iya tuch ASI produksinya memang ajaib, pas say meninggalkan nadira (waktu itu 
umu 7,5) untuk sekolah lagi, ASI saya masih banyak-banyaknya, bahkan sesaat 
sebelum bernagkat ke bandara masih sempet nyusuin.

mesti diperes manual sich beberapa hari, sedikit repot tapi nggak lama kok, 
apalagi buat yang dah biasa meres ASI untuk disimpan, kayak saya, (mungkin 
sekitar 1 minggu) karena ASI masih terus produksi tapi setelahnya berhenti 
sendiri tuch, selain karena emang nggak dikeluarkan secara teratur, otak kita 
juga tahu kali ya kalo anaknya jauh. saya juga kaget betapa cepat proses 
berhentinya secara natural.

Lif Rahayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Mbak,

Kenapa gak diperes aja kalo pas dah sakit. Terus frekuensi peresannya makin
lama makin jarang, nah lama-lama produksi berkurang deh, gak sampai sebulan,
ditanggung udah stop. Kalo gak dihisap dan gak diperes, lama-lama juga gak
produksi. Kalo cuma 2 bulan, entar kan balik lagi ketemu anak, kenapa gak
diperes dan ya kalo beda negara ama anak, ya dibuang aja. Nanti kalo ketemu
anaknya lagi kan bisa nenen lagi ya si baby.


On 11/29/06, Rury Nainggolan  wrote:
>
> ara Smart Parents,
> Bagaimana seh cara ngeberhentiin ASi..
> Maksudnya apakah ada obat yg menyebabkan ASI tidak bisa keluar (stop)..
> Karena ada temen saya yang akan meninggalkan bayi nya selama 2 bulan..
> Karena seperti yang kita tau kalau ASI tidak dikeluarkan akan sakit
> sekali..Ditungu infonya ya
> thx
> bunda kavka
>
>
> --------------------------------------------------------------
> Kirim bunga, http://www.indokado.com
> Info balita: http://www.balita-anda.com
> Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>



Reny R. Pasaribu 
Comparative Public Law & Good Governance 
Utrecht University 

 
---------------------------------
Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get 
things done faster.

Kirim email ke