ini artikel ttg lactose intolerance dari www.sehatgroup.web.id
monggo dibaca...
FOOD ALLERGY: MILK ALLERGY / COW'S MILK PROTEIN ALLERGY
Alergi susu disebabkan karena kesalahan sistem imun mengenali protein susu
sebagai hal yang 'tidak diinginkan' dan 'membahayakan'. Kemudian dibentuklah
suatu antibodi (immunoglobulin E - IgE) untuk mengatasi 'benda asing'
tersebut (dalam hal ini adalah protein susu).
Jadi, ketika seseorang yang menderita alergi susu mengkonsumsi susu,
antibodi tersebut langsung mengenalinya, kemudian mengirim sinyal atau
isyarat kepada sistem imun untuk mengatasi benda asing ini dengan melepaskan
'senjata' berupa chemicals dan histamine dalam jumlah yang sangat besar.
Nah* these chemicals mencetuskan gejala alergi yang dapat
terlihat pada kulit, maupun dapat mempengaruhi sistem pernafasan,
gastrointestinal tract, ataupun sistem cardiovascular
(www.foodallergy.org).
GEJALA ALERGI SUSU (www.lactose.co.uk)
Skin Reactions:
* Itchy red rash
* Hives
* Eczema
* Swelling of lips, mouth, tongue, face or throat
* Allergic "Shiners" (black eyes)
Stomach and Intestinal Reactions:
* Abdominal pain and bloating
* Diarrhea (usually very runny)
* Vomiting
* Gas/wind
* Cramps
Nose, Throat and Lung Reactions:
* Runny Nose
* Sneezing
* Watery and/or Itchy eyes
* Coughing
* Wheezing
* Shortness of Breath
TREATMENT
- ASI tetap merupakan sumber nutrisi yang terbaik. Bagi bayi ASI yang
memiliki gejala2 alergi, hindari mengkonsumsi susu sapi, telur, ikan, dan
kacang2an pada diet ibu yang menyusui (AAP, 2000).
- Ibu menyusui yang sudah melaksanakan diet ketat terhadap makanan2 pencetus
alergi namun gejala alergi pada bayinya tidak membaik, hypoallergenic
formula (susu yang proteinnya sudah dipecah menjadi bentuk yang lebih
sederhana) merupakan alternatif pengganti (AAP, 2000). Terdapat 3 jenis
hypoallergenic formula: whey-based hydrolysate formulas,
casein hydrolysate formulas, dan amino acid-based infant formulas
(www.kidshealth.org, 2002).
- Penggantian susu sapi dengan susu soya pada bayi alergi susu sapi-IgE
(reaksi alergi seperti: angioedema, urticaria, wheezing, rhinitis, vomiting,
eczema, anaphylaxis (Hill, 1986)), bisa menjadi alternatif treatment yang
sukses (www.aap.org). Hal ini disebabkan karena protein pada susu soya (yang
berasal dari kacang kedelai) berbeda dengan protein yang terdapat pada susu
sapi (www.kidshealth.org, 2002).
Alternatif pemberian susu soya ini diperkuat dengan penelitian Zeiger et. al
(1999), yang menyatakan bahwa hanya 8 - 14% dari bayi dengan gejala alergi
susu sapi-IgE, juga memperlihatkan reaksi yang kurang baik jika diberikan
susu soya.
Moritmer, 1967 dan Bock et. al (1990) melakukan penelitian toleransi
terhadap susu soya pada anak yang positif alergi susu sapi (berdasarkan
positive skin test and positive double-blind, placebo-controlled challenge).
Hasilnya adalah hampir 10% positif alergi susu sapi dan susu soya.
Susu soya dapat diberikan kepada bayi dengan gejala alergi susu sapi-IgE,
terutama setelah bayi berusia 6 bulan (Bellioni-Businco, et. al, 1999).
AAP (2000) tidak merekomendasikan susu soya untuk bayi alergi susu sapi-non
IgE syndrome: pulmonary hemosiderosis (Lee et. al, 1978); malabsorption with
vilous atrophy (Kuitunen et. al, 1975); eosinophilic proctocolitis (Machida
et. al, 1994); proctocolitis dan enterocolitis (Powell, 1986) dan
esophagitis (Kelly, et. al, 1995).
FOOD INTOLERANCE: LACTOSE INTOLERANCE
Lactose Intolerance adalah suatu sindroma klinis atas abdominal pain, diare,
flatulence (terbentuknya gas dalam perut), dan bloating (pembengkakan)
setelah mencerna suatu standard dosis pada tes lactose intolerance (PAG ad
hoc, 1972). Jika nilai peningkatan glukosa darah maksimum adalah kurang dari
26mg/dl, maka diagnosa gangguan pencernaan laktosa dapat ditegakkan.
Lactose intolerance disebabkan karena ketidakmampuan sistem pencernaan untuk
memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (www.lactose.co.uk).
Ketidakmampuan ini diakibatkan oleh kekurangan enzim laktase, yaitu enzim
yang bertanggung jawab untuk memecah laktosa.
Lactose intolerance digolongkan menjadi 3, yaitu LI primer, sekunder, dan
congenital.
GEJALA LACTOSE INTOLERANCE (www.mayoclinic.com):
? Nausea
? Abdominal cramps
? Bloating
? Gas
? Diarrhea
Gejala2 tersebut disebabkan adanya fermentasi laktosa. Laktosa yang tidak
dapat dipecah menjadi glukosa, tidak dapat diserap oleh tubuh. Kondisi ini
menyebabkan laktosa difermentasi dan menimbulkan pembentukan gas. Beberapa
gejala LI mungkin serupa dengan gejala alergi susu sapi. Namun pada alergi
susu sapi, tubuh bereaksi jauh lebih cepat (www.lactose.co.uk).
TREATMENT
Tidak perlu menghindari dairy product sepenuhnya. Sebagian orang dengan
lactose intolerance dapat menikmati dairy product tanpa menimbulkan gejala2.
Bahkan sebagian orang dengan LI dapat meningkatkan toleransinya terhadap
dairy product dengan mengenalkan dairy product tsb dalam menu sehari2 secara
berangsur-angsur (www.mayoclinic.com)
American Academy of Pediatrics (1998) merekomendasikan susu formula soya
bagi anak dengan lactose intolerance.
Reference:
American Academy of Pediatrics. Hypoallergenic Infant Formulas. Pediatrics.
2000;106:346-153
American Academy of Pediatrics. Soy Protein-based Formulas: Recommendations
for Use in Infant Feeding. Pediatrics. 1998;101:148-153.
American Academy of Pediatrics. The Practical Significance of Lactose
Intolerance in Children. Pediatrics. 1978;62:240-245
Bellioni-Businco B, Paganelli R, Lucenti P, Giampietro PG, Perborn H,
Businco L. Allergenicity of goat's milk in children with cow's milk allergy.
J Allergy Clin Immunol. 1999;103:1191-1194
Bock SA, Atkins FM. Patterns of food hypersensitivity during sixteen years
of double-blind, placebo-controlled food challenges. J Pediatr.
1990;117:561-567
Kelly KJ, Lazenby AJ, Rowe PC, Yardley JH, Perman JA, Sampson HA.
Eosinophilic esophagitis attributed to gastroesophageal reflux: improvement
with an amino acid-based formula. Gastroenterology. 1995;109:1503-1512
Kuitunen P, Visakorpi JK, Savilahti E, Pelkonen P. Malabsorption syndrome
with cow's milk intolerance: clinical findings and course in 54 cases. Arch
Dis Child. 1975;50:351-356
Lee SK, Kniker WT, Cook CD, Heiner DC. Cow's milk-induced pulmonary disease
in children. Adv Pediatr. 1978;25:39-57
Machida HM, Catto Smith AG, Gall DG, Trevenen C, Scott RB. Allergic colitis
in infancy: clinical and pathological aspects. J Pediatr Gastroenterol Nutr.
1994;19:22-26
Moritmer EZ. Anaphylaxis following ingestion of soybean. J Pediatr.
1961;58:90-92
PAG ad hoc working group on milk intolerance: Nutritional implication. PAG
Bull 2:7, 1972.
Powell GK. Milk and soy-induced enterocolitis of infancy: clinical features
and standardization of challenge. J Pediatr. 1978;93:553-560
www.foodallergy.org. Article: Do You Have a Allergy?
www.lactose.co.uk. Article: A Comprehensive Guide To Milk Allergies.
www.lactose.co.uk. Article: All About Lactose Intolerance.
www.kidshealth.org. Article: Milk Allergy.
www.mayoclinic.com. Article: Lactose Intolerance.
--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]