Ibu, terima kasih untuk uraiannya.

FYI, forwar email saya sebenarnya ada attachment scaning dari 2 kwitansi pembayaran 
yang menunjukkan bahwa Vaksin yang diberikan adalah vaksin BCG.

Demikian informasinya.

Tks,
Elida

-----Original Message-----
From: Ade Novita [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 19, 2003 7:30 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] FW: [+] Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S.
Bunda Jakarta (Mohon Informasi Orang Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang
Sama di R.S. Bunda Jakarta)


kalau boleh memberikan pendapat

berdasar cerita;
hepatitis b 1 24 april 2003
hepatitis b 2 dijadwalkan akhir mei 2003

bcg 17 mei 2003

mengutip
"Karena kesibukan keluarga, saya baru kembali ke R.S. Bunda untuk melakukan vaksinasi 
Hepatitis B pada 7 Juni 2003.  Sungguh kami sangat terkejut, ketika vaksinasi telah 
diberikan, ternyata bayi kami kembali diberi suntikan Vaksin BCG, bukan vaksin 
Hepatitis B kedua seperti jadwal seharusnya yang telah ditulis di lembar Program 
Imunisasi - dan suntikan BCG kedua ini dilakukan oleh dokter yang sama dengan yang 
memberikan suntikan BCG pertama."



yang perlu diingat dan dicatat,

1. apakah orangtua sudah sejak pertama kali masuk keruangan dokter tersebut mengatakan 
hari ini akan melakukan imunisasi hepatitis kedua sesuai jadwal pada buku namun telat 
krn baru bisa hari ini tgl 7 juni 2003

2. apakah dokter menanyakan perihal maksud kedatangan orangtua dan bayi selaku pasien?

3. apakah dokter kembali memeriksa dan mengkonfirmasi imunisasi apa aja yang sudah 
didapat

4. apakah orangtua kembali menegaskan atau menanyakan bahwa hari ini akan dilakukan 
imunisasi hepatitis b

5. darimana orangtua tau bahwa imunisasi yang diberikan bukan hepatitis b tapi bcg 
kembali

6. apakah pada 17 mei 2003 dipastikan bahwa yang diberikan adalah imunisasi bcg bukan 
hepatitis b 2?

7. berdasar apakah kepastian bcg diberikan pada 17 mei 

dan barangkali adalagi pertanyaan pertanyaan untuk membuktikan malpraktek oleh dsa dan 
RS



FYI, hepatitis b biasanya dijadwalkan dengan selang waktu 1 bulan dengan maksimal 2 
bulan

bcg ada yang diberikan saat bayi berusia 1 bulan ada juga 2 bulan. diberikan hanya 
sekali dan tidak ada ulangan. bahkan yang gagalpun dalam artian tidak menimbulkan 
bekas tidak perlu diulang.



mengutip

"Kami juga baru menyadari bahwa ternyata R.S. Bunda Jakarta tidak memiliki Medical 
Record pasien yang disimpan oleh pihak rumah sakit, sehingga mungkin saja kejadian ini 
bisa terjadi akibatkan hal tersebut.:



1. berdasar apa bisa dikatakan tidak memiliki medical record? 



mengutip

"Dengan berbagai cara, kami telah meminta RS bunda sebagai Institusi yang bertanggung 
jawab, agar membuat surat jaminan pertanggung jawaban atas semua resiko dan dampak 
samping yang mungkin muncul akibat  kelalaian over dosis vaksinasi BCG tersebut. Tapi 
sayang sudah 2,5 bulan sejak kami mengajukan complain pertama (28 Juni 2003) hingga 
saat ini kasus overdosis BCG yang menimpa bayi kami ini masih belum selesai dan kami 
akan terus mengajukan tuntutan kepada pihak institusi rumah sakit.  Dalam proses 
tuntutan ini kami turut dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia 
(YPKKI)."



coba research kembali bahwa kelebihan pemberian dosis vaksin memang memberikan dampak 
negatif terutama bagi kesehatan bayi baik langsung maupun tidak langsung



email saya ini untuk mengumpulkan bukti bukti agar pembuktian bahwa pasien dalam 
posisi yang dirugikan oleh tindakan malpraktek dokter dan rumah sakit. dan dapat 
dibuktikan serta diproses secara hukum yang seadil adilnya.



mohon maaf tidak dapat membantu dalam memberi info ada tindakan malpraktek yg sama 
karena saya sama sendiri bukan pasien rs bunda maupun dsa bersangkutan dan juga tidak 
mempunyai kenalan yang menjadi pasien disana.



semoga kebenaran yang berbicara ya bu



salam,



bunda reva



----- Original Message ----- 

  From: Elida Basaria 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, September 19, 2003 7:00 PM
  Subject: [balita-anda] FW: [+] Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S. Bunda Jakarta 
(Mohon Informasi Orang Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang Sama di R.S. Bunda Jakarta)


  Need Help....

  Rgs & Tks,
  Elida, mamanya Arya & Nike
  -----Original Message-----
  From: Abidin Riyadi Abie 
  Sent: Friday, September 19, 2003 5:05 PM
  Subject: [+] Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S. Bunda Jakarta (Mohon Informasi Orang 
Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang Sama di R.S. Bunda Jakarta)


  Bayi Overdosis Vaksin BCG di R.S. Bunda Jakarta 

  (Mohon Informasi Orang Tua Lain Yang Mengalami Kasus Yang Sama di R.S. Bunda Jakarta)

   

   Bapak - Ibu, 

   

  Tentu bapak dan ibu setuju dengan kami, bahwa kita semua sebagai orangtua, selalu 
mengharap yang terbaik dengan anak kita.  Dengan dasar pemikiran itu, kami merasa 
bahwa apa yang kami alami Di RS Bunda Jakarta rasanya sangat penting untuk kami 
sharing, sehingga kejadian serupa tidak terjadi pada bayi-bayi lainnya. Juga harapan 
kami, bapak dan ibu dapat meberikan informasi yang saat ini sangat kami butuhkan.

   

  Sebagai orang tua yang sangat peduli dengan tumbuh kembang anak, kami tentu saja 
memilih Rumah Sakit yang kami harapkan dapat meberikan pelayan yang terbaik, sejak 
saat anak kami lahir hingga berkelanjutan tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak 
yang sehat dan kuat, lahir dan bathin.  

   

  Sehingga tanpa ragu kami memilih R.S. Bunda Jakarta sebagai tempat melahirkan bayi 
kami pada pada tanggal 7 April 2003.  Dan dengan kepercayaan yang sangat besar, kami 
percayakan juga penanganan imunisasi bayi kami kepada RS Bunda. 

   

  Maka  pada tanggal 17 Mei 2003 kami datang ke R.S. Bunda untuk menjalani vaksinasi 
BCG (sesuai dengan jadwal yang telah diberikan sebelumnya dalam Buku Catatan 
Pemeriksaan dan Pengobatan Poliklinik R.S. Bunda - lembar Program Imunisasi) dan pada 
saat itu ditangani oleh Dr. Yuli Yafri Razak Sp.A. Suntikan vaksinansi BCG tanggal 17 
Mei 2003 tersebut dicatat oleh dokter pada lembar Program Imunisasi. Pada saat itu 
kami diminta datang kembali pada akhir Mei 2003 untuk melakukan vaksinasi Hepatitis B 
yang kedua (setelah suntikan Hepatitis B pertama dilakukan pada tanggal 24 April 2003 
di rumah sakit dan dokter yang sama). 

   

  Karena kesibukan keluarga, saya baru kembali ke R.S. Bunda untuk melakukan vaksinasi 
Hepatitis B pada 7 Juni 2003.  Sungguh kami sangat terkejut, ketika vaksinasi telah 
diberikan, ternyata bayi kami kembali diberi suntikan Vaksin BCG, bukan vaksin 
Hepatitis B kedua seperti jadwal seharusnya yang telah ditulis di lembar Program 
Imunisasi - dan suntikan BCG kedua ini dilakukan oleh dokter yang sama dengan yang 
memberikan suntikan BCG pertama.

   

  Kami sungguh tidak mengerti dan sangat menyesalkan , bagaimana kecerobohan yang 
sangat fatal tersebut bisa terjadi. Bagaimana bisa dokter yang berpraktek di RS yang 
punya nama besar, tidak melakukan pemeriksaan pada lembar Program Imunisasi di Buku 
Catatan Pemeriksaan dan Pengobatan Poliklinik R.S. Bunda, sebelum melakukan tindakan 
medis. Kami juga baru menyadari bahwa ternyata R.S. Bunda Jakarta tidak memiliki 
Medical Record pasien yang disimpan oleh pihak rumah sakit, sehingga mungkin saja 
kejadian ini bisa terjadi akibatkan hal tersebut.

   

  Kami sebagai orang awam-pun pasti mengerti, bahwa seharusnya RS Bunda punya Standar 
Proses Operasional, yang mengharuskan dokter dan/atau perawat  yang mendampingi 
melakukan pengecekan di Buku Pasien - Lembar Imunisasi, dan membandingkannya dengan 
Medical Record yang dimiliki (jika ada) sebelum melakukan tindakan medis. Kenapa RS 
Bunda tidak punya Standar Operasional seperti itu ? 

   

  Bapak dan ibu, yang sangat peduli akan tumbuh kembangnya anak, tentu sangat 
mengerti, betapa cemasnya kami, karena seperti halnya bapak dan ibu, kamipun tahu obat 
saja yang diberikan pada dosis berlebih bisa mempunyai efek samping yang belum tentu 
diketahui sekarang. Apalagi vaksin. dosis yang berlebih tentu sangat tidak dianjurkan. 

   

  Dengan berbagai cara, kami telah meminta RS bunda sebagai Institusi yang bertanggung 
jawab, agar membuat surat jaminan pertanggung jawaban atas semua resiko dan dampak 
samping yang mungkin muncul akibat  kelalaian over dosis vaksinasi BCG tersebut. Tapi 
sayang sudah 2,5 bulan sejak kami mengajukan complain pertama (28 Juni 2003) hingga 
saat ini kasus overdosis BCG yang menimpa bayi kami ini masih belum selesai dan kami 
akan terus mengajukan tuntutan kepada pihak institusi rumah sakit.  Dalam proses 
tuntutan ini kami turut dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia 
(YPKKI). 

   

  Selain kasus kami tersebut berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari salah 
seorang perawat R.S. Bunda Jakarta dan Dr. Budiman Sp.A (dokter anak di R.S. MMC 
Jakarta tempat saya mendapatkan second opinion), kasus penyuntikan dua kali 
(overdosis) BCG juga pernah terjadi di R.S. Bunda Jakarta beberapa waktu sebelumnya. 

  Karena saya merasa perlu untuk mengetahui nama dan alamat orang tua bayi yang 
mengalami kasus yang sama dengan bayi saya tersebut, saya mencoba mendapatkan 
informasi tersebut ke pihak RS Bunda Jakarta. Tapi mengingat pihak R.S. Bunda tidak 
bersedia memberikan nama dan alamat orang tua bayi tersebut dengan alasan kerahasiaan 
pasien, saya memohon kepada bapak/ ibu yang kebetulan mengenal orang tua yang 
mempunyai bayi yang memiliki nasib yang sama dengan bayi kami untuk memberikan nama, 
alamat & no telp keluarga tersebut kepada kami.

   

  Mohon juga e-mail ini bisa disebarkan kepada teman, kenalan, kerabat dan mailing 
list-mailing list yang relevan, karena penting sekali bagi kami sekeluarga untuk 
mendapatkan nama orang tua bayi yang senasib dengan kami tersebut, untuk saling 
berdiskusi dan bertukar informasi atas dampak yang mungkin/telah timbul akibat kasus 
overdosis BCG di R.S. Bunda Jakarta ini. Selain itu kami juga mengingatkan kepada 
Bapak - Ibu semua untuk lebih berhati-hati dalam hal melakukan vaksinasi thp. bayi 
bapak/ibu, karena ini menyangkut kesehatan dan masa depan anak kita. Pastikan betul 
pihak penyedia jasa kesehatan tidak melakukan kesalahan seperti yang dialami oleh bayi 
kami. 

   

  Terimakasih untuk bantuan yang diberikan.

   

  Orang Tua Bayi (Rifqy Faviansyah Abie),

   

  Yadid Abidin Riyadi Abie ([EMAIL PROTECTED])

  Endah Januati ([EMAIL PROTECTED])

   



------------------------------------------------------------------------------


  ---------------------------------------------------------------------
  >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
  >> Info balita, http://www.balita-anda.com
  >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke