Di koran SINDO edisi kemaren (selasa,03/07/07) ada tuh diulas tentang masalah ini.. Di halaman 30, rubrik FAMILY, Judulnya:

Ukur Kecerdasan
NILAI RAPOR BUKAN PATOKAN

Bagus banget untuk dibaca..

Salam
-Kartika-



----- Original Message ----- From: "v. divka" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Tuesday, July 03, 2007 5:41 PM
Subject: Re: [balita-anda] Iq tinggi tapi nilai sekolahnya hanya biasa saja?


Mbak ... saya mau sharing tentang kondisi yg saya temui dulu di SD-SMA

dari hasil psikotest saya masuk di golongan superior (merujuk istilah
dalam
hasil psikotest) bersama dengan teman2 saya yang bandel/ tukang ribut di
kelas, beberapa yang mendapat ranking malah ada di bawah kami2 hasilnya,
kenyataan ini tidak pernah saya harapkan sebelumnya makanya membuat saya
meragukan hasil tes tersebut saat itu

kami2 ini seringkali memiliki masalah emosional & konsentrasi yang saat
itu
belum bisa kami atasi, sehingga mudah terpecah konsentrasinya pikirannya
melayang2 berimajinasi atau malas belajar karena tahu kalau kami belajar
kami cepat mengerti sehingga menjadi lengah
saya pernah dipanggil guru BP menanyakan mungkin saya ada masalah di
keluarga saya sehingga menyebabkan prestasi belajar tidak konsisten
dengan
hasil psikotest, he...he... saya sih fine2 saja waktu itu, keluarga
tidak
ada masalah

beda dengan kakak saya, yang hasil psikotestnya juga di golongan
superior,
dia tidak mengalami apa yang saya & teman2 saya alami, kebalikannya dia
sangat stabil emosionalnya & konsentrasi yang kuat, sehingga dia selalu
juara kelas

kesimpulannya :
1. IQ yg tinggi tidak selalu berprestasi, tapi sangat diharapkan
prestasi
belajar konsisten dengan IQ ratenya
2. Gangguan emosi / konsentrasi atau sejenisnya (maaf jika istilah
kurang
tepat, bukan psikolog atau ahlinya) bisa memberi kontribusi negatif
terhadap
hasil belajar
3. Perlunya ortu membaca situasi ke dalam pikiran si anak sehingga bisa
turut menjaga supaya si anak tetap bisa menggunakan tenaga/ pikirannya
secara efisien/ optimal
4. Mungkin perlu mendapat opini dari para ahli (psikolog misalnya)
tentang
mengatasi masalah seperti ini


kalo memang banyak cerita2 tentang anak yg cerdas tapi hasil belajarnya
kurang, saya kira itu lumrah karena banyak sekolah2 yang masih gayanya
konservatif dan cocok untuk mayoritas anak, untuk anak2 tertentu mungkin
diperlukan sedikit penyesuaian tapi siapa yang harus melakukan
penyesuaian
itu ? anaknya, ortunya, gurunya, sekolahnya ? jawabannya harus
dirembugin
bersama2


mohon maaf tulisan saya tidak bersifat ilmiah loh sekedar sharing dari
apa
yang saya pernah alami dan pikirkan selama ini, syukur kalo bisa
digunakan
orang lain kalo nggak ya mohon maaf sekali lagi :-)

-vin-

--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke