Berinvestasi pada reksa-dana dapat dikatakan baik dan aman untuk jangka panjang, namun banyak pertanyaan perihal makluk apakah sesungguhnya reksa-dana ini.
Pemahaman reksa-dana sama persis dengan saat kita membeli mata uang dolar, dimana kita akan mendapat jumlah unit yang kemudian nilainya dapat dihitung berdasarkan kurs yang berlaku saat ini dimana pada rekdan akan disebut Nilai Aktiva Bersih (NAB). Sama seperti kurs, NAB akan berubah setiap hari dan kita bisa melihat nilai NAB melalui surat kabar seperti bisnis indonesia, harian tempo dll atau dari web-site perusahaan rekdan yang ada. Cara penjualan kembali sangat mudah, karena anda tinggal mengisi dan mengirim form yang ada dan kemudian dalam waktu paling lama (7 hr kerja) dana tersebut akan ditransfer ke rekening anda. Saat ini ada hampir 95 perusahaan reksa-dana, sedang penjualan reksa-dana bisa dibeli melalui bank atau mereka yang telah mempu- nyai sertifikat waper (wakil penjual reksa-dana) dari bapepam. Jenis reksa-dana ada 4 macam, pasar uang, pendapatan tetap, saham dan campuran yang membedakan jenis ini adalah hasil yang dicapai dan resiko yang ada. Secara teori maka untuk jangka panjang maka investasi dalam reksadana akan mengguntungkan seperti halnya dengan kurs dolar yang makin lama makin tinggi. Untuk memahami lebih dalam maka cara terbaik adalah dengan mulai mencoba dengan seminim mungkin, dengan dana Rp 100 rb pun anda sudah bisa memulai. Bagi Smart Parent yang ingin mencoba, saya akan membantu mengaplikasikan sekaligus mendampingi hingga memahami seluk beluk rekdan seperti yang sudah dicoba beberapa rekan di milis ba ini. Resiko terlambat akan anda alami sendiri, yang jelas dalam 3 thn terakhir ini rekdan telah memberikan hasil yang jauh diatas deposito, rekdan saham dapat mencapai 60% /thn atau rekdan campuran yang mencapai 40 % per thn alias 120% dalam 3 tahun. Salam melek finansial Rasdi