nanya dunk, Soda kue ini apa ya? nyarinya dimana ya?
----- Original Message ---- From: Naning Dwiyanti <[EMAIL PROTECTED]> To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Monday, March 26, 2007 11:10:28 AM Subject: Re: [balita-anda] MUNGKINKAH MEMILIH JENIS KELAMIN hehehe.. Trims..trims...ya semakin lengkap aja file tentang pilihan jeniss kelamin tinggal prakteknya doank, di waktu yang tepat (ups...hehehe..) On 3/26/07, Lif Rahayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Tuh kan, yang saya bilang sebelumnya bener: > 1. Anak laki-laki, dibasuh pake soda kue > 2. Anak laki-laki, mesti dalem mbook > 3. Anak laki2, istri mesti puassssss.... > 4. Anak laki2, jangan sering2, jarang ajaa ...hehehehe. > > Tapi saya sendiri belum praktekkan jeeeee..... > > Mama Nayma > > > On 3/26/07, Gopina Goham <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > re-send, lagi ngubek2 inbox.. > > > > ---------- Forwarded message ---------- > > From: suyanti <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Jul 27, 2006 2:35 PM > > Subject: [balita-anda] MUNGKINKAH MEMILIH JENIS KELAMIN > > To: balita-anda@balita-anda.com > > > > > > Dari Nakita > > > > > > MUNGKINKAH MEMILIH JENIS KELAMIN > > Secara medis, memilih jenis kelamin bayi sudah sangat dimungkinkan. > Bahkan > > dengan mengenali sifat sperma, upaya yang lebih praktis dapat dilakukan > > sendiri oleh suami-istri. > > > > "Sssst, kalau kepengin anak laki-laki, waktu berhubungan minta saja > > suamimu > > pakai sepatu boot. Lalu posisi saat berhubungan harus miring ke kanan. > > Pasti > > deh nanti anaknya 'jagoan'!" Saran tersebut terdengar lucu, tapi itulah > > salah satu mitos tentang cara mendapatkan anak berjenis kelamin > laki-laki. > > Masih banyak mitos lainnya, semisal jenis kelamin anak pertama > tergantung > > pada siapa yang jatuh cinta lebih dulu. Bila si ayah yang duluan jatuh > > cinta > > pada ibu maka pasangan tersebut akan dikaruniai anak laki-laki. Begitu > > juga > > sebaliknya. > > > > Kondisi ibu yang sedang mengandung pun dipercayai merupakan cerminan > jenis > > kelamin janinnya. Bila wajah ibu terlihat pucat tetapi rajin berdandan > > kemudian bentuk perutnya mirip telur dan condong ke bawah diyakini > > janinnya > > berjenis kelamin perempuan. Namun, bila wajah ibu terlihat kusam, malas > > berdandan, penuh jerawat, penampilannya cuek, dan bentuk perut menonjol > ke > > atas maka bayinya laki-laki. > > > > Tak cuma kita di Indonesia saja yang mengenal mitos-mitos seperti itu. > > Masyarakat Jepang pun punya kepercayaan-kepercayaan serupa. Mereka > > misalnya > > percaya bahwa jenis kelamin anak yang bakal lahir bisa diramal dari bulu > > kuduk anak sebelumnya. Jika bulu kuduknya menyebar, maka anak berikutnya > > pasti laki-laki. Namun bila bulu kuduk anak sebelumnya menyatu, maka > anak > > berikutnya perempuan. > > > > Yang jelas, munculnya mitos-mitos itu menunjukkan adanya tuntutan pada > > sebagian orang untuk mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu. > > Tuntutan yang ada kemudian memunculkan spekulasi tentang apa jenis > kelamin > > anak yang akan lahir. Dari situlah mitos terbentuk. Belum lagi mitos > > mengenai cara-cara mendapatkan anak laki-laki atau perempuan dari yang > > kedengarannya masuk akal hingga yang tidak. Umpamanya, untuk mendapatkan > > anak perempuan, ibu harus banyak makan makanan yang manis-manis. Hal ini > > tentu berlawanan dengan anjuran dokter, karena makanan manis bisa memicu > > timbulnya penyakit, seperti diabetes dan hipertensi. > > > > CARA MEDIS > > > > Kini, ketika ilmu kedokteran sudah semakin maju dan mitos sering > terbukti > > salah, lebih bijaksana bila keinginan memilih jenis kelamin anak > > dikonsultasikan pada ahlinya. Dr. Nugroho Setiawan MS, Sp.And., > mengatakan > > meski keberhasilannya tidak 100%, secara medis pilih-pilih jenis kelamin > > anak sudah dimungkinkan. "Kegagalan bisa saja terjadi karena semua > metode > > hanya dapat meningkatkan persentase keberhasilan. Tidak ada yang bisa > > menjamin 100 % bahwa nanti yang keluar pasti bayi laki-laki atau bayi > > perempuan," ujar ahli andrologi dari Klinik Grasia Jakarta ini > > Berikut beberapa teori ilmiah sekitar cara mendapatkan anak dengan jenis > > kelamin tertentu yang dipaparkan Nugroho: > > > > * Teori Akihito > > > > Disebut demikian karena konon yang menemukan adalah kaisar Jepang > > Hirohito. > > Lalu sang putra mahkota, Akihito, menerapkan teori ini dan berhasil > > mendapatkan 2 putra dan 1 putri, sesuai dengan keinginannya. Pada > intinya > > teori ini berdasarkan pada penghitungan masa ovulasi (pengeluaran sel > > telur) > > istri. > > > > Seperti diketahui, laki-laki dalam hal ini sel sperma ada yang memiliki > > kromosom seks jenis X dan Y. Sedangkan wanita punya 2 kromosom seks yang > > sama yaitu X dan X. Bila dalam berhubungan intim, sperma X membuahi sel > > telur maka terjadilah pertemuan kromosom X dengan X, sehingga yang > didapat > > adalah bayi perempuan (XX). Sebaliknya bila sperma Y yang membuahi sel > > telur, maka kromosom Y akan bertemu kromosom X sehingga akan mendapat > bayi > > laki-laki (XY). Jadi intinya, anak laki-laki bisa diperoleh jika sperma > Y > > lebih dulu membuahi sel telur. Sedangkan untuk mendapatkan anak > perempuan > > maka sperma X yang harus lebih dulu membuahi sel telur. > > > > Hasil penelitian juga menunjukkan masing-masing kromosom memiliki > karakter > > sendiri-sendiri. Sperma Y berbentuk bundar, ukurannya lebih kecil atau > > sekitar sepertiga kromosom X, bersinar terang, jalannya lebih cepat, dan > > usianya lebih pendek serta kurang tahan dalam suasana asam. Sedangkan > > sperma > > X ukurannya lebih besar, berjalan lamban, bentuknya lebih panjang, dan > > dapat > > bertahan hidup lebih lama serta lebih tahan suasana asam. > > > > Dari data itu bisa disimpulkan jika ingin memperoleh anak laki-laki maka > > hubungan intim harus dilakukan bertepatan atau segera setelah terjadi > > ovulasi (saat keluarnya sel telur dari indung telur atau masa subur). > > Dengan > > begitu, sperma Y yang masuk ke dalam rahim dapat langsung membuahi sel > > telur. Sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan, hubungan intim > > sebaiknya > > dilakukan sebelum ovulasi terjadi. Misalnya, ovulasi diperkirakan > terjadi > > pada tanggal 10. Oleh karena itu, hubungan intim sebaiknya dilakukan 3 > > hari > > sebelumnya, sehingga pada saat ovulasi terjadi tinggal sperma X yang > masih > > hidup dan membuahi sel telur. > > > > Metode ini memang tidak praktis karena pasangan harus tahu saat tepat > > berlangsungnya ovulasi. Padahal untuk mengetahui hal itu seorang wanita > > harus mengukur suhu basal tubuhnya selama 3 bulan berturut-turut. Proses > > pengukurannya pun tidak boleh salah, yakni dengan meletakkan termometer > > khusus di mulut setiap pagi sebelum turun dari tempat tidur. Ada > beberapa > > syarat lain, seperti suhu ruang harus normal dan wanita tidak dalam > > keadaan > > sakit. Lalu, hasil pengukuran itu dicatat dalam sebuah tabel. Bila suatu > > hari, suhu tubuh menunjukkan peningkatan dibanding suhu basal, berarti > > saat > > itulah ovulasi sedang terjadi. > > > > Sayangnya, bagi wanita yang siklus haidnya tidak teratur, hal ini tentu > > sulit dilakukan. Keakuratan metode ini juga rendah karena biar bagaimana > > pun > > kita tidak tahu apakah sperma X atau Y yang berhasil membuahi sel telur. > > > > * Inseminasi Buatan > > > > Inseminasi buatan, dikatakan Nugroho dapat memberikan hasil yang lebih > > akurat ketimbang metode Akihito. Proses inseminasi ini diawali dengan > > menampung sperma di dalam gelas hasil dari masturbasi atau coitus > > interuptus. Kemudian, sperma disaring dengan dua lapis media khusus yang > > kekentalannya berbeda untuk memisahkan sperma dengan semennya, serta > > sperma > > X dari sperma Y. Pemisahan dapat dilakukan karena berat molekul keduanya > > berbeda. Sperma X akan lebih cepat mencapai lapisan bawah dibanding > sperma > > Y. Sedangkan dengan melihat teknik berenang keduanya, mana yang lebih > dulu > > bergerak ke atas, itulah sperma Y. > > Kemudian sperma yang sudah dipisahkan akan disuntikkan ke dalam rahim > saat > > istri sedang melalui masa subur. "Jaminan keberhasilan metode ini adalah > > 85% > > untuk bayi perempuan dan 80% untuk bayi laki-laki," papar ahli andrologi > > yang juga berpraktek di RS Internasional Bintaro, Banten. > > > > CARA PRAKTIS > > > > Selain cara medis, ada beberapa cara praktis yang diyakini dapat membuat > > pasangan memperoleh anak dengan jenis kelamin yang diidam-idamkan. Hanya > > saja, ahli kandungan dari RS Islam di Jakarta Timur, dr. Muhammad > Natsir, > > Sp.OG, M.Kes., menegaskan bahwa langkah-langkah ini juga tidak dapat > > dijamin > > 100% keakuratannya. > > (MENDAPATKAN ANAK LAKI-LAKI) > > > > * Membilas Vagina dengan Air + Soda > > > > Larutan untuk membilas dibuat dari campuran 1 gelas air + 2 sendok makan > > garam soda (natrium bikarbonat soda). Kenapa harus dibilas seperti itu? > > Seperti sudah disebutkan, kromosom X bersifat lebih tahan asam sedangan > > kromosom Y bersifat kurang tahan asam serta jalannya lebih cepat. Nah, > > pembilasan vagina dengan larutan garam soda bertujuan menurunkan kadar > > keasaman vagina, sehingga sperma Y lebih terjamin hidupnya dan bisa > > melewati > > liang vagina menuju rahim untuk membuahi sel telur. > > > > * Istri Orgasme Lebih Dulu > > > > Biarkan istri mencapai orgasme lebih dahulu baru disusul suami. Cairan > > yang > > dihasilkan saat wanita mengalami orgasme akan lebih mendukung pergerakan > > sperma Y untuk lebih cepat sampai ke sel telur. Semakin cepat sampai > akan > > semakin baik, karena usia sperma Y lebih pendek. > > * Posisi Knee-Chest > > > > Ada posisi yang diduga bisa membuat sperma Y meluncur cepat melalui > liang > > vagina, rahim, dan sampai ke sel telur, yaitu posisi knee-chest (genu > > pektoral). Posisi dimana suami bersetubuh dengan istri dari belakang ini > > disebut juga doggie style. > > > > * Penetrasi Dalam > > > > Semakin dalam penetrasi, maka semakin dekat jarak yang ditempuh sperma > > menuju sel telur. Bila suami bisa menekan sedalam-dalamnya saat > ejakulasi > > berlangsung, hal ini bisa meningkatkan kemungkinan mendapat anak > > laki-laki. > > > > * "Puasa" Sementara > > > > Untuk meningkatkan kuantitas volume spermanya, suami dianjurkan menabung > > spermanya atau tidak melakukan ejakulasi sekitar 7-8 hari. Dengan jumlah > > sperma yang lebih banyak per mililiternya, kemungkinan mendapatkan anak > > laki-laki juga meningkat. > > > > Puasa seks juga bertujuan menghindari kemungkinan tertinggalnya sperma X > > dari hubungan intim yang dilakukan beberapa hari sebelum masa ovulasi. > > Bila > > ada sperma X tertinggal dalam organ reproduksi wanita, begitu tiba masa > > ovulasi, ia dapat langsung membuahi sel telur. Berarti anak perempuanlah > > yang akan didapat. Sedangkan jika dalam seminggu sebelumnya puasa seks > > dijalankan, maka sperma Y memiliki kesempatan yang besar untuk membuahi > > sel > > telur. > > > > (MEMPEROLEH ANAK PEREMPUAN) > > > > * Membasuh Vagina dengan Air + Cuka Untuk meningkatkan kadar keasaman > > vagina, basuhlah daerah itu dengan 1 gelas air yang sudah dicampur 2 > > sendok > > makan asam cuka. Lingkungan vagina bersuasana asam diharapkan dapat > > mematikan sperma Y sehingga sperma X selamat sampai tujuan. Volume > sperma > > X > > yang banyak dapat meningkatkan kemungkinan menghasilkan anak perempuan. > > * Hindari Orgasme > > > > Saat melakukan hubungan intim, usahakan agar ejakulasi terjadi sebelum > > istri > > mencapai orgasme. Tanpa orgasme, sekresi alkalis (pengeluaran substansi > > yang > > membuat daerah vagina bersifat basa) tidak terjadi dan ini akan membuat > > sperma Y mati sehingga menguntungkan sperma X yang punya daya tahan > lebih > > baik. > > > > * Posisi Muka Bertemu Muka > > > > Hubungan intim dengan posisi saling berhadapan, istri di bawah dan suami > > di > > atas sebetulnya membuat sperma tidak bisa langsung menerobos ke mulut > > serviks (leher rahim). Dengan begitu waktu yang dibutuhkan sperma pun > akan > > lebih lama dan hal ini lebih menguntungkan sperma X. > > > > * Penetrasi Pendek > > > > Penetrasi pendek dilakukan dengan cara mengangkat penis hingga ke ujung > > vagina saat suami mengalami ejakulasi. Tindakan ini berarti > memperpanjang > > jarak sperma ke sel telur yang diduga akan menambah persentase > kesempatan > > sperma X mengingat daya tahannya yang lebih kuat ketimbang sperma Y. > > > > * Seks Teratur > > > > Dengan seks teratur, volume sperma yang keluar otomatis lebih sedikit > > karena > > tidak ada sperma yang ditabung. Hal ini diyakini akan meningkatkan > > kemungkinan mendapatkan anak perempuan. Kenapa? Sebelum mencapai sel > > telur, > > sperma harus melalui perjalanan berat. Sebagian sel sperma akan mati di > > perjalanan, terutama sperma Y yang berumur pendek. Akhirnya semakin lama > > jumlahnya akan semakin sedikit. > > > > Nah, untuk mendapatkan volume sperma yang sedikit, hubungan intim > > sebaiknya > > dilakukan setelah haid, setiap 2 hari sekali hingga 2-3 hari menjelang > > ovulasi. Dengan begitu, sperma X yang tahan lebih lama mungkin saja > banyak > > yang masih tertinggal dan akan membuahi sel telur begitu ovulasi > terjadi. > > > > Irfan Hasuki. Ilustrator: Pugoeh > > > > -------------------------------------------------------------- > > Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com > > Info balita: http://www.balita-anda.com > > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] > > > > > ____________________________________________________________________________________ Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html