menurut saya, ngga semuanya gaptek...
sebenarnya yg salah adalah wartawan yg nanya...
coba dia nanya nya giini :
" Pak/Mas, gimana cara ngerekam video di HP..."

pasti langsung ditunjukin film rekaman pribadinya....

(nanyanya salah sih... he he he )


"santai.time"

Thanks n Regards
JKU
----- Original Message ----- From: "Muhammad Nur" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Thursday, April 19, 2007 1:51 PM
Subject: Fw: [balita-anda] Pernah Punya, Tapi Dijual


Mungkin bisa di bilang tidak wajar kalu tidak mengenal e-mai, sebab di
seorang anggota dewan. Karena anggota Dewan itu harus lebih tau informasi,
apalagi tidak sedikit bangsa ini yang menggunakan e-mail atau internet yang
menjadi sarana untuk menyampaikan pendapat atau keluahan untuk negri ini.

Bisa juga di bilang wajar sebab biasanya anggota DPRD dipilih atas pilihan
rakyat yang mana dipilihnya karena memang asli pribumi dan punya uang
walaupun pendidikan mereka cuma SMA dan juga tidak terlalu mengenal
teknologi.

Noor


----- Original Message ----- From: "Gopina Goham" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, April 19, 2007 1:24 PM
Subject: [balita-anda] Pernah Punya, Tapi Dijual


cape deeeee

http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Samarinda&id=29416


Pernah Punya, Tapi Dijual"
Anggota DPRD Gagap Teknologi, E-mail Disangka Barang

 ANGGOTA DPRD Samarinda ternyata tergolong ketinggalan kemajuan dan
gagap teknologi, khususnya dalam pemanfaatan surat elektronik
(electronic mail atau e-mail) dalam berkomunikasi. Teknologi yang
memanfaatkan komputer dan jaringan internet dan sudah dikenal bahkan
oleh pelajar SMM inii bahkan tidak dikenal sebagian anggota Dewan.
Sehingga ketika ditanya sudahkah punya e-mail, jawabannya justru
mengundang tawa.
"Saya pernah punya, tapi sudah dijual," ujar Didik Sugiarto, anggota
Komisi D dari Fraksi AKU dengan gaya meyakinkan seolah-olah e-mail
adalah barang berwujud fisik yang bisa dipindahtangankan. Wakil Ketua
Dewan, Hairul Anwar setali tiga uang. Awalnya jawabannya terasa wajar,
namun belakangan sama sekali tidak 'nyambung.

"Secara pribadi saya belum memilikinya. Bukannya saya tidak mampu
untuk memilikinya, namun saya masih cinta produk dalam negeri,"
katanya seolah-seolah e-mail adalah barang dari luar negeri. "Buat apa
kita membanggakan produk luar, lihat saja HP (handphone) saya masih
model lama," tuturnya sok yakin.

Tak hanya Didik dan Hairul, 9 anggota Dewan lainnya pun tak kenal atau
tidak punya e-mail. Jika itu terjadi di generasi tua seperti H Nichlan
yang usianya sudah 70-an, mungkin masih wajar. Namun yang muda-muda
seperti Sukardi Surbakti dan Blasius Watu pun tak menyentuh sarana
informasi yang efisien dan efektif ini. Begitu juga A Marcus Incau,
Mardiah Mulyani, Sabri, Riyanto Rais, Arifin Idris dan Hamzah.

Padahal mereka sebenarnya tak harus memiliki komputer dan langganan
internet secara pribadi, sebab lembaga legislatif ini pasti bisa
menyediakannya. Baik secara fraksi maupun komisi. Bila memiliki
e-mail, interaksi dengan masyarakat secara umum dan konstituen
partainya bisa lebih berkembang dan aktif.

Berikut tanggapan anggota Dewan saat ditanya apakah punya e-mail, dan
apakah mereka paham kegunaannya di era informasi sekarang.


H Nichan: Apa itu email? Saya belum punya e-mail karena masih kurang
paham teknologi macam itu. Kalau keinginan punya ada, cuma untuk
mengoperasikan komputer saja saya mesti tanya sana sini. Di lingkungan
Dewan ini sebenarnya sudah ada, tapi sampai sekarang tidak
dioperasikan karena tidak ada yang menggunakan.


Didik Sugiarto: Saya dulu pernah punya e-mail, namun saya jual.


Blasius Watu: Sekarang ini belum punya, sebab saya tidak ingin punya
nafsu besar untuk memilikinya namun tidak ada waktu untuk melihatnya


Riyanto Rais: E-mail memang perlu dan ini akan menjadi masukan buat
kami untuk secepatnya mengadakan internet di tempat kami. Dulu sempat
pasang di sekretariat tapi nggak tahu kemudian tidak bisa di akses
lagi.


Sedangkan Sabri dan Sukardi Surbakti yang mengakui memang penting
memiliki e-mail, dan keinginan membuatnya, namun di rumah keduanya
tidak ada akses telepon. "Di Palaran memang belum ada," kata Sukardi
menyebut domisilinya. (*/gs)

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]







The information transmitted is intended only for the person or the entity to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. 
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail 
and delete this message including any of its attachments from your system. Any 
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is 
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke