FYI.. temen yg ngalamin.. bukan rekayasa

---------- Forwarded message ----------
From: ciplok2 <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Mar 5, 2007 12:51 PM
Subject: Fwd:  [OOT] Pemalakan ala RS. Graha Media
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

--- In [EMAIL PROTECTED], "Sugimin Chen" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Hi all,

Just for sharing, pengalaman pribadi.


Tgl 26 Februari, 2007 istri saya daftar ke bagian USG RS. Siloam
Kebon Jeruk
(d/h Graha Medika) untuk bayi kami yg berumur 9 minggu atas saran
dari
dokter kandungan. Seperti biasanya istri saya diberi bukti
pendaftaran yg
berisi jadwal pemeriksaan (27/02/2007) serta biaya yg harus dibayar
sebesar
Rp. 350.000, istri saya protes melihat biaya yg tercantum karena
sebelumnya
istri saya sudah dua kali melakukan pemeriksaan USG (29/11/2006 &
19/12/2006) waktu usia kandungan 8 bulan dan biayanya hanya sebesar
Rp.
250.000 . Oleh suster dijelaskan bahwa per Januari 2007 harganya
sudah naik
jadi Rp. 350.000 alias naik 40% dari harga sebelumnya.



Tgl 27 Februari 2007, setelah pemeriksaan USG dan ingin melakukan
pembayaran, kita terkejut dengan biaya yg harus dibayar yaitu
sebesar Rp.
650.000 alias hampir dua kali lipat dari harga yg tercantum di bukti
pendaftaran. Kita protes ke kasir karena biaya yg tidak masuk akal
ini,
jawaban dari kasir adalah dia hanya ikut cetakan komputer, soal
harga hanya
suster yg mendaftar yg tahu dan kita dipertemukan dengan suster yg
melakukan
pendaftaran. Alasan dari suster lebih tidak masuk akal lagi seperti
karena
cetakan USG berwarna, setelah kita tunjukkan hasil laporan USG
sebelumnya yg
juga berwarna (kebetulan kita bawa) si suster lagi lagi kasih alasan
yg
tidak masuk akal yaitu karena kita minta keringanan waktu USG
sebelumnya,
kita TIDAK pernah minta keringanan apa pun selama kita memakai jasa
di RS
ini, kita siap untuk bayar tapi kita tidak siap dengan biaya-biaya
yg tidak
masuk akal.



Ternyata rumah sakit sekelas Siloam tidak ada standar harga dalam
pelayanan
malahan harga ditentukan oleh suster yg melakukan pendaftaran dan
kita bisa
tawar menawar (adu mulut) seperti di pasar kaki lima kalau berhasil
ya
syukur kalau tidak ya berarti kita harus siap dipalak. Mohon
penjelasan dari
pihak manajemen.



Papa Jaycent Chen

--- End forwarded message ---

Kirim email ke