Hi mbak Resya, Cuma sekadar drop salah satu kutipan info dari artikel _Nakita_ tentang 'Hewan Peliharaan', khususnya penyakit yang mungkin ditularkan hewan (peliharaan).
Mungkin kalau mbak sempat perhatikan kucingnya tidak ada tanda2 penyakitan (mis. matanya, air liur yang terus netes, lidahnya yang terus menjulur, dll.) dan Rara memang nggak segera ngalamin demam, mual, rewel luar biasa, dll.,seharusnya resiko tertular penyakit semacam rabies ini bisa diminimalkan and mbak nggak perlu khawatir. Apalagi hanya goresan ringan, paling tetap jaga aja kondisi tubuh Rara supaya tetap fit in case ada kuman dari cakar kucing yang mungkin masuk Artikel lebih lengkap tentang 'hewan peliharaan' ini bisa dilihat di: http://www.tabloid-nakita.com/Panduan/panduan05223-02.htm cheers, Sylvia - mum to Jovan & Rena ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ http://www.tabloid-nakita.com/Panduan/panduan05223-02.htm ..................... (quot.). 5 PENYAKIT YANG DITULARKAN Sayangnya, melalui kotoran, air seni, air liur, bulu dan kulitnya, hewan peliharaan itu kadang menjadi sumber penularan penyakit atau alergi bagi manusia. Agar penyebarannya tak kian meluas, cermati tempat-tempat yang biasa diduduki atau ditiduri si hewan, seperti sofa, karpet, dan keset. "Sering-seringlah membersihkannya dengan lap basah atau kalau perlu dicuci agar bulu-bulunya tak menempel di situ. Sesekali semprot dengan cairan antiserangga juga dianjurkan dokter hewan," anjur Prof. drh. H. Emir A. Siregar, SKM, DVSM, Ph.D. Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini menjelaskan beberapa penyakit yang biasa diidap dan ditularkan hewan peliharaan. * RABIES Rabies yang lebih dikenal dengan penyakit anjing gila merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan virus rabies. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera. Gejala hewan yang terkena rabies antara lain mata merah, lidah menjulur dan air liur keluar terus-menerus. Tak sedikit yang menunjukkan gejala tidur atau mengantuk sepanjang waktu, tapi tiba-tiba menggigit. Mereka yang terkena gigitan hewan pembawa virus rabies lazimnya menunjukkan gejala demam, mual dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari. Selain rasa nyeri dan kesemutan pada tempat bekas luka gigitan. Penanganannya harus cepat dengan segera mencuci luka gigitan menggunakan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit. Beri antiseptik, seperti alkohol 70%, betadin atau obat merah, lalu larikan segera ke RS/dokter terdekat. Biasanya dokter akan memberi serum anti rabies (SAR) bila luka tersebut memang perlu dijahit. Anjing yang menggigit pun harus segera diobservasi oleh dokter hewan. Agar hewan peliharaan tak tertular rabies, hendaknya peliharalah dengan baik. Di antaranya dengan tidak membiarkannya berkeliaran di luar rumah dan berkumpul dengan anjing yang mungkin saja mengidap rabies. Selain itu, beri vaksinasi secara rutin enam bulan sekali. * DEMODEKOSIS Penyakit ini ditimbulkan oleh parasit democec canis yang terdapat pada anjing dan dapat menimbulkan gangguan pada kulit. Anjing yang mengandung parasit ini biasanya mengalami kerontokan bulu di tempat-tempat tertentu, di antaranya di sekitar mata, mulut, leher dan siku kaki depan, yang akan diikuti dengan munculnya tonjolan-tonjolan seperti jerawat berwarna kemerahan. Anjing yang terkena parasit ini cenderung getol menggaruk-garuk keras, hingga menimbulkan luka lecet pada kulit. Jika luka tersebut terkena infeksi maka akan terlihat bertambah parah dan menimbulkan bau busuk. Tabulasi penyakit ini bisa menyebabkan orang yang tertular mengalami gangguan kulit seperti gatal-gatal. Jadi, sebaiknya periksakan hewan itu ke dokter sebelum terjadi infeksi. Menghindarinya, mandikan anjing secara teratur menggunakan sabun dan bedak khusus anjing. * TOKSOPLASMOSIS Toksoplasmosis adalah parasit yang terdapat pada kucing, kelinci, anjing, dan kambing. Di usus binatang itulah parasit berbiak lalu telurnya keluar bersama tinja. Jika telur itu tertelan manusia, parasitnya akan berkembang biak dan masuk ke jaringan otak, jantung, dan otot yang kemudian akan berkembang menjadi kista. Wanita hamil dengan toksoplasmosis berisiko mengalami keguguran atau melahirkan bayi cacat. Sedangkan pada pria bisa menyebabkan penglihatan kabur. Sebagai tindak pencegahan, hindari kontaminasi dengan tinja hewan peliharaan. Segera cuci bersih semua anggota tubuh sesudah berdekatan dengan hewan peliharaan atau berkebun. Tempat kotoran sebaiknya dicuci bersih dan diberi zat antiseptik, sedangkan bekas kotorannya dibakar. Kucing peliharaan juga jangan dibiarkan berburu tikus atau binatang liar lainnya karena bisa saja dalam daging binatang buruannya terkandung kista toksoplasma. Untuk memastikan apakah hewan peliharaan dan tuannya yang berisiko tertular mengidap toksoplasma atau tidak, lakukan pemeriksaan laboratorium terhadap keduanya. Maklum, gejala infeksinya sering tak jelas. * CAT SCRATCH DISEASES Cakaran kucing juga bisa menimbulkan penyakit karena kuku-kukunya sering mengandung banyak kuman. Jika tak segera diobati, kuman-kuman itu akan masuk ke dalam tubuh manusia. Apalagi bekas cakarannya pun sembuhnya bisa lama. Agar tak dicakar, ajari si kecil untuk tidak memegang ekor kucing secara kasar dan mengejutkan. ............. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- On 11/30/06, dhani resya < [EMAIL PROTECTED]> wrote: kemarin sore waktu jalan2 dilapangan rara (17 bulan) ngusap2 kucing liar yang lagi tiduran. terus mungkin kucing tersebut kaget ato apa kakinya dihentakkan ke arah tangan rara yang menyebabkan tangan rara tergores ringan. lukanya sih cuma baret lecet aja, sama ibuku sudah dibersihkan dengan air keran (bukan air hangat) n dikasih betadine. alhamdulillah ga ada gejala2 lain yang mengkhawatirkan. tapi aku aga khawatir nih masalahnya kan kalo kucing liar kita ga tau kesehatannya gimana, kira2 rara perlu ga ya aku periksain ke dokter, takutnya tertular rabies ato penyakit lainnya, maklumlah zaman sekarang luka kecil aja kadang bisa jadi serius. semalam belum dibawa ke dokter krn aku pulangnya udah malam, dokternya pun udah tutup. kira2 selain virus tokso dan rabies apalagi ya yang bisa ditularkan kucing? terus kalo rabies itu setauku sih menularnya lewat air liur ato cairan tubuh ada kemungkinan ga kalo lewat cakaran? mohon pencerahan n sharingnya ya... <deleted>