Menurut saya rumah tangga merupakan harta tak ternilai , seringkali kita menyadari betapa mahalnya harga sebuah rumah tangga di saat kita sudah merasakan hilangnya kehangatan rumah tangga. Saya sebagai kepala rumah tangga, selalu berusaha memegang komitmen demi langgengnya rumah tangga. Saya pribadi tidak setuju dengan penyakit masyarakat seperti TTM. Kebetulan istri tidak bekerja , jadi dapat mengurangi kekawatiran bahwa istri memiliki TTM, tinggal menjaga hati saya agar tidak membagi perhatian kepada pihak di luar rumah tangga. Walaupun istri di rumah tidak menjamin bahwa tidak akan punya TTM, namun setidaknya menurut saya lingkungan rumah dapat lebih terhindar dari penyakit TTM di banding lingkungan kantor. Untuk rekan lain yang istri bekerja di kantor karena tuntutan keadaan financial , mungkin dapat dibantu dengan selalu membuka komunikasi dengan suami , agar suami dapat mengetahui segala kegiatan istri , dengan maksud menjaga keselamatan dan keutuhan rumah tangga. Dan suami hendaknya selalu memberi perhatian kepada istri dalam segala hal, agar istri merasa bahwa sang suami sangat menyayanginya. Mungkin rekan milist ada yang berbeda pendapat dengan saya. Sandy
Tante_Nanik <[EMAIL PROTECTED]> wrote: http://www.republika.co.id/kolom_detail.asp?id=279234&kat_id=16 Mengantisipasi Bencana Rumah Tangga Cut ... --------------------------------- Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/