dalam
kenyataannya ruang aktivitas yang disediakan juga berbeda.Sehingga dalam hal
ini konsep pendidikan yang berbeda mempengaruhi pemanfaatan ruang secara
berbeda pula.Pemanfaatan ruang ini dilihat dari aktivitas yang dilakukan pad
a
ruang dengan karakter fisik/spasial tertentu.
Pengaruh ini bisa dilihat misalnya dari aktivitas siswa selama di dalam
kelas,
apakah cenderung diam di tempat atau banyak bergerak.Perbedaan ini
disebabkan
karena yang pertama karena aktivitas siswa dibatasi hanya di meja saja,
sedangkan yang kedua karena siswa dibiarkan bebas bergerak sesuai yang i a
inginkan.Tentunya implikasi desain untuk kedua aktivitas ini hams berbeda.

Saya mengenal Montessori sejak sekitar 5 tahun yang lalu, saat saya baru
saja melahirkan putra kami. Sejak Josiah umur 3 kami mulai menerapkan sistem
ini secara sistematis dalam mengajar dia, dan hasilnya memang sangat
memuaskan. Bukan berarti memaksa anak untuk menulis dan membaca, tetapi
mengajar mereka untuk menulis dan membaca dengan pendekatan yang tepat.

Pada dasarnya Montessori menekankan untuk memberikan lingkungan yang sesuai
dengan umur anak, yang memungkinkan anak untuk belajar secara alami dan
maksimal. Untuk anak umur 3-6, karena anak2 kelompok ini masih belum begitu
bisa menerima konsep abstrak, maka Montessori merancang alat2 pengajaran
yang membuat konsep abstrak menjadi konsep yang bisa dilihat dan diraba.

Di sini saya bagi pengalaman kami mengajar Josiah mengenal alphabet dan
membaca inggris dengan sistem phonics. Langkah pertama adalah latih dahulu
small muscle, sekitar anak berusia 2 setengah sampai 3 tahun. Caranya
sederhana, tapi harus tekun menjalankannya kalau bisa setiap hari. Nggak
perlu waktu banyak, cukup sekitar 5-10 menit. Tahapan yang kami lakukan
adalah sbb:
1. Latihan mengerjakan tugas sehari2 seperti melipat baju, menggantung baju
di jemuran. Ini selain melatih tangan melakukan gerakan2 kecil, juga melatih
anak bertanggungjawab ikutserta dalam tugas rumah tangga.
2. Latihan menggunting. Pertama, menggunting semaunya. Dalam arti mengajar
anak untuk menguasai gerakan menggunting. SEtelah dia bisa, minta dia
menggunting garis lurus. Dan saya minta menggunting dengan tangan kiri 3
garis dan tangan kanan 3 garis (Josiah left handed, tapi kami ingin dia
melatih tangan kanannya juga). SEtelah bisa menggunting
dengan cukup baik, minta dia gunting garis lengkung dan zigzag. SEtelah hal
ini dikuasai dengan baik, baru enggunting "bentuk" seperti segitiga,
bintang, dst. Boleh anda liat website berikut:
http://www.enchantedlearning.com/tracing/
3. Memberi kesempatan menggambar bebas, kemudian minta dia menceritakan isi
gambar tersebut. Anak suka menggambar dalam usia ini bukan berarti dia akan
terus2 suka menggambar. Tapi sebagai alat ekspresi dia.
4. Mengajar alphabet dengan sandpaper letters. Ini mengajar anak untuk
mengenal alphabet: dengan mata (melihat bentuk huruf), dengan telinga
(mendengar bunyinya seperti apa), dengan mulut (mengucapkan bunyi huruf
tersebut), dan juga dengan tangan (merasakan bentuk huruf itu seperti apa).
Dengan tambahan indera tangan (yang sedang sangat sensitif pada usia 3-4
tahun) dia akan belajar dengan lebih cepat.
5.untuk membaca, setelah dia bisa mengingat seluruh "bunyi" huruf dan bisa
membaca kata yang terbentuk dari 3 huruf, boleh dimulai membaca buku2
phonics. Kami menggunakan bahan2 www.readingatoz.com. Dan sekarang dalam
usia 5 setengah tahun Josiah sudah bisa membaca serial phonics mereka sampai
buku ke 40 (dari seluruh 65 buku). Tapi perlu ditekankan bahwa kami tidak
"menjojoh" Josiah. Satu minggu kami hanya mengajar 1 sampai 2 buku (satu
buku hanya 8-10 halaman, satu halaman hanya 2-3 kalimat). Biasanya kami
hanya membaca buku phonics ini sehari dua kali, sekali baca dua halaman.
6.Setelah Josiah menunjukkan minat untuk menulis (dia mulai menulis kalimat2
dari suratkabar di kertas kosong), barulah kami melatih dia menulis huruf.
Montessori menekankan untuk langsung melatih huruf sambung karena tangan
anak lebih mudah untuk membuat gerakan melengkung daripada garis lurus. Kami
mencoba demokratis pada Josiah dan meminta dia untuk memilih huruf yang dia
sukai untuk latihan menulis (huruf cetak atau huruf sambung). Ternyata dia
memang suka menulis huruf sambung. Jadi kami menggunakan huruf sambung ini.
Hal ini baru saja terjadi sekitar 2 bulan lalu, saat dia berusia 5 setengah
tahun. Dengan latihan sandpaper letters, tangan Josiah sudah tahu bagaimana
menulis huruf alphabet, jadi tidak perlu setengah mati menghapal.

Kalau mau liat bagaimana menerapkan cara montessori, boleh liat website ini:
http://www.montessoriworld.org/

DI sana ada cara praktikal sekali menerapkan montessori method bagi anak
umur 3-6 tahun dalam berbagai bidang pengetahuan. Dan Montessori sangat
menekankan bahwa bidang yang harus dilakukan adalah Practical Life. Ini saya
rasa yang sangat kurang diterapkan oleh orangtua jaman sekarang. Kami
menerapkan bahwa josiah harus melakukan minimal satu tugas rumah tangga
sehari. Apakah itu membantu mencuci piring, menjemur baju, melipat baju,
membuang sampah, dst. Ini bukan hanya melatih anak untuk ikut
bertanggungjawab dalam tugas rumahtangga, juga melatih otot tangan.

HOpe sharing ini bisa membantu.

Yohana



On 11/17/06, Revita Vera <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Mbak, kebetulan anak saya sekolah di National Plus. Kalo menurut observasi
saya selama 6 bulan ini untuk curriculum pasti lebih bagus drpd sekolah
negeri karena biasanya mereka mengadopt curriculum luar negeri. Dari segi
pergaulan, karena biasanya ada anak2 expat, mereka jadi lebih mengerti
habit
dari berbagai bangsa. Kemampuan berbicara bahasa Inggrisnya juga lebih
bagus
karena setiap hari mereka hrs berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kalo
dari
sisi keuangan yang pasti biayanya besar dan anak juga harus siap dalam
menangkap pelajaran dengan cepat karena kalo saya liat untuk pembahasan
pelajaran di sekolah sangat strick dengan waktu karena materinya cukup
banyak sedangkan harus selesai dalam waktu tertentu. Jadi ortu juga hrus
siap membantu anak baik dalam mengerjakan PR (setiap hari) juga dalam
membahas secara lebih lanjut berdasarkan referensi mengenai pelajaran tsb.
Mungkin saya hanya bisa share sedikit pengalaman saya. Maaf bila kurang
bermanfaat.

On 11/17/06, s winata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear parents,
>
> Apakah ada diantara parents yang anaknya sekolah di national plus atau
> international school? Please sharing ya apa kebaikan dan keburukannya,
> soalnya lagi hunting buat sekolah anak nih
> Thanks - Synthia
>
>
> ---------------------------------
> Sponsored Link
>
> $420,000 Mortgage for $1,399/month -   Think You Pay Too Much For Your
> Mortgage? Find Out!
>



--
Revita Veranuraini
PT Ilthabi Bara Utama
Kantor Taman A9 Unit C8-12
Jl. Mega Kuningan Lot 8.9/9
Jakarta Selatan


Kirim email ke