Hi mbak Wenta,

Firstly, selamat jadi ibu ya mbak :)

Yap, mirip dengan pengalaman mbak Kartika, selalu 'berpacu dengan waktu'
untuk urusan memerah ASI di kantor :) Kalau diingat, repot banget memang,
tapi sangat-sangat tidak menyesal memutuskan kasih ASI eksklusif untuk
anak-anak saya :)

Dari pengalaman kasih ASI untuk Jovan (weaning waktu usia 2 tahun 1 minggu)
& Rena (sekarang 15 mos dan masih 'aktif' menyusui), makin bisa menyimpulkan
kalau memang rasa confidence sang mama yang harus terus-menerus dipelihara.
Pokoknya niat banget untuk hanya beri ASI saja sampai usia si kecil 6
bulan.  Kalau ketemu ibu2 lain yang punya baby usia sebaya anak saya at any
event, rasanya bangga deh bisa bilang kalau anak saya dapat ASI eksklusif
walau saya ibu bekerja :)

Konsekuensinya memang harus tetap ingat waktu merah (3x selama waktu kerja
kantor), konsumsi air lebih banyak lagi, acara after office hour agak
dibatasi dulu, kalau weekend/libur si kecil pasti ikut dibawa-bawa ke semua
acara. Juga selalu ingat prinsip 'supply and demand'. Makin sering ASI
dikosongkan (langsung dikonsumsi baby atau disimpan untuk stok), makin
banyak produksi ASI nya.

Untuk anak ke-2 saya, rasa PD saya mungkin bahkan melebihi kebutuhan saya
untuk konsumsi daun katuk, _Molocco_, dll. :)  Seingat saya, selama 6 bulan
itu malah 'nggak sempat' makan menu dengan daun katuk (dan memang juga
karena nggak suka).  Tapi produksi ASI tetap lancar.  Malah kalau lihat si
kecil lagi 'rakus' menyusui, jadi bisa bayangin kalau jumlah ASI juga lebih
melimpah lagi diproduksi, so nggak perlu khawatir dengan issue 'jumlah ASI
tidak mencukupi kebutuhan baby'.  Mungkin ini ada pengaruhnya dengan hormon
dan antusias saya untuk tetap memberikan ASI.

Nggak lama lagi Jason sudah usia 6 bulanan dan sudah mulai siap dengan
makanan pendamping ASInya.  Jangan menyerah ya, mbak ... :)

happy breastfeeding,
Sylvia - mum to Jovan & Rena

Kartika Nusantari (PS - ENVIRONMENT) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dulu aku perah ASI tiap 3 jam sekali (klo aku jam 10, jam 13, jam 16).
Sebelum merah minum susu menyusui dulu hangat2, abis merah minum air
putih.
Makan yg banyak (hehe.. makanya blm kurus2), jgn stress, trus tiap hari
makan sayur daun katuk (sampe nanam di belakang rumah).

----- Original Message ----
From: Yuwenta Hendrika <[EMAIL PROTECTED]>
To: balita-anda@balita-anda.com
Sent: Wednesday, 3 January 2007 3:05:29 PM
Subject: [balita-anda] ( Tanya ) Gimana sich bisa ada ASI banyak ?


Dear All,

Setelah balik dari cuti melahirkan, akhirnya diriku kudu harus meres asi
neh.
Sebelumnya udah sich ... buat stock pas aku kerja.
Nah, bagi2 info dunk bagaimana supaya hasil perasan asi bisa banyak :))
Lagi bercita2 pengen asi ex neh selama 6 bulan minimal.
Tapi kalo liat hasil perasan asi ku selama jam kerja cm dapet krg lebih
300-an ml hmm....rada ragu jadinya :((
sedangkan anakku pas ditinggal kerja sampe aku pulang kerja bisa minum
antara 600-720ml.
Lama2 stock difreezer dah perlahan berkurang.

<deleted>

Kirim email ke