Cuma mau sharing, maaf kalo gak berkenan, silahkan langsung didelete aja...

----- Original Message ----- 
From: aditya gracey 


Suatu Hari...
Yulia menunggu dengan antusias.
Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan.

Diliriknya jalan raya depan rumah .. Belum ada.
Yulia masuk lagi.. Keluar lagi, belum ada juga.
Masuk lagi.. Keluar lagi.. Begitu terus selama hampir satu jam.

Suara si Mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan,
tidak dia gubris.

Pukul 18:30, "Tinnn... Tiiiinnnnn.. .!!"
Yulia kecil melompat girang!

"Mama pulang! Papa pulang!"
Dilihatnya dua orang yang sangat dia cintai itu masuk ke rumah.

Yang satu langsung menuju ke kamar mandi.
Yang satu lagi menghempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala.
Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi
keluarga,
bagi sikecil Yulia juga .. yang tentunya belum mengerti banyak.

Dalam otaknya yang sedang berkembang, Yulia cuma tahu bahwa
ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang karena Mama dan Papa sudah pulang.

"Mama, mama.... Mama, mama....", Yulia menggerak-gerakkan tangan meminta
perhatian.

"Mama...."
Mama diam saja.

Dengan cemas Yulia bertanya, "Mama sakit ya?
"Mana yang sakit? .. Mam, mana yang sakit?"

Mama tidak menjawab, hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata.
Yulia makin gencar bertanya, "Mama, mama... mana yang sakit?
Yulia ambilin obat ya? Ya? Ya?"

Tiba-tiba... "Yulia!! Kepala mama lagi pusing!
Kamu jangan berisik dong!", Mama membentak dengan suara tinggi.

Kaget...!!
Yulia mundur perlahan .. Matanya menyipit.
Kaki kecilnya gemetar .. Bingung ..

Yulia salah apa? Yulia sayang Mama... Yulia salah apa?
Takut-takut, Yulia menyingkir ke sudut ruangan.
Mengamati Mama dar jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya.

Otak kecil Yulia terus bertanya-tanya : Mama, Yulia salah apa?
Mama tidak suka dekat-dekat Yulia ya?
Apa Yulia mengganggu Mama?
Yulia tidak boleh sayang Mama?

Berbagai peristiwa sejenis terjadi.

Dan otak kecil Yulia merekam semuanya.
Maka tahun-tahun berlalu.

Yulia tidak lagi kecil.
Yulia bertambah tinggi.
Yulia remaja .. Yulia mulai beranjak menuju dewasa.

"Tin.. Tiiinnn... !"
Mama pulang. Papa pulang.

Yulia menurunkan kaki dari meja.
Mematikan TV.
Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya dan mengunci pintu.
Menghilang dari pandangan.

"Yulia mana?"

"Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya."

Malam itu mereka kembali hanya makan berdua.
Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka:
Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah,
dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu
bersama-sama denganku?
Apa salahku? Apa dosaku?

Ah, anak-anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua!
Tidak seperti jaman dulu.

Di atas, Yulia mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam.

Dari jauh .. Dari tempat di mana ia tidak akan terluka.
"Mama, Papa. Katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak?"

Kata Bijak Hari Ini:
Satu cara terpenting dalam membantu anak-anak tumbuh dewasa adalah :

"Kita harus tumbuh dewasa terlebih dahulu"

+ "Hope is a letter that never arrives delivered by the Postman of my fear.." - 
edKo +


. 
__,_._,___ 

Kirim email ke