rasdi wrote:
Untuk dinegara maju, orang hanya ingin membeli asuransi jiwa yang disebut term insurance atau asuransi berjangka alias
asuransi hangus, memang saat tidak ada klaim maka uang
tersebut hangus namun karena hangus, maka premi yang dibayar
akan sangat murah, bisa jadi 10 kali lipat lebih murah dari
pada asuransi investasi.


Misalnya, rencana pendidikan adalah sbb:

Pre-school :  2 tahun
TK         :  1 tahun
SD         :  6 tahun
SMP        :  3 tahun
SMA        :  3 tahun
Kuliah     :  5 tahun
---------------------
Total : 20 tahunMisalnya, bila kita menganggarkan Rp 1 juta per tahun maka (secara sederhana) kita akan memerlukan Rp 20 juta. Jadi bila memakai cara Term Life + Investment, maka:

o Kita harus menyiapkan investasi yang memberikan keuntungan bersih minimal Rp 1 juta/tahun selama minimal 20 tahun.

o Kita membeli asuransi jiwa berjangka (term life) dengan nilai pertanggungan minimal Rp 20 juta untuk masa kontrak minimal 20 tahun.


Saya mendukung apa yang ditulis oleh Bapak Rusdi. Namun kenyataannya, kita umumnya sulit untuk berdisiplin (menabung / berinvestasi). Makanya umumnya orang mengikuti asuransi yang mengandung unsur tabungan/investasi (misalnya asuransi pendidikan dan unik-link) atau mengikuti tabungan yang mengandung unsur asuransi (misalnya tabungan pendidikan).

Selain itu, secara umum, pengetahuan masyarakat akan seluk-beluk investasi juga rata-rata masih kurang memadai. Kalangan industri keuangan juga kurang melakukan pembelajaran kepada masyarakat.

Secara pribadi, saya mendukung usaha Pak Rasdi untuk menulis hal-hal yang berhubungan dengan masalah keuangan di BA.

Rgds.,
Erik

--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke