dari member BA ----- Forwarded by sefty YMKI/YAMAHA on 03/15/2007 04:30 PM -----
03/15/2007 04:28 PM To [EMAIL PROTECTED] cc Subject FW: Jum'at 16-03-07, di Radio Sonora jam 09 s/d 10 pagi ttg Pengawet Makanan Dear Bu Sefty, Mohon bantu bisa kirimkan info ini ke milis BA, semoga bermanfaat khususnya bagi ibu-2 dirumah. Salam, OP >From: "Oberlins P" <[EMAIL PROTECTED]> > > >Dear All, > >Bagi mereka yg bisa mendengarkan radio, silahkan dengarkan Topik menarik >ttg >Pengawet Makanan oleh Prof.DR. Daniel Saputra - Guru Besar di Univ. >Sriwijaya Fakultas Pertanian Palembang. > >Semoga bermanfaat. > >Salam sehat selalu, >Oberlins P. S.4/2 > > >FYI > >----- Original Message ----- >From: [EMAIL PROTECTED] > >-cut- >(See attached file: Daniel Saputra - Kompas 13032007.pdf) > > >Salam, >Alimanto - Jkt > > >Message from <[EMAIL PROTECTED]>@googlegroups.com received on >03/13/2007 07:59 AM > > >artikel di hal.16 Kompas >Selasa, 13 Maret 2007 > >Daniel dan Pengawet Makanan > >Bm Lukita Grahadyarini > >Pengawetan makanan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan tidak >membahayakan kesehatan. Itulah yang diyakini Daniel Saputra (48) sehingga >membuatnya tekun untuk mengembangkan teknologi pengawetan makanan tanpa >memakai bahan-bahan pengawet . > >Daniel melakukan penelitian bagaimana mengawetkan dengan cara memberikan >perlakuan khusus untuk meningkatkan nilai ekonomis suatu makanan. Jika >produsen memakai ilmunya, niscaya pemasaran produk makanan akan optimal. > >Salah satu makanan yang diawetkannya adalah pempek. Penganan khas >Palembang yang dibuat dari pati tapioka dan daging ikan itu biasanya hanya >tahan disimpan selama satu hari. Lebih dari satu hari disimpan, pempek >segar akan berlendir dan basi. > >"Masa simpan pempek yang singkat itu disebabkan aktivitas mikroorganisme. >Akibatnya, pempek menjadi sulit dibawa untuk oleh-oleh ke tempat yang jauh >dari Palembang, dan mengurangi nilai ekonomisnya," tutur Daniel. > >Daniel yang kini menjabat Ketua Laboratorium Teknik Biosistem dan >Pengolahan Pangan Universitas Sriwijaya (Unsri) menerapkan teknik >pengawetan makanan dengan pasteurisasi dan pengemasan menggunakan kantong >plastik permeabilitas rendah (nilon) yang telah disanitasi. > >Resepnya, pempek yang siap dikonsumsi atau setengah jadi dikukus sekitar >15 menit untuk membunuh mikroorganisme. Pempek dalam kondisi panas itu >kemudian dikemas dengan kantong plastik nilon dan disegel. > >Pempek lalu didinginkan mencapai suhu 20 derajat Celsius selama 20 menit >sampai 40 menit agar ruang di dalam kemasan menjadi vakum dan pempek >menempel ketat pada plastik. > >"Dengan metode ini, masa simpan pempek dapat meningkat menjadi lima hari >jika disimpan dalam suhu ruangan, dan bisa mencapai satu bulan jika >disimpan dalam suhu lemari es," kata Daniel, yang juga guru besar teknik >pertanian Unsri. > >Mengawetkan sayuran > >Sebelum menemukan cara pengawetan pempek, Daniel telah menciptakan >teknologi osmosis-puffing untuk mengeringkan sayur dan buah-buahan potong. >Dengan temuannya itu, rasa, warna, dan mutu sayur dan buah potong bertahan >lebih lama dan menyerupai bentuk awal. > >Bersama dengan beberapa peneliti lainnya di Fakultas Pertanian Universitas >Sriwijaya, ia juga mengawetkan sayuran dan buah dengan memakai kantong >nilon multilapis. Sayuran dan buah segar disimpan di kantong plastik nilon >yang diberi ventilasi sedemikian rupa untuk mengatur konsentrasi gas di >dalam kemasan. > >Beberapa buah yang sudah dapat diawetkan antara lain duku, mangga, >manggis, dan pisang mas. Duku yang semula hanya awet tiga hari bisa >menjadi dua minggu. Masa simpan manggis yang biasanya satu minggu bisa >meningkat menjadi satu bulan, sedangkan pisang mas bisa mencapai dua >bulan. > >Pria yang dibesarkan di lingkungan keluarga pegawai negeri ini sebelumnya >tidak pernah berencana untuk terjun ke teknologi pengawetan makanan. >Penggemar otomotif ini awalnya lebih banyak menerapkan ilmunya pada >aplikasi mesin-mesin pengolahan makanan. > >Berbekal ilmu itu, ia lalu merasa tertantang untuk mengembangkan >pengawetan makanan tanpa pengawet guna meningkatkan nilai ekonomis produk >makanan. "Prinsipnya, benda yang tidak terkena oksigen dan terkontaminasi >dengan mikroorganisme akan awet," tutur Daniel. > >Keseriusan dan ketekunan itu mendorong dia mengurus hak paten untuk hasil >penelitiannya, antara lain pengawetan pempek, kuah cuka pempek, sayur, dan >buah pada tahun 2004, serta pengeringan sayur dan buah potong pada tahun >2003. > >Selain itu, pada tingkat internasional dia juga mendaftarkan hak paten >untuk pembuatan alat pendeteksi waktu pemotongan keju tahun 1994 dan paten >untuk puffing sayuran tahun 1992. > >Obsesinya kini adalah menularkan hasil temuannya itu ke perajin makanan di >Sumsel, khususnya pempek, guna mengoptimalkan pemasaran produk makanan itu >ke daerah-daerah lain. > >"Jika perajin pempek menerapkan pengawetan pempek tanpa pengawet, kelak >pempek bisa dibawa sebagai oleh-oleh ke tempat-tempat yang jauh," kata >pria kelahiran Padang Sidempuan, Sumatera Utara, ini. > >Dalam kesehariannya, suami dari ahli gizi dan farmakologi Linianti D >Oswari ini mengaku sangat menghindari makanan yang diawetkan dengan bahan >pengawet. "Lebih baik, makan masakan yang segar-segar," tutur bapak tiga >anak yang mengaku lebih senang makan masakan dari rumah ketimbang membeli >makanan jadi. > >_________________________________________________________________ >Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! >http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ > > >--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ >Untuk mengirim pesan ke grup ini, kirim email ke >"[EMAIL PROTECTED]". >Jangan lupa sertakan nama dan alamat rumah (blok/nomor rumah). >Untuk menghemat ruang penyimpanan, hilangkan email-email sebelumnya pada >saat anda menjawab/mereply suatu topik, kecuali email yang akan dibalas. >Moderator akan meminta anggota menghentikan topik bahasan apabila dipandang >tidak produktif untuk kepentingan Warga Blok S. >-~----------~----~----~----~------~----~------~--~--- > _________________________________________________________________ With tax season right around the corner, make sure to follow these few simple tips. http://articles.moneycentral.msn.com/Taxes/PreparationTips/PreparationTips.aspx?icid=HMFebtagline