8 PENYEBAB SI KECIL MULAI SULIT MAKAN
 
 
Senangnya hati setiap orang tua kala melihat bayinya yang masih berusia 5-7 
bulan menyantap bubur susu maupun bubur saringnya dengan lahap. Begitu juga 
saat si kecil sudah mulai diperkenalkan dengan nasi tim yang diblender. "Pintar 
anak Bunda. Makannya hebat, jagoan deh," begitu puji si ibu setiap kali bayinya 
yang berusia 9-10 bulan menyantap bersih isi mangkuk berupa tim lengkap dengan 
lauk ayam, kacang hijau, wortel dan bayam atau kangkung. 
 
Namun begitu menginjak usia 11-12 bulan dan seterusnya hingga usia 3 tahunan, 
kebahagiaan semacam itu ada yang tinggal kenangan. Si kecil yang tadinya lahap 
makan kini mendadak susah makan. "Wah, jangan tanya deh gimana susahnya nyuapin 
anak seumur ini. Bisa masuk lima suap saja, sudah hebat!" Nada bicara semacam 
ini bukan dicari-cari lo, melainkan "ungkapan tulus" mayoritas orang tua. 
Sesabar apa pun orang tua atau pengasuh menyuapinya, acara makan seakan menjadi 
ajang "pertengkaran". Ada saja ulahnya. Dari yang selalu menolak makan dengan 
menutup rapat mulutnya, sampai menyembur-nyemburkan atau melepeh kembali 
makanan yang sudah berhasil masuk ke mulutnya. 
 
Hal ini tentu saja membuat orang tua waswas. Terlebih sebagai akibatnya berat 
badan si kecil susah sekali naik. Padahal di usia ini anak justru perlu 
mendapat asupan gizi lebih banyak dibanding saat bayi. Pasalnya, daya jelajah 
anak semakin luas mengingat dia sudah bisa berjalan. Otaknya pun "lapar" untuk 
mendapatkan berbagai masukan mengenai hal-hal baru melalui berbagai stimulasi. 
Akan tetapi, papar dr. Nuraini Irma Susanti Sp.A., keadaan seperti ini seakan 
diputarbalikkan oleh aneka mitos yang banyak diyakini masyarakat. Seperti, 
"Kalau anak mau jalan, biasanya memang susah makan. Wajar aja kalau badannya 
jadi kurus." Atau, "Enggak usah cemas, itu tandanya anak mau pintar." 
ALASAN MENOLAK MAKANAN
 
Biasanya, kata dokter yang berpraktek di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan ini, 
anak mulai mendapat makanan tambahan dan susu pendamping ASI di usia 6-7 bulan. 
Semakin bertambah usianya, seperti saat memasuki usia 9 bulan, maka porsi 
makannya harus lebih besar dibanding ASI. Biasanya, anak mendapat tiga jenis 
makanan dalam satu hari, yakni makanan padat, susu tambahan pendamping ASI, 
maupun ASI itu sendiri. Dalam menjalani kebiasaan baru ini, bisa saja anak 
mengalami hal-hal yang membuatnya enggan menyantap makanan. Inilah alasannya:
 
1. Tak pernah benar-benar lapar
Tak heran jika makanan yang terdiri atas tiga kali makanan utama dan dua kali 
makanan selingan membuatnya kenyang. Jadi ketika waktu makan yang berikutnya 
tiba, ia belum benar-benar lapar. Ditambah lagi rutinitas makan dan minum susu 
yang bisa membuat anak bosan. Hal seperti ini akan terbawa terus hingga masa 
batita awal. Namun orang tua sering lupa dan menganggap perilaku menolak atau 
melepehkan makanan sebagai masalah besar. 
2. Mulai punya selera terhadap rasa 
 
Yang juga kerap terlupakan, di usia batita ini rasa ingin tahu anak sudah 
semakin besar. Ia sudah punya selera tersendiri terhadap makanan. Itulah kenapa 
makanan anak usia ini tidak boleh disamakan dengan makanan bayi yang tawar. 
Tidak ada salahnya memberikan rasa-rasa tertentu yang dia sukai ke dalam 
makanannya, seperti garam dan gula. Apa citarasa yang disukai anak, tugas orang 
tualah untuk menemukannya.
 
3. Bosan tekstur yang halus dan campur aduk 
 
Rasa bosan bisa juga muncul dari tekstur. Bukan mustahil anak bosan atau sudah 
merasa mual dengan makanan lunak dan campur aduk seperti makanannya semasa 
bayi. Dengan demikian orang tua mesti cerdik dalam menyiasati olahan dan 
penyajian makanan. Variasikan sedemikian rupa agar anak tetap suka makan, 
misalnya dengan memisah-misahkan lauknya dan memblender berasnya saja lebih 
dulu sebelum diolah.
 
4. Munculnya sikap negativistik 
 
Sikap negativistik yang menjadi ciri usia batita antara lain ditandai dengan 
sikap penolakan terhadap rutinitas yang selama ini wajib dijalani anak. Namun, 
lantaran khawatir kecukupan gizi anak tidak terpenuhi, orang tua biasanya makin 
keras memaksa anaknya makan. Padahal cara ini justru harus dihindari. 
 
Asal tahu saja, semakin dipaksa anak usia ini justru akan makin ngotot 
melakukan perlawanan sebagai wujud negativistiknya. Realisasinya apalagi kalau 
bukan penolakan terhadap makanan. Bisa dimaklumi kalau ada orang yang sampai 
dewasa emoh makan nasi atau sama sekali tak menyentuh daging. Bisa jadi sewaktu 
masih kecil yang bersangkutan sempat mengalami trauma akibat perlakuan orang 
tuanya yang selalu memberinya makan secara paksa.
 
5. Mulai cari perhatian 
 
Cari perhatian biasanya ditunjukkan dengan mudahnya anak melahap makanannya 
saat disuapi pengasuh sementara selagi disuapi orang tuanya malah jual mahal.
 
6. Mulai eksplorasi ke mana-mana
Ketika sudah mahir berjalan, anak akan lebih mengutamakan kegiatan eksplorasi 
ketimbang acara makan. Lihat saja cara bermainnya yang disertai gerakan 
berjalan, memanjat, atau berlari seolah tidak pernah lelah. Tak heran jika 
acara makan dianggapnya sebagai kegiatan buang-buang waktu, apalagi kalau 
diminta duduk diam. 
7. Sedang sakit 
 
Tidak mau makan yang disebabkan alasan medis biasanya disertai ciri-ciri badan 
lemas, sering demam, bolak-balik diare, berat badannya tak bergerak naik atau 
malah mengalami penurunan, dan adanya perubahan tingkah laku. Kalau semula anak 
terlihat aktif, riang dan "cerewet", maka di kala sakit ia lebih suka diam dan 
terlihat malas-malasan. 
 
Kalau anak menunjukkan gejala seperti itu, tentu harus segera diperiksakan ke 
dokter. Sebab dilihat dari indikasinya, besar kemungkinan problema sulit makan 
ini disebabkan radang tenggorok, lambung terganggu, atau malah kena vlek 
paru-paru, bahkan TBC.  
 
8. Kebanyakan diberi camilan manis dan gurih Bisa juga anak tampak lemas tapi 
tidak memperlihatkan gejala sakit. Yang seperti ini, menurut Nuraini, boleh 
jadi akibat tidak tercukupinya asupan kalori dari makanan padat. Anak yang 
sulit makan seperti ini biasanya punya kebiasaan makan yang salah. Semisal, 
belum apa-apa anak sudah dijejali susu, permen, cokelat, atau snack yang 
mengandung MSG. "Sekalipun mengenyangkan, makanan seperti ini jelas-jelas tidak 
bisa memenuhi angka kecukupan gizi si kecil. Karena sudah merasa kenyang, 
jangan salahkan bila ia cenderung menolak makanan padat." 
KIAT KREATIF MENGATASINYA  
 
Nuraini mengakui bahwa mengatasi batita yang susah makan memang bukan masalah 
gampang. "Makanya saya selalu mengingatkan orang tua pasien untuk senantiasa 
bersabar dan kreatif." Mencoba bersabar memang tidak mudah karena umumnya orang 
tua lebih gampang kesal dan putus asa menghadapi si kecil yang tidak lagi 
kooperatif. Beberapa tips berikut bisa dicoba untuk diterapkan di rumah: 
 
* Sebelum memberi makan, cicipi dulu makanan tersebut. Kalau menurut kita tidak 
enak, ya jangan paksa anak menikmatinya. 
 
* Kombinasikan rasa asin dan gurih dari lauk pauk secara pas dengan rasa asam 
dan manis dari buah-buahan. Ini semata-mata supaya makanan tersebut enak untuk 
dicecap, harum ketika dicium, dan menggugah selera. 
 
* Variasikan hidangan setiap kali makan, baik dari pilihan bahan makanannya 
maupun penyajiannya. 
 
* Begitu juga pilihan peralatan makan. Manfaatkan bentuk, gambar dan 
warna-warna menarik kesukaan anak. Sementara penyajiannya bisa diakali dengan 
tampilan yang lucu dan menarik seperti hiasan dari tomat, wortel, sayur atau 
irisan telur di atasnya.
 
* Soal lauk pauknya, berikan seperti apa yang dimakan anggota keluarga lainnya. 
Jangan membatasi dengan hanya memberinya olahan hati ayam, wortel dan bayam. 
Kacang merah yang ditumbuk, sup kacang hijau atau kacang polong sah-sah saja 
dicampur dengan ikan, daging sapi atau ayam maupun telur. Yang harus diberikan 
secara terbatas dan hati-hati sebetulnya hanyalah jenis lauk pauk yang 
mengundang alergi seperti ikan laut, udang, dan telur.
 
* Bangun pula suasana makan yang menyenangkan. Bila perlu libatkan anak. Kalau 
anak suka makan sambil diiringi musik, why not? Kalau anak bisa lahap sambil 
main mobil-mobilan, ya tidak apa-apa. "Asalkan lambut laun seiring dengan 
bertambahnya usia, anak harus digiring untuk tahu bahwa di sini dan begini, lo, 
cara makan yang baik itu."
 
* Yang juga sering terjadi, gara-gara tidak mau makan, orang tua lantas 
"menggenjot" anaknya dengan asupan susu lebih banyak. Padahal pola seperti ini 
justru hanya akan membunuh nafsu makannya. Bagaimana pun, makanan padat penting 
bagi anak. Terutama sebagai latihan dan pembelajaran mengunyah sampai menelan 
makanan tanpa tersedak. "Tidak mungkin sampai dewasa ia hanya mengandalkan susu 
sebagai makanannya." Malahan, pemberian susu sebaiknya dikurangi secara 
bertahap.
 
* Hindari atau setidaknya kurangi pemberian makanan "alternatif" yang 
mengenyangkan seperti cokelat, dan sejenisnya. Kalau asupan karbohidratnya 
memang dianggap kurang, misalnya karena si anak tak suka nasi, berikanlah 
makanan alternatif yang kandungan zat gizinya setara. Bisa roti, makaroni, 
jagung, dan lain-lain.
 
* Berikan tambahan vitamin atau suplemen makanan yang dapat menutupi kekurangan 
zat gizi tertentu akibat ia sulit makan. Jangan lupa, konsultasikan dulu dengan 
dokter yang bisa menilai kebutuhan anak. Harus diingat bahwa vitamin/zat gizi 
yang terdapat dalam sumber nabati maupun hewani yang fresh jauh lebih baik dari 
vitamin/zat gizi sejenis yang didapat dari suplemen.
 
PERKEMBANGAN OTAK DAN FISIK
Nuraini menyangkal pendapat yang mengatakan perkembangan anak usia ini secara 
fisik memang sedang surut, sementara perkembangan otaknya meningkat pesat. 
"Yang benar, perkembangan otak dan fisik berjalan seiring. Untuk mendapatkan 
stimulasi, anak perlu eksplorasi dan agar bisa bereksplorasi ia memerlukan 
makanan berenerji yang bisa diandalkan untuk menghasilkan tenaga. Jadi, tipis 
kemungkinan anak bisa semakin pintar kalau fisiknya 
 
 
Salam
Ismaelia
 
·          Bisnis online dengan cabang di Malaysia , Indonesia , Brunei dan 
Singapore ?
        klik disini:: http://www.revell-indonesia.com//index.php?id=dede
·          Software Gratis? Segalanya serba Gratis?  Klik disini: 
http://www.10jt.com/?id=namura
·          My blog: http://ismaelia.blogonfly.com/
·          Mau Punya Toko Komputer? Klik disini: 
http://www.harcoku.com/?id=KomputerMurah
 hub email: mailto:[EMAIL PROTECTED]


        
        
                
___________________________________________________________ 
New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more at 
the Yahoo! Mail Championships. Plus: play games and win prizes. 
http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://mail.yahoo.net/uk 

Kirim email ke