Hi pak Bayu,

Titip simpati saya untuk istri ya, pak ... nggak mudah 'deal' dengan
peristiwa keguguran, apalagi keguguran berulang...

Mungkin step selanjutnya setelah istri full recovered dari pasca operasi,
konsultasi ke DSOG untuk cari tahu penyebab kegugurannya.

Sebelum ada rencana untuk kehamilan berikutnya, make sure sudah ada
penjelasan ini, mungkin perlu juga antisipasi dengan pemeriksaan medis
lanjutan.  Keguguran (berulang) bisa karena kelainan kromosom (genetis),
atau hasil TORCH (toksoplamosis, rubella, CMV dan herpes) semua atau salah
satunya positif, test ACA nya positif, dll.  Kalau perlu memang jalani dulu
treatment nya baru deh planning anak keduanya :)

Keguguran ketiga kalinya bukan selalu berakibat fatal, tapi resiko kembali
terjadi keguguran semakin besar (kalau nggak tahu penyebabnya dan nggak coba
diatasi), belum lagi dampak sehabis operasi kuret mungkin ada pengaruhnya
dengan pulihnya rahim dan kondisi rahim selanjutnya, ditambah dampak psikis
sang ibu.

Setuju dengan mbak Lif, coba dicermati lagi hasil test lab TORCH nya.  Kalau
hasil IgG parasit Toksonya saja yang (+), dan bukan igM artinya hanya
infeksi tokso lampau, tubuh sang ibu sudah punya antibodi.  Kecuali kalau
memang igM nya ikutan (+), ada treatment yang perlu dijalani, bisa
dikonsultasikan ke DSOGnya.  Antisipasi lain, istri bisa ikutan schedule
vaksinasi Rubella beberapa bulan sebelum planning hamil, at least semakin
mengurangi resiko keguguran berulang.

cheers,
Sylvia - mum to Jovan & Rena


On 4/10/07, Nugroho Bayu Wardhana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear All BA ......

Istri habis ops. curetese kedua nich ( selisihnya cuman 6 bln dr yg
pertama)
! .... sebaiknya utk punya anak kedua berapa lama jedanya .... istri gak
mau
KB & apa benar kalo tjadi keguguran yg ketiga berakibat fatal ..... mohon
pencerahan & saran. maturnuwon yach rekan BA ers

<deleted>

Kirim email ke