Dear Mba Ika,

Mungkin maksudnya vaksin IPD ya (Invasive Pneumococcal Disease ) ini vaksin
untuk meningitis.
Deeja (21 bulan) juga sabtu ini insyaallah mo IPD 2, harusnya minggu kemarin
cuman vaksin nya lagi kosong.
Untuk anak di bawah 1 tahun dosis nya 3 kali suntik, untuk 1 tahun lebih 2
kali suntikan dengan rentan waktu 2 bulan, sedang untuk 2 tahun ke atas
dosisnya 1 suntikan aja.

Ini ada artikel nya ttg vaksin ini, semoga bermanfaat .. :)

Salam,
Mama Deeja

http://www.keluargasehat.com/keluarga-ibuisi.php?news_id=1005

Cegah Bahayanya Lewat Vakinasi, Sebelum Terlambat 

 
Penyakit pneumokokus, atau yang kerap disebut IPD (Invasive Pneumococcal
Disease), bukanlah penyakit yang bisa dipandang sebelah mata. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, 700 ribu hingga 1 juta anak meninggal
dunia tiap tahunnya karena IPD, utamanya di negara-negara berkembang. 

 
Indonesia pun tak luput dari serangan penyakit ini. Survei Departemen
Kesehatan 2001 menyebutkan, pneumonia merupakan penyebab utama kematian
balita di Indonesia, dengan persentase mencapai 23 persen. Angka ini jauh
lebih tinggi dibanding penyebab lain kematian balita yakni diare (13 persen)
dan penyakit syaraf (12 persen).

Apa sebenarnya IPD? Seperti dijelaskan oleh dokter Alan R Tumbelaka SpA(K),
kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM), IPD merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyebar melalui darah dan bersifat
merusak (invasive). Beberapa penyakit yang termasuk dalam golongan ini
adalah radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), infeksi
darah (bakteremia), dan sepsis (kelanjutan infeksi darah yang mengakibatkan
syok dan kegagalan fungsi organ tubuh). ''Penyakit-penyakit ini sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan pada bayi dan balita bahkan
kematian,'' terang Alan dalam media edukasi mengenai pencegahan penyakit
pneumokokus, belum lama ini di Jakarta.

Mengenai bakteri Streptococcus pneumoniae yang menjadi penyebab penyakit
ini, Alan menjelaskan, bakteri ini sebenarnya hidup secara normal di
tenggorokan dan rongga hidung. ''Namun, apabila bakteri ini masuk ke dalam
sirkulasi darah dan merusak, maka akan menyebabkan gangguan berbagai organ
tubuh,'' lanjut dokter yang sejak 1984 menjadi staf pengajar di FKUI ini.
IPD merupakan penyakit menular. Alan menerangkan, penularan IPD dapat
terjadi melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin, dan batuk. Patut pula
dicatat, bakteri ini lebih mudah menyebar pada hunian yang padat, tempat
penitipan anak nursery playgroup, penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut), pergantian cuaca, dan musim hujan seperti sekarang ini. Penularan
penyakit ini ternyata tak hanya bisa terjadi di kalangan bayi dan balita.
''Anak yang terserang IPD juga dapat menularkan penyakit ini kepada orang
usia lanjut,'' kata Alan.

Pada dasarnya, IPD memang bisa menyerang siapa saja dan di mana saja karena
bakteri pneumokokus secara normal berada di dalam rongga hidung dan
tenggorokan. Hanya saja, bakteri ini dapat menjadi ganas pada kelompok umur
yang rentan yakni bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun. Dan risiko
untuk terjangkit IPD menjadi kian besar jika kondisi fisik bayi dan anak itu
sedang turun atau baru sembuh dari sakit.

Bisakah penyakit ini diobati? Menurut Alan, bakteri Streptococcus pneumoniae
pada dasarnya bisa dimatikan dengan antibiotik, khususnya penisilin. Namun
saat ini, bakteri ini mulai kebal terhadap banyak antibiotik (misalnya
penisilin, erythromycin, trimepthoprin-sulfamethoxazole, dan cephalosporin)
sehingga mempersulit pengobatan. ''Harga pengobatan juga sangat mahal
dibanding harga pencegahannya,'' tandas Alan. Kalaupun bisa diobati dan
sembuh, tetap saja membawa gejala sisa seperti kelumpuhan, kehilangan
pendengaran, retardasi mental, kemunduran kecerdasan, serta gangguan syaraf.

Pentingnya imunisasi
Mengingat sulit dan mahalnya pengobatan, juga kecacatan permanen yang
mengancam anak kita, maka hal terbaik yang bisa dilakukan para orangtua
adalah mencegah penyakit berbahaya ini. Bagaimana caranya? Berikan vaksin
pneumokokus pada bayi dan balita. Inilah satu-satunya cara pencegahan IPD
yang efektif.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Strategic Advisory Group of Experts (SAGE)
-- kelompok penasihat utama WHO untuk vaksinasi dan imunisasi di dunia --
dalam pertemuan mereka di Swiss, November 2006. Mereka menyatakan, penyakit
pneumokokus merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Dan
vaksinasi merupakan upaya terbaik mencegah penyakit pneumokokus.

Vaksinasi, seperti dijelaskan dokter Soedjatmiko SpA (K) MSi, sekretaris
Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
merupakan upaya pencegahan primer untuk mencegah penyakit infeksi dengan
memasukkan vaksin (produk imunobiologik, sebagai antigen) ke dalam tubuh
manusia. Dengan cara ini akan terbentuk antibodi sehingga si anak terhindar
dari penyakit, tidak menularkan penyakit itu pada individu lain, dan
akhirnya dapat memutuskan transmisi penyakit. ''Vaksinasi bertujuan
melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu, menurunkan prevalensi
penyakit sehingga tercapai eradikasi penyakit,'' sambungnya.

Salah satu perusahaan farmasi terkemuka, Wyeth, memproduksi satu-satunya
vaksin pneumokokus baru yakni PCV-7 (7-valent Pneumococcal Conjugate
Vaccine) yang khusus diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak di bawah dua
tahun. Vaksin terdiri dari tujuh strain Streptococcus pneumoniae (4, 6B, 9V,
14, 18C, 19F, dan 23F) yang merupakan penyebab 80 persen kasus IPD pada bayi
dan anak di bawah usia dua tahun.

Vaksin yang oleh Wyeth diberi nama dagang Prevenar ini bisa diberikan pada
bayi mulai usia dua bulan. Berikut adalah jadwal pemberian vaksin ini:

* Usia di bawah 12 bulan
Diberikan empat dosis yaitu pada usia dua bulan, empat bulan, enam bulan,
dan booster pada usia 12-15 bulan.
* Usia 7-11 bulan
Diberikan tiga dosis. Dua dosis pertama dengan interval empat minggu, dosis
ketiga diberikan setelah usia 12 bulan.
* Usia 12-23 bulan
Cukup diberikan dua dosis dengan interval dua bulan.
* Usia dua tahun ke atas
Cukup diberikan satu dosis.

Di Indonesia, penggunaan vaksin PCV-7 sudah direkomendasikan oleh Satuan
Tugas Imunisasi Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI). PCV-7 dimasukkan dalam
jadwal rekomendasi vaksinasi dan dapat diberikan bersama-sama dengan vaksin
lain seperti DPT, Hepatitis B, HIB, Polio, dan MMR. Sejak 2006, Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan izin edar untuk
vaksin pneumokokus di Indonesia.

Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan dan menciptakan
memori pada sistem kekebalan tubuh. Injeksi vaksin ini akan memberikan
pengenalan sistem kekebalan tubuh pada tujuh strain Streptococcus pnemoniae
yang paling umum menyerang bayi dan anak. Pada akhirnya, sistem kekebalan
tubuh akan menyimpan informasi ini sehingga serangan bakteri ini di kemudian
hari dapat dicegah.

Bagaimana efektivitas vaksin ini? Studi klinis pada 37 ribu bayi di
California Utara, Amerika Serikat (AS) menunjukkan, vaksin pneumokokus
memiliki tingkat keampuhan sebagai berikut:

* 97 persen efektif dalam mencegah IPD pada bayi yang telah divaksinasi
penuh (4 dosis).

* 89 persen efektif dalam mencegah semua kasus IPD pada anak yang telah
mendapat satu kali atau lebih dosis vaksinasi.

Vaksin ini juga telah menjadi vaksin yang diwajibkan di AS, Australia,
Eropa, dan Meksiko serta telah digunakan lebih dari 100 juta dosis di
seluruh dunia. Bagaimana dengan keamanannya? Reaksi umum dari vaksin ini
sama seperti semua jenis vaksin. Pada studi klinis, reaksi umum yang muncul
setelah mendapat vaksin ini adalah demam ringan, rewel, dan kemerahan pada
kulit. Nah, tunggu apa lagi, vaksinasi segera! 
 (Idionline/RoL)  
 

-----Original Message-----
From: Ika Ariyani [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, May 04, 2007 10:22 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: [balita-anda] Vaksinasi IDP

Smart parents,

Saya mo nanya nih, kemarin waktu anak saya Sherlyn dapet vaksin HiB, ama dsa
nya dikasih informasi ada vaksinasi IDP (singkatan apa saya lupa) sampai
saya dikasih brosur mengenai vaksinasi IDP ini.
Untuk penjelasan lisan dari dsa, saya agak ngeri juga karena dia bilang
penyakit ini disebakan oleh beberapa penyakit yang kalau menyerang secara
mendadak akan bikin meninggal.

Secara biaya, vaksinasi ini cukup mengagetkan saya ama hubby karena dia
bilang 800rb / suntik.
Yang saya mau tanya, emang vaksinasi perlu diberikan ya ? Sejauh mana IDP
ini masuk ke Indonesia ?
saya sempat ragu karena di situ disebutin cuma Wy**th yang keluarin produk
vaksinasi tersebut, apakah ini cuma pesan sponsor atau memang diperlukan.

Tolong dong SP, kalau ada informasi mengenai ini boleh disharing ke saya.


Regards,
Ika-mamaSherlyn



--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke