Hehehe... Kayaknya Mang Apin & Kang Arham deh namanya,
Iya ga Jeng Listi?

-----Original Message-----
From: Indrayati [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, March 28, 2007 9:41 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] anak suka mimisan


makasi banyak nih m'bak or/ om alfin nih maaf saya tk salah. makasih
atas artikel nya cukup membantu buat saya. tp. dgn kondisi ulya yg td
saya ceritakan . kira-kira saya perlu bawa ulya kedokter ngak
yah..u/periksa

makasih
indra



At 08:51 AM 3/28/07 +0700, you wrote:
>dear mbak,
>
>sepertinya hidung ulya peka terhadap perubahan suhu atau kondisi. 
>beberapa orang memang begitu.
>
>di bawah saya copy paste artikel dari medicastor 
>http://medicastore.com/med/detail_pyk.php?iddtl=838&idktg=15&UID=200703
>28085010203.128.95.186
>
>=listi=
>http://jarangtulis.blogspot.com 
>===============================================================
>NAMA
>Perdarahan Hidung
>
>DEFINISI
>Perdarahan Hidung (Epistaksis, Mimisan) adalah pardarahan yang berasal 
>dari hidung.
>
>
>
>PENYEBAB
>Penyebab epistaksis:
>
>Infeksi lokal
>- Vestibulitis
>- Sinusitis
>Selaput lendir yang kering pada hidung yang mengalami cedera
>- Trauma, misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, adanya benda 
>asing di hidung, trauma pembedahan atau iritasi oleh gas yang 
>merangsang
>- Patah tulang hidung
>Penyakit kardiovaskuler
>- Penyempitan arteri (arteriosklerosis)
>- Tekanan darah tinggi
>Infeksi sistemik
>- Demam berdarah
>- Influenza
>- Morbili
>- Demam tifoid
>Kelainan darah
>- Anemia aplastik
>- Leukemia
>- Trombositopenia
>- Hemofilia)
>- Telangiektasi hemoragik herediter
>Tumor pada hidung, sinus atau nasofaring, baik jinak maupun ganas 
>Gangguan endokrin, seperti pada kehamilan, menars dan menopause 
>Pengaruh lingkungan, misalnya perubahan tekanan atmosfir mendadak 
>(seperti pada penerbang dan penyelam/penyakit Caisson) atau lingkungan 
>yang udaranya sangat dingin Benda asing dan rinolit, dapat menyebabkan 
>mimisan ringan disertai ingus berbau busuk
>Idiopatik, biasanya merupakan mimisan yang ringan dan berulang pada
>anak dan remaja.
>
>
>
>GEJALA
>Epistaksis dibagi menjadi 2 kelompok:
>
>Epistaksis anterior : perdarahan berasal dari septum (pemisah lubang 
>hidung kiri dan kanan) bagian depan, yaitu dari pleksus Kiesselbach 
>atau arteri etmoidalis anterior. Biasanya perdarahan tidak begitu hebat

>dan bila pasien duduk, darah akan keluar dari salah satu lubang hidung.

>Seringkali dapat berhenti spontan dan mudah diatasi.
>Epistaksis posterior : perdarahan berasal dari bagian hidung yang
>paling dalam, yaitu dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoidalis
>posterior.
>Epistaksis posterior sering terjadi pada usia lanjut, penderita
>hipertensi, arteriosklerosis atau penyakit kardiovaskular. Perdarahan
>biasanya hebat dan jarang berhenti spontan.
>Darah mengalir ke belakang, yaitu ke mulut dan tenggorokan.
>
>
>
>DIAGNOSA
>Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
>
>Pemeriksaan lainnya yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis 
>epistaksis:
>- Pemeriksaan darah tepi lengkap
>- Fungsi hemostatis
>- Tes fungsi hati dan ginjal
>- Pemeriksaan foto hidung, sinus paranasal dan nasofaring
>
>
>
>PENGOBATAN
>Epistaksis anterior
>
>Penderita sebaiknya duduk tegak agar tekanan vaskular berkurang dan 
>mudah membatukkan darah dari tenggorokan Epistaksis anterior yang 
>ringan biasanya bisa dihentikan dengan cara menekan cuping hidung 
>selama 5-10 menit Jika tindakan diatas tidak mampu menghentikan 
>perdarahan, maka dipasang tampon anterior yang telah dibasahi dengan 
>adrenalin dan lidocain atau pantocain untuk menghentikan perdarahan dan

>mengurangi rasa nyeri
>Setelah perdarahan berhenti, dilakukan penyumbatan sumber perdarahan
>dengan menyemprotkan larutan perak nitrat 20-30% (atau asam
>trichloracetat 10%) atau dengan elektrokauter
>Bila dengan cara tersebut perdarahan masih terus berlangsung, maka
>diperlukan pemasangan tampon anterior yang telah diberi vaselin atau
>salep antibiotika agar tidak melekat sehingga tidak terjadi perdarahan
>ulang pada saat tampon dilepaskan. Tampon anterior dimasukkan melalui
>lubang hidung depan, dipasang secara berlapis mulai dari dasar sampai
>puncak rongga hidung dan harus menekan sumber perdarahan. Tampon
>dipasang selama 1-2 hari.
>Jika tidak ada penyakit yang mendasarinya, penderita tidak perlu
>dirawat dan diminta lebih banyak duduk serta mengangkat kepalanya
>sedikit pada malam hari. Penderita lanjut usia harus dirawat.
>
>
>
>Epistaksis posterior
>Pada epistaksis posterior, sebagian besar darah masuk ke dalam mulut 
>sehingga pemasangan tampon anterior tidak dapat menghentikan 
>perdarahan. Perdarahan posterior lebih sukar diatasi karena perdarahan 
>biasanya hebat dan sulit melihat bagian belakang dari rongga hidung.
>Dilakukan pemasangan tampon posterior (tampon Bellocq), yaitu tampon
>yang mempunyai tiga helai benang, 1 helai di setiap ujungnya dan
>1helai di tengah. Tampon dipasang selama 2-3 hari disertai dengan
>pemberian antibiotik per-oral untuk mencegah infeksi pada sinus
>ataupun telinga tengah.
>
>Pada epistaksis yang berat dan berulang, yang tak dapat diatasi dengan 
>pemasangan tampon, perlu dilakukan pengikatan arteri etmoidalis 
>anterior dan posterior atau arteri maksilaris interna.
>
>Epistaksis akibat patah tulang atau septum hidung biasanya berlangsung 
>singkat dan berhenti secara spontan, kadang-kadang timbul kembali 
>beberapa jam atau beberapa hari kemudian setelah pembengkakan 
>berkurang. Jika hal ini terjadi mungkin perlu dilakukan pembedahan 
>terhadap patah tulang atau pengikatan arteri.
>
>Pada penderita telangiektasi hemoragik herediter (kelainan bentuk 
>pembuluh darah), epistaksis yang hebat bisa menyebabkan anemia berat 
>yang tidak mudah dikoreksi dengan pemberian zat besi tambahan. Untuk 
>mengatasi anemia, dilakukan pencangkokan kulit ke dalam septum hidung.
>
>
>
>On 3/28/07, Indrayati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>Pagi Semua
>>
>>mohon bantuannya donk mbak... tante.... mama... dan... papa
>>
>>anak saya ulya ' 7th sekarang kls 2 di SDIT.
>>dari umur 6th suka mimisan ( keluar darah dari hidung ) saya tidak 
>>tahu penyebabnya apa . tp klu saya perhatikan .. bila ulya cape , trus

>>kepanasan pasti mimisan .. tapi nggak sering . untungnnya bila ulya 
>>mimisan pd saat disekolah atau sedang bermain . ulya ngak panik
>>dan tidak menangis ..nanti waktu dirumah atau saya pulang kerja ia
baru
>>cerita kesaya
>
>--------------------------------------------------------------
>Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
>Info balita: http://www.balita-anda.com
>Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi 
>admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi
admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke