> Hati-Hati Konsumsi Obat Seks
> Obat yang mengandung metiltestoteron dan dicampur dengan bahan aktif
lainnya
> akan menimbulkan efek samping antara lain gangguan pada hati yang bisa
> mengakibatkan hepatitis bahkan kanker hati.
> Jika ada masalah kesehatan yang dirasa sangat meresahkan maka gangguan
> seksual bisa jadi adalah salah satunya. Akhir-akhir ini masalah gangguan
> seksual, terutama pada pria, semakin hangat dibicarakan. Mulai dari
> beredarnya obat, jamu, atau suplemen penambah gairah seksual yang
melanggar
> ketentuan sampai pro kontra soal kandungan kimia yang tersimpan di dalam
> 'obat kuat' tersebut. Belum lama ini, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen
> Kesehatan Indonesia (YPKKI) dr Marius Widjajarta SE mengungkapkan banyak
> sekali informasi yang berlebihan yang disampaikan produsen produk penambah
> gairah seksual kepada konsumen. "Malah cenderung ke arah penipuan,"
> paparnya.
> YPKKI mencatat puluhan produk-produk penambah gairah seksual yang
melanggar
> ketentuan tentang penandaan dan informasi sebagaimana diatur dalam PP No
72
> tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan serta
> Permenkes RI No.246/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat
> Tradisional .
> Tidak hanya itu, salah satu produk dengan merek dagang Methyl Testoteron
(PT
> Samco Farma Tangerang) dengan No Registrasi GKL 8321900501 A1 dengan
> komponen pokoknya methyltestoterone (MT) juga masih beredar.  Padahal
> berdasarkan SK Menkes No 725a/Menkes/SK/XI/1989 tentang Penilaian Kembali
> dan Penarikan dari Peredaran Obat Jadi yang beredar, penggunaan
> Metiltestoteron telah dilarang. Farmakolog dari FKUI dr Amir Syarif SpFK
> mengakui obat tersebut menimbulkan efek samping antara lain gangguan pada
> hati yang bisa mengakibatkan hepatitis bahkan kanker hati. Bila digunakan
> oleh mereka yang berusia 50 tahun ke atas bisa menyebabkan gangguan
> pengeluaran urin, jelasnya. Amir mengatakan produk penambah gairah seksual
> tersebut terdiri dari dua kelompok yaitu produk herbal dan produk modern
> yang seharusnya masuk dalam daftar G (dibeli berdasarkan resep dokter).
> Obat, kata Amir, meskipun produk herbal dia harus aman. Tetapi, selama ini
> obat produk herbal oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan )POM) hanya diuji
> bebas pencemaran. Ia menyarankan agar produk herbal setidaknya ada uji
> toksisitas akut, karena produk ini dibeli bebas oleh konsumen. Ia memberi
> contoh, ginseng di Cina sudah ada uji toksisitas. Bila penggunaannya lebih
> dari 3 gram per hari bisa menimbulkan ginseng abuse syndrome (hipertensi,
> tidak bisa tidur, gelisah, diare). Menanggapi ini, Kepala Badan POM Drs
> Sampurno MBA menyatakan pada tahun 2001 mereka telah menemukan sebanyak
155
> jenis 'obat kuat' tradisional, baik produk asing maupun lokal, yang tidak
> terdaftar.
> Contoh obat tradisional yang tidak terdaftar yang ditemukan Badan POM
antara
> lain: Big Men Super Oil, Biul Oil, jamaica Oil, Handsome Oil, Hy Sex For
> Men, Jamu Kuat Bersenggama, Japan Men Spray, Jelli Pelicin dan perangsang,
> Jerman Sex Tonic, Kayu Sanrego, Long Love Oil, Macho Men Tablet, Magic
Power
> Tissue, Oil Naga Cina Super, Oil Pay Thok for Lady, Oil Pfizer, Oil Super
> Strong, Pil Ajaib, Playboy Capsule, Pro Libido Capsul [USA], Rapat Vagina
> Mpot-mpot Super, Royal Jelly, Sari Rapat Sanrego, Sari Rapat Super Kapsul,
> Sexy Oil USA, Stud 007, Super Hot Kapsul [USA], Super Joss China Kapsul,
> Dragon Sex Kapsul, Darling Cream, Oil Macho Man, Oil Multifungsi, Oil
India,
> TV Oil, Viagra Oil, Wel Enjoy, Woman Oil, Tangkur Putih, Swordman sexual
> dragee, dan lain-lain.
> Mengenai MT yang masih beredar, menurut Sampurno obat tersebut sudah lama
> dilarang beredar. Itu kemungkinan ditemukan di pasar gelap. Di pasar gelap
> itu dapat ditemukan obat apa saja seperti obat palsu, obat substandar,
obat
> selundupan, obat ilegal, dan lain-lain.
