Wah, diskusinya jadi pindah milis nih Ibu Meutia... ;-) Tentang mentok yang setengah serius & becanda, saya bilang mentok jadi penerjemah atau auditor keuangan, karena tingkat kedalaman pemahamannya mentok sampai 7. Coba kalau dimaksimalkan sampai 10, mungkin bisa jadi profesor bahasa, atau direktur keuangan. Tentang kapan dimulainya impuls, sangat beragam tergantung minat dan kemampuan si anak. Saya sendiri termasuk early reading. Bahkan saya lupa kapan saya belajar mbaca (mungkin 3 tahun), yang jelas pas mau masuk TK (4 tahun) saya sudah membaca Kompas, dan seneng ngikutin seri Garth. Tapi saat itu tidak ada sedikitpun tekanan yang saya rasakan. Takutnya kalau ini dijadikan standar umum, bakal jadi kurang tepat. Kalau standar 3-4 tahun bisa baca diaplikasikan ke anak yang talentanya di bidang musik nggak bagus jadinya. Sama halnya mengaplikasikan standar 4 tahun bisa mainkan Sonata in C minor pada anak yang bertalenta matematika juga nggak cocok. Mungkin ada yang punya pengetahuan, kurikulum TK & SD di negara maju seperti apa ? Coba kita bandingkan di sini...
ps. kalau 5% aja IPK-nya segitu, gimana kalau dipake 10% ya... ;-) salam, Bapaknya Sekar. From: Meutia Miranti Halo, Saya nanggapi boleh ya? Setuju point tentang spesialisasi dan penelusuran minat, dan benar bahwa seharusnya nggak usah kita belajar sampai dalam di semua bidang.. Tapi.. (hehehe..) Tetap dimulainya impuls2 untuk mencari spesialisasi dan minat itu di masa balita.. Kenapa? Karena saat itulah potensi otak sangat luas terbuka.. Satu pernyataan Bapaknya Sekar yang membuat saya bertanya.. Kalo kuncinya adalah di spesialisasi dan penelusuran minat, menurut saya, profesi apa pun adalah baik, dan selama orang menyukai apa yang dia kerjakan, jangan dibilang itu "mentok".. (ini serius.. :-)) Satu hal yang mungkin kita berbeda kerangka pikirnya, adalah mengenai apa yang harus diajarkan ke anak.. Kalo Bapaknya Sekar bilang, mengingat sejarah ilmu peradaban, itu sih saya juga nggak setuju.. Yang saya setuju, misalnya untuk belajar bahasa, tujuannya bukan belajar grammar (seperti waktu kita SMP), tapi lebih ke belajar mengungkapkan sesuatu dalam berbagai pendekatan.. efeknya dia bisa melihat satu permasalahan dari banyak sisi.. Soal kapasitas otak, saya pernah baca bahwa kebanyakan orang hanya menggunakan sebagian kecil otaknya.. (kalo nggak salah sekitar 5% gitu), so jangan khawatir memori space otak bakal abis.. Yang sayang sebenernya adalah memori otak itu dipake buat hal2 yang sebenernya gak perlu.. kalo ngambil contoh gue sendiri, banyak banget teks lagu yang gue inget, yang pengennya gue ganti sama hal2 yang lebih bermanfaat.. Udah ah, kepanjangan.. mohon maaf kalo ada yang kurang berkenan.. Peace, Meu --- Outgoing mail is certified Virus Free. Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com). Version: 6.0.512 / Virus Database: 309 - Release Date: 8/19/2003 --------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]