Makin Banyak Suami-Istri Ingin Pisah Ranjang
Selasa, 13 Maret 2007 | 07:16 WIB 

TEMPO Interaktif, London:


Pisah ranjang biasanya dianggap sebagai salah satu indikasi bahwa perkawinan 
sedang bermasalah. Tapi yang terjadi sekarang sebaliknya: Makin banyak pasangan 
di Amerika Serikat yang menganggap bahwa pisah ranjang justru perlu untuk 
mempertahankan perkawinan. 
Sebuah survei yang dilakukan Asosiasi Nasional Pembangunan Rumah - semacam 
organisasi Real Estate Indonesia di sini - menunjukkan makin banyak pasangan 
yang ingin rumah mereka memiliki dua tempat tidur utama: satu untuk suami, satu 
lagi untuk istri. Trend ini cukup kuat, sehingga Asosiasi memprediksi, pada 
tahun 2015 nanti, 60 persen dari rumah-rumah baru di Amerika akan memiliki 
kamar suami istri yang terpisah. "Trend permintaan pasar soal ini akan terus 
berlanjut," kata Gopal Ahluwalia, juru bicara Asosiasi seperti dimuat BBC 
Online Selasa (13/3).
Mengapa mereka perlu kamar terpisah? Ada banyak penyebabnya. Kecenderungan 
suami yang ngorok saat tidur, misalnya. Atau, suami atau istri yang sering 
bangun malam hari untuk ke kamar mandi juga dianggap sebagai gangguan bagi 
pasangannya, sehingga lebih baik mereka memilih tidur di kamar lain. "Dan ini 
tak ada hubungannya dengan soal keharmonisan hubungan seksual mereka," kata 
Stephanie Coontz, konsultan masalah perkawinan kepada The New York Times. BBC

http://www.tempointeraktif.com/hg/kosmo/2007/03/13/brk,20070313-95347,id.html

Kirim email ke