> "Untuk penertiban di jalur gelap itu tidak semata-mata menjadi tugas Badan
> POM sebagai single player, tetapi harus lintas sektoral termasuk Pemda dan
> LSM. Informasi yang diberikan LSM sangat kita hargai," ungkapnya.
> Menurut Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan POM, Dra Aziza
Nuraini
> MM, obat yang mengandung MT sebagai kombinasi dengan vitamin dan mineral
> atau dengan yohimbin, papaverin, dan vitamin telah ditarik dari peredaran.
> "Ini berdasarkan keputusan Dirjen POM pada Oktober 1991 dengan
pertimbangan
> bahwa khasiat dan manfaat kombinasi tersebut untuk indikasi yang diklaim
> tidak terbukti secara klinis," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang
> diterima Republika akhir pekan lalu.
> Namun, MT sebagai komponen tunggal yang diindikasikan untuk defisiensi
> hormon endrogen tidak ditarik dari peredaran. "MT ini merupakan obat keras
> sehingga penggunaannya harus dengan resep dokter. MT sebagai sediaan
tunggal
> juga beredar di negara-negara lain seperti AS dan Kanada," jelasnya.
> Mengatasi masalah seksual pada dasarnya tidak sederhana sekedar dengan
> mengkonsumsi obat-obat penambah gairah seksual. Banyak sekali penelitian
> yang membuktikan bahwa masalah seksual melibatkan berbagai faktor,
termasuk
> psikologi penderita.
> Guru besar biologi kedokteran dan andrologi, Prof DR dr Nukman Moeloek
SpAnd
> dalam sebuah simposium di Jakarta beberapa waktu lalu mengungkapkan
> seksualitas merupakan proses kompleks yang melibatkan sistem neurologi,
> vaskuler dan endokrin. Secara individu, seksualitas melibatkan gabungan
> antara keluarga, lingkungan sosial, kepercayaan agama, dan terkait dengan
> faktor penuaan.
> Lebih dari 40 persen pria, lanjutnya, mempunyai masalah seksual di dalam
> hidupnya. Kejadian ini dapat bersifat alami, atau karena suatu penyakit
atau
> defisiensi hormonal sebagai suatu penyebab tunggal. Namun, paling banyak
> justru karena kombinasi antara faktor fisiologi dan psikologi. Menurutnya,
> penyakit seperti kencing manis yang tidak terkontrol, penyakit ginjal,
> ketagihan alkohol kronis, atherosklerosis (timbunan lemak di dalam
pembuluh
> darah) serta penyakit pembuluh darah lainnya merupakan 70 persen penyebab
> disfungsi ereksi (DE) pada pria.
> Selain itu, terdapat berbagai obat-obatan menyertakan efek samping DE. Di
> antaranya obat penurun tekanan darah tinggi, antihistamin (antialergi),
> antidepresan (opiat), obat penenang, obat penekan nafsu makan. Para ahli
> memperkirakan faktor kejiwaan menyebabkan 10 hingga 20 persen DE.
> Kemungkinan penyebab lain adalah merokok lantaran mempengaruhi aliran
darah
> vena dan arteri penis serta abnormalitas hormonal seperti kekurangan
hormon
> testosteron. Yang menarik, riwayat penggunaan obat penambah gairah seks
> justru bisa menjadi penyebab DE. Obat yang mempromosikan penyembuh DE
ilegal
> dengan penggunaan bahan aktif berbahaya maupun campuran antara fitofarmaka
> dan bahan aktif kimia sintesis menimbulkan reaksi cepat yang membahayakan
> derajat fungsi seksualitas tubuh, menjadi penyebab DE sekitar 25 persen.
> Penelitian juga dilakukan oleh androlog dari FKU Universitas Udayana Prof
DR
> dr Wimpie Pangkahila Sp And FAACS. Riset yang dilakukannya selama 2 tahun
> terakhir menunjukkan sebagian besar pria 'bermasalah' tidak ditemukan
> persoalan serius di dalam organ fungsi seksual dan organ terkait lainnya.
> Mereka hanya mengalami masalah psikologis dengan pasangan hidupnya.
> Karenanya, ia menyarankan agar semua pria yang mengalami gangguan DE
selalu
> berusaha untuk memperbaiki keharmonisan hubungan psikis dengan istrinya.
> Bukan lantas lari ke pengobatan alternatif yang jelas-jelas menyengsarakan
> diri sendiri. Pasalnya, iklan menyesatkan ini berhasil menyembuhkan
> pasiennya melalui sugesti, bukan dari terapi. n c11



---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke