Aduh jadi sedih mendengarnya.... Ini juga imunisasi Hib yang kemarin aq tanyakan di BA,,,mengenai dampaknya,,, n ternyata udah baca sendiri true story-nya jadi pingin cepat-cepat kasih imun buat anakku (*jadi takut sendiri coz blon sempat*) buat orang tua si kecil yang sedang dapat musibah...saya hanya bisa berdo'a semoga sikecil dapat jalan dr Alloh SWT agar cepat sembuh.... dan utk orang tuanya semoga diberi kesabaran dan rahmatNya.....Amiiin...Amiin.... Maap hanya bisa bantu do'a karena masih kurang info n malah butuh info Trims Naning
Sylvia Radjawane <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hi pak Rahman/pak Rizky, Firstly, titip salam simpati saya untuk orang tua si kecil yang sedang hadapi tough times seperti ini .... :( Cuma sekadar kasih sedikit masukan untuk ortu si kecil (in case belum dicoba). Walau pasti nggak mudah tapi upayakan untuk sharing informasi selengkap-lengkapnya kepada ahli medis yang menangani si kecil. Kalau memang (diagnosa) Encephalitis ini diduga bawaan sejak lahir (congenital encephalitis) dan baru terdeteksi sekarang, ortu (khususnya ibunya) bisa kasih info tentang riwayat kesehatan dan riwayat kehamilan dan persalinannya (mis. kelahiran prematur, ada sedikit kelainan saat USG, hasil treatment test TORCH yang tidak tuntas,dll.) Kalau perlu kontak lagi dokter keluarga, dokter kandungan atau DSA yang pernah menangani si kecil dan ortunya. Kalau memang diduga indikasi penyakit ini baru saja terjadi, mungkin perlu dishare lengkap juga juga history kesehatan, kontak lingkungan, dan imunisasinya si kecil (siapa tahu ada yang terlewat mengingat usianya yang 8 bulan dan masih masuk golongan jadwal 'sibuk' imunisasi). Kadang, informasi 'simpel' seperti ini justru membantu para ahli medis untuk melakukan treatment, dan tidak perlu harus menempuh 'trial-error' yang makan waktu dan resiko efek samping treatment dan komplikasi . Seperti yang sudah dishared para parents lewat artikel Encephalitis, penyebabnya, kapan dan gimana si kecil 'bisa terinfeksi' bisa beraneka ragam. Kalau mungkin ada input yang 'walau kelihatannya nggak ada hubungannya' tapi punya 'benang merah' dengan kasus penyakit si kecil, para ahli medis pasti bisa sangat terbantu, apalagi dalam kondisi 'berpacu dengan waktu dengan resiko kerusakan organ otak', Kedua RS pasti sudah melakukan SOP yang tepat untuk menangani kasus si kecil. Upayakan untuk tetap dapat updated info (kalau perlu minta dikomunikasikan bukan dalam bahasa medis) tentang treatment apa aja yang sedang /akan dilakukan dari dokter yang menangani. Kalau memungkinan juga advise dari DSA sub. special bedah/syaraf. Juga info seputar pengobatan oral, test penunjang, hingga kemungkinan operasi, mengingat kasus si kecil selama ini telah ditangani oleh 2 macam RS yang mungkin punya jenis pendekatan kasus yang berbeda juga. Kalau memungkinkan juga dan memang diizinkan, tetap jaga kontak fisik dengan si kecil. Belaian, senandung, genggaman tangan, bahkan kalau mungkin digendong atau disusui tetap dilakukan ortunya. Somehow, ini sangat berarti banyak untuk perkembangan kondisi si kecil. Doa saya untuk kondisi kesehatan si kecil, Sylvia - mum to Jovan & Rena On 1/9/07, Rahman Gunawan wrote: > > teman-teman, > ada teman saya tanya mengenai Encephalitis, mohon saya juga dibantu krn > informasi yang didapat masi sangat sedikit. > terimakasih atas perhatian nya. > > rgds, > rahman > > > From: Rizky Christianto [mailto: [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, January 09, 2007 7:22 AM > To: Rahman Gunawan > Subject: Encephalitis > > > Dear Mas Rahman, > > Ini Rizky, mudah2an masih inget sama saya, dulu kita ketemuan di parkiran > KC untuk barter lampu H4 :-). > Gini Mas, saya liat di setiap bawah email Mas Rahman ada balita-anda.com, > jadi saya mau tanya mengenai balita. > > Anak temen kantor saya berusia 8 bln diprediksi menderita encephalitis. Di > > ICU Graha Medika sekitar 4 hari, terus dipindahkan ke ICU Hermina Daan > Mogot baru ketauan kalo menderita encephalitis. Saat ini masih di ICU > Hermina dgn kurun waktu sekitar 1 minggu. Berbagai anti virus tampaknya > sudah diberikan, tetapi setiap masih sering terjadi tremo, tangannya > bergetar seperti kejang, tatapan mata masih tampak kosong. > > Dokter memprediksi kerusakan otak yg cukup parah dan posibility balik > kembali normal sekitar 10%. Kedua orang tua nya kasian sekali sampai shock > > mendengar berita itu. Mungkin Mas Rahman bisa kasih masukan utk kasus > ini... > > __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com