Film Maaf, Saya Menghamili Istri Anda Diprotes Orang Batak Jakarta, 18 Juni 2007 10:40 Film Maaf, Saya Menghamili Istri Anda garapan sutradara Monty Tiwa, yang baru saja dirilis, mendapat protes dari seorang Batak, karena dianggap kurang memberikan hiburan yang mencerdaskan, khususnya soal budaya Batak.
Protes dilontarkan Manurung, seorang pekerja pers dari sebuah media yang berkantor di kawasan Harmoni, Jakarta. Menurut Manurung kepada Monty, saat jumpa pers film ini, pekan lalu, ia sepakat jika film ini dibuat untuk menghibur. Tapi persoalannya untuk menghibur itu juga harus mencerdaskan. "Dari segi budaya batak, banyak penyimpangan, seperti contoh soal persoalan marga yang dikaitkan dengan keturunan raja-raja. Orang batak itu rata-rata raja," ujar si wartawan "Kalau Anda (Monty) bikin film itu dan ditonton orang batak, ini bakal menjadi suatu hal yang mengada-ngada," tambahnya. Manurung mengatakan beberapa hal tersebut, terkait dengan sebutan marga Sidabutar, yang di dalam berbagai adegan di film ini disebut-sebut sebagai marga keturunan raja Samosir. Menanggapi pernyataan tersebut, Monty membenarkan banyaknya tanggapan pro dan kontra yang diterimanya, bahkan ketika film ini masih berbentuk sebuah naskah. Pro dan kontra pun kian berlanjut, kata Monty, ketika film ini telah rampung lalu ditonton oleh sejumlah teman-teman dekatnya, yang juga orang Batak. "Memang begitu banyak poin-poin yang mereka bertanya," ungkap Monty. "Tapi kan saya tidak mengatakan bahwa yang lain tidak raja, jadi gimana ya?" tanya Monty, bertanya balik pada Manurung. Monty juga menambahkan, pihaknya tidak memiliki waktu yang cukup untuk menceritakan marga-marga (nama belakang) yang berlatar belakang seorang keturunan raja. "Begitu kayanya kebudayaan batak, begitu ekstensifnya, sehingga tidak mungkin dirangkum dalam sebuah film berdurasi 90 menit," kata Monty. "Saya yakin pasti akan ada kekurangan untuk mencakup sebuah budaya yang begitu ekstensif. Tapi karena dengan segala resiko itu, saya berani tempuh, karena memang saya cinta budaya Batak. meskipun saya bukan orang Batak, dan saya masih belajar," tambah sutradara muda ini. Hampir sebagian dari film Maaf, Saya Menghamili Istri Anda, bercerita tentang kehidupan sejumlah orang Batak, yang berprofesi sebagai preman, memperjuangkan satu lahan parkir di sebuah kawasan di Jakarta. Dari empat karakter utama dalam film ini, tiga diantaranya adalah orang Batak asli. Namun, ketiga tokoh itu diperankan dua orang Sunda, yakni Mulan Kwok (Mira) dan Shanty (Butet Simamora), serta satu orang Jawa, Eddie Karsito (Lamhot Simamora). Sementara Ringgo Agus Rahman, tokoh utama film ini, juga terpaksa harus menjadi orang Batak lantaran telah menghamili istri Lamhot, Mira. Menanggapi tidak satupun orang Batak yang memerankan tokoh-tokoh utama film produksi SinemArt ini, Monty beralasan bahwa pihaknya tidak secara spesifik harus mencari pemain-pemain film berlatar belakang dari Sumatera Utara. "Kita baru sadar, setelah dikumpul cast-nya ternyata orang Sunda semua. Saat waktu awal casting tidak ada spesifikasi harus Batak. Tapi panduannya, siapapun yang paling bisa memerankan karakternya," papar Monty. Monty pun lantas memuji kepiawaian Ringgo, Mulan, Shanty, dan Eddie, dalam melakoni sejumlah peran-perannya sebagai orang Batak. Kemampuan keempat pemain filmnya itu, menurut Monty, mampu menembus batasan perbedaan suku yang menjadi latar belakang para pemain dengan karakter-karakter yang dilakoni mereka. Menurut rencana, film yang hanya memakan waktu syuting selama tujuh hari ini bakal diputar di sejumlah bioskop di Indonesia pada 21 Juni 2007. [EL] http://www.gatra.com/artikel.php?id=105